Tired (Wonwoo Seventeen)

4.5K 127 19
                                    

RAMEIN KOMEN BIAR GUE SEMANGAT COBA...

NIH KAMBEK SINGKAT.

KALO RAME BARU GUE LANJUT LAGI










Dengan wajah kusam dan baju kusut kini wonwoo memasuki rumahnya. Dia membuka sepatu dan melonggarkan dasinya agar tubuhnya terasa lebih lega. Di hadapanya kini terlihat sosok wanita demgan gaun tidur duduk di depan televisi sembari besedekap tangan dengan wajah kesal.

Wonwoo meraih kacamatanya dan membersihkanya dengan kemeja sebab kacamatanya kini menggangu pandanganya terhadap sosok indah yang selalu menunggunya pulang.

"baby..."

Wonwoo dengan sigap meraih pinggangmu dan dengan sisa tenaga kini merubah posisimu, menjadikan dirimu duduk diatas pangkuanya dengan dirinya yang duduk di atas sofa putih. Wajahmu masih terlihat kesal, namun hal itu justru membuatnya terlihat senang.

Wonwoo memberikan senyum miringnya, sedangkan jarinya mengusap kecil bokongmu yang hanya tertutup kain tipis.

"maaf karena pulang larut..."

"you make me wet and wait for hour daddy...don't you think?"

Wonwoo pun melumat basah bibirmu dengan tangan kirinya mengusap pipimu gemas.

"can you get me a lighter? i need it"

Tanya wonwoo dengan dirinya mengeluarkan satu batang rokok dari kotak rokok.

Kamu mendelikan mata dan mengambil korek tersebut sebelum mendapati wonwoo telah melepas kancing kemeja putihnya.

Kamu kembali duduk di pangkuanya. Merapihkan posisi rambut, kamu menyalakan korek dan mengarahkanya pada sebatang rokok yang sudah berada diantara bibir pria itu.

Matamu menatap damba bibir pria itu, terlihat begitu jelas olehnya. Satu hisapan panjang kini dia meraih batang rokok itu dengan dua jari tangan kirinya, sedang tangan kananya meraih tengkuk lehermu. Bertukan nafas seperti menjadi hal biasa yang kalian lakukan. Lumatan basah itu terlihat begitu erotis. Tangan kananya kini meremas gemas payudaramu. Ibu jarinya mengusap putingmu yang mengeras dan kemudian menggeser gaun tidurmu hingga terlihat jelas payudaramu yang selalu menjadi favoritnya. Wonwoo mengulum putingmu dengan sesekali mencubitnya. Matanya tak henti melihat wajahmu yang sudah merah panas akibat dari perlakuanya.

"i'm too tired sweetheart..."

Wonwoo mengusap pipimu dan berkata dengan suara lelah.

"can i..."

Kamu mengusap penisnya dari balik celana dengan tatapan menggoda.

"ok, but fast..."

Kamu segera membuka celananya dan mengarahkan penisnya yang sudah keras itu ke arah kemaluanmu. Perlahan turun, wonwoon menatap pergerakanmu dengan begitu detail sembari terus menghisap rokoknya.

Kamu membenarkan rambut hitam pendeknya, menatap nafsu matanya yang sayu dengan gerapan pinggul yang terkesan sangat lambat.

"faster honey..."

Wonwoo memejamkan mata dengan menggigit bibirnya menikmati sentuhanmu.

"you're too big...kau tau aku sangat jara-ahhn..."

Satu hentakan keras dari wonwoo mampu membuat tubuhmu seketika menenggang. Meremas kemejanya hingga kusut, mulutmu sudah tak sanggup mengatup sebab nikmat dari penisnya. Taklupa dengan wonwoo yang mengulum putingmu dan menampar bokongmu sesekali hingga memerah.

"honey...fuck"

Wonwoo menyudahi sesi "sebat"nya dan segera melepas tautan kalian. Seakan lupa jika dia lelah kini dia membaringkan tubuhmu dan mengangkat kedua kakimu, menaruhnya pada bahu lebarnya. Segera dia menggenjot lubangmu yang sempit juga basah dengan keras, sedang kamu tak henti hentinya mendesahkan pria mu itu. Tanganmu meremas payudaramu sendiri, berkali kali penisnya menyentuh titik terdalammu.

"You like it?huh?

"Ahn...yaah...yes...ahn...faster...ouh...daddy..."

Kamu menjerit tak karuan, tak peduli dengan tetangga yang mungkin akan mendengar kegiatan basah kalian.

"Oh...i'm close...scream my name..."

"Wonwoo...aaahhhhnnn...I can't...eeeunnggg...."

Kedutan terasa di dalam lubangmu. Perutmu kini terasa hangat dengan wonwoo yang menghentak penisnya dalam beberapa kali.

Hening untuk beberapa saat, menikmati momen itu sembari menarik nafas dalam.

Wonwoo kini mencabut tautanya, memperbaiki posisi kacamatanya kini dia memperhatikan lubangmu yang basah dan sedikit berkedut itu. Meludahi lubangmu, dia menekan klitorismu sebelum memasuki dua jarinya kedalam lubangmu. Membiarkan cairanya keluar dan mengalir melewati lubangmu.

Dia tersenyum bangga. Sedang kamu merasa ingin lagi.

"Bet you'd still want more"

Wonwoo memberikan senyum miringnya, sedangkan kamu mengangguk lemah.

"Ayo pindah kekamar...aku tak suka jeritanmu terdengar orang lain"

Seakan lupa jika beberapa menit lalu dia berkata jika dia lelah bekerja.

DreamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang