Waktu menunjukan pukul tiga pagi waktu setempat. Semua penumpang kini tertidur karena perjalanan yang memakan waktu yang cukup lama.
Di dalam sebuah pesawat komersil kini kamu membaca buku sembari mendengarkan lagu. Tidak bisa tidur atau mungkin enggan untuk tidur karena ingin menikmati setiap momen.
Pria yang duduk di sampingmu juga tidak tidur. Sembari membuka laptop, kini wajahnya terlihat begitu fokus pada pekerjaanya.
Tak ada niat sama sekali untuk memulai pembicaraan. Kamu tau betul jika pria itu sangat sibuk, terlihat dari alisnya yang bertaut tanda sedang berpikir keras.
Mulutmu terasa hambar, kini kamu meraih tas kecilmu dan mengambil sebuah permen mint agar tetap terjaga.
Pria yang berada di sampingmu melirik tabung permen yang kamu keluarkan.
"m...maaf, boleh saya minta permenya?"
Kamu tersentak saat pria itu bertanya padamu.
"o...oh...tentu..."
Kamu memberikan beberapa biji permen tersebut kepada pria itu.
"kau akan pergi kemana?"
Tanya pria itu.
"aku? Oh...aku melakukan program pertukaran pelajar di salah satu universitas"
Pria itu memasukan laptopnya kedalam tas miliknya kemudian menatapmu.
"oh begitu? Universitas yang mana?"
"apa itu tidak terlalu pribadi pak?"
Pria itu tertawa kecil.
"kau pintar juga"
Hening untuk beberapa saat, namun pria itu kembali membuka mulut.
"saya dosen di salah satu universitas, siapa tau universitas yang kamu tuju sama dengan tempat saya mengajar"
Kamu mengedipkan mata tidak percaya. Perawakan pria ini tidak terlihat seperti dosen, pria ini lebih terlihat seperti pengusaha atau pekerja kantoran.
"kun"
Pria itu menyodorkan tanganya, hendak berjabat tangan denganmu.
"y/n"
"y/n?"
"eh? Iya pak nama saya y/n"
Pria itu terlihat seperti ingin mengingat sesuatu.
"jurusan psikologi bukan?"
Kamu terkejut.
"betul pak"
"hooh...kamu tinggal di rumah orangtua angkat kan?"
"betul pak, tapi kok bapak bisa tau?"
Kun mengusap rambutmu gemas.
"saya kun, orangtua angkatmu selama pertukaran pelajar y/n..."
☘️🍃☘️
Terletak di dalam sebuah komplek perumahan, kini kamu dan kun berdiri sembari menatap rumah bergaya skandinavia yang terlihat cukup besar jika dihuni untuk dua orang saja."bapak tinggal sendiri?"
Tanyamu sembari menatap kun yang sedang membuka pintu.
"yup, saya juga masih single loh..."
Kun menaik turunkan alisnya menggodamu.
"a...apa sih pak?"
Kun hanya tersenyum dan mempersilakan dirimu untuk masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamer
FanfictionA story for people who need to sleep and get beautiful (wet)dream.