09

5.7K 631 8
                                    

Pagi itu saat Jennie membuka matanya, tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Lisa yang sedang memandangnya.

"Selamat pagi honey." Kata Lisa dan memberi ciuman dikening Jennie.

"Pagi, jam berapa sekarang? Apakah kau tidak bersiap-siap untuk kekantor?"

"Sebentar lagi, aku masih ingin memeluk dan memandangmu."

Jennie tersenyum dan teringat kejadian semalam, "Maafkan aku."

"Maaf kenapa?"

"Semalam...."

"Aku tidak mempermasalahkannya, aku sudah cukup bahagia bisa tidur sambil memelukmu dan saat membuka mata langsung melihatmu. Dan yang paling bahagia adalah kau sudah menerimaku."

"Benar kau tidak marah?"

"Honey, aku akan menunggu sampai kau siap jadi jangan memikirkan kejadian semalam."

Semalam ciuman Lisa semakin memabukkan Jennie, dan tanpa sadar Lisa sudah membawanya kekamar tidurnya, dan saat Jennie menyadari hal itu dia mendorong Lisa melepas ciuman mereka.

Lisa menyadari jika Jennie masih belum siap bercinta dengannya dan dia semakin yakin jika dia akan menjadi yang pertama untuk Jennie, jadi dia sama sekali tidak keberatan.

Akhirnya Lisa hanya meminta Jennie menemaninya tidur, dia mengambilkan kaos dan celana olahraga miliknya untuk dipakai oleh Jennie, setelah itu mereka tidur dengan Jennie berada dalam pelukan Lisa.

"Terima kasih." Kata Jennie.

"Harusnya aku yang berterima kasih karena kau mau menerimaku."

Jennie merasa malu ketika mereka keluar kamar bedua dengan Jennie kembali menggunakan gaun semalam, rumah yang semalam tidak terlihat seorang pun sekarang tidak lagi. Para pelayan muali mengerjakan pekerjaannya bahkan ada seorang kepala pelayan yang menyiapkan meja untuk sarapan mereka.

"Semalam mereka semua kemana?" Tanya Jennie ketikan Maggie si kepala pelayan itu sudah meninggalkan mereka berdua.

"Kuliburkan, karena aku tidak ingin diganggu dan hanya ingin berdua denganmu." Jawab Lisa dengan santai.

"Mengapa aku merasa mereka menatapku dengan heran? Bukankah kau memiliki banyak teman kencan?"

"Karena kau satu-satunya wanita yang pernah kubawa kemari bahkan tidur ditempat tidurku." Lisa tersenyum ketika melihat tatapan tidak percaya Jennie,

"Wae? Tidak percaya? Bagaimana jika aku memanggil mereka dan kau bisa bertanya langsung dengan mereka?"

Jennie langsung memberengut, "Jadi kapan aku mulai bekerja membantumu?"

"Kapanpun kau mau, bahkan sekarang pun aku tidak keberatan."

"Young master Brüschweiler, saya rasa anda lupa dengan surat perjanjian kita. Aku hanya membantumu menangani kasus bukan bekerja untuk mengurus semua kebutuhanmu? Eh, apakah surat perjanjian itu hanya akal-akalanmu saja?"

"Anda benar sekali Nona Kim, surat perjanjian itu hanya rencana cadangan jika aku belum berhasil mendapatkamu setelah kasusmu itu selesai, dan karena kau sudah menerima kurasa surat perjanjian itu harus disesuaikan."

"Aku mulai menyadari mengapa kau bisa memenangkan kasus-kasusmu selama ini, ternyata karena persiapan dan rasa percaya dirimu yang terlalu tinggi."

"Terima kasih atas pujiannya honey." Jawab Lisa sambil tertawa lalu dia melanjutkan, "Akhir pekan ini luangkan waktumu untuk menemaniku mengunjungi seseorang untuk meminta maaf dan kembali mengakuiku."

"Siapa?"

"Tunggu sampai akhir pekan. Sekarang aku akan mengantarmu pulang dan istirahatlah dulu hari ini, dan besok pagi-pagi kita akan berangkat, jangan lupa bawa pakaian ganti, kita mungkin akan menginap semalam disana."

SHE IS MY FUTURE WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang