Wendy langsung menuju kerumah sakit setelah pesawatnya mendarat, dia penasaran karena Lisa tidak mau menceritakan secara pasti soal alasan Jennie masuk rumah sakit, dan dia langsung bisa menebak jika itu pasti ada kaitan dengan dirinya atau tepatnya dengan keluarganya, khususnya Yeri.
Wendy mengetuk pintu dan masuk setelah mendapat izin, "Lisa-ya ini rumah sakit, apa yang kalian lakukan?" Tanya Wendy yang terkejut ketika melihat Lisa yang sedang menunduk diatas tempat tidur, tepatnya diatas Jennie.
Lisa mengangkat badannya dan menoleh pada Wendy, "Berapa lama juniormu tidak dipuasakan, sampai pikiranmu dipenuhi kemesuman?" Lisa balas bertanya membuat Wendy tertawa.
"Katakan bagaimana aku tidak mengatakan hal mesum jika apa yang kulihat kau sedang mencumbu istrimu yang sedang terbaring sakit? Walau setelah mendekat ternyata kau sedang memperbaiki bantal yang ada dibelakang Jennie. Bagaimana keadaanmu? Mian baru bisa datang menjenggukmu." Kata Wendy, saat dia mendekat dan menyadari apa yang dilakukan Lisa.
"Tidak apa-apa, kurasa kau baru mendarat dan langsung kemari." Ucap Jennie.
"Tepatnya dia penasaran makanya langsung kemari dari bandara, bukan karena ingin menjenggukmu." Sela Lisa.
"Dan kau sengaja tidak mau menceritakannya." Wendy berkata.
"Tidak seru, bagaimana pekerjaanmu disana?"
"Sudah kubereskan dan sekarang sudah ada penanggung jawab baru disana jadi proyek bisa kembali dilanjutkan dan dia akan langsung melapor padaku. Bagaimana jika kau langsung menceritakan apa yang terjadi dari pada bertanya tentang pekerjaanku? Apakah ada hubungan dengan Yeri?"
Lisa mengangguk, dia memang tidak ingin membuat konsenterasi Wendy pada masalah proyeknya dengan menceritakan apa yang dilakukan Yeri pada Jennie, dan rencana tindakannya pada Yeri tetapi dia yakin walau dia tidak menceritakannya, Wendy pasti bisa langsung menebaknya.
"Dia mendatangi Jennie di kantornya." kata Lisa sambil mengulurkan telepon genggamnya pada Wendy.
Wendy langsung menekon tombol putar pada video yang ditampilkan di layar telepon genggam Lisa, wajah Wendy langsung mengeras ketika melihat apa yang terjadi sampai membuat Jennie pendarahan dan masuk rumah sakit.
"Aku akan memintanya bertanggung jawab. Kirimkan video itu padaku, aku akan menunjukkannya pada daddy dan mommy, dan aku tidak mempermasalahkan kau mengambil tindakan padanya." Kata Wendy tegas membuat Jennie menatap kedua wanita dihadapannya bergantian lalu berkata, "Kalian berdua benar-benar mempunyai sifat yang sama, cara bicara kalian jika sudah serius benar-benar sama." Sambil tertawa.
"Itu karena aku terlalu lama bergaul dengan suamimu." Jawab Wendy.
"Seminggu ini dia setiap hari datang kekantor dan mencariku, bahkan memaksa menunggu karena tidak percaya jika aku tidak ada dikantor. Kondisi Jennie memang tidak kupublikasikan karena aku tidak mau istirahatnya terganggu, setidaknya dia tidak tahu dan tidak datang kemari menganggu kami."
"Kau akan menuntutnya?" tanya Wendy.
"Dia melarangku." Tunjuk Lisa pada Jennie membuat Wendy menatap Jennie dan bertanya, "Wae? Jangan karena dia adikku? Perbuatannya dia sudah keterlaluan dan jika tidak diberi pelajaran, aku khawatir dia akan melakukan hal buruk lainnya apalagi jika Yuri unnie mendukungnya, seperti kasus malam itu."
"Dia hanya belum menyadari perasaannya, selama ini dia memendam perasaannya dan mungkin kalian mengabaikannya, menganggap dia akan menyadarinya sendiri jika perasaannya salah tanpa pernah mengatakan hal yang sebenarnya dari awal sampai akhirnya dia merasa jika kamu membalas perasaannya dan perasaan itu terus bertumbuh. Jadi mungkin kita hanya perlu mengajaknya berkomunikasi dan menjelaskan masalah sebenarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY FUTURE WIFE
Fanfiction[Beberapa part telah diprivate, Follow baru bisa membuka dan membacanya!]