***
"Eunghh.. "
Lenguh Hayfa membuka matanya perlahan, kepalanya terasa begitu nyeri akibat bola yang dilempar keras oleh Destia tadi.
Guntur menghela nafasnya lega,ia menggenggam erat tangan Hayfa.
"Akhirnya lo bangun juga." Ujar Guntur lega ketika Hayfa menatapnya penuh tanda tanya."Gue kenapa?"
"Lo pingsan." Jawab Guntur singkat membuat Hayfa mendengus, "Sakit?" Tanyanya.
"Lumayan." Jawab Hayfa, mencoba untuk duduk.
"Minum dulu!" Guntur membantu Hayfa untuk duduk dan menyandar kan punggungnya di tembok UKS.
"Thanks." Ucap Hayfa setelah meminum teh hangat yang di sodorkan oleh Guntur.
Ekhem
Dehem dua orang yang sedaritadi menyaksikan ke uwuan Guntur dan Hayfa. Suci dan Sisil sedaritadi berada di sana, mereka menyaksikan semua
perlakuan lembut Guntur terhadap Hayfa."Eh, kak Suci, kak Sisil! " Panggil Hayfa cengengesan, malu sekali. "Lo berdua dari tadi kak?" Tanya Hayfa.
"Dari tadi kita disini Fa, tapi Lonya aja yang gak nyadar." Kesal Sisil.
"Tau tuh!" Timpal Suci.
"Sorry Kak, gue gak tau."
"Saking terlalu fokusnya sama Guntur sih." Cibir mereka berdua.
"Enggak ko."
"Ckk," Guntur berdecak kesal, "Lo berdua balik ke kelas sana!" Titah Guntur kepada Suci dan Sisil.
"Dih ngusir Lo? lagian kita emang mau ke kelas ko, capek banget jadi kambing conge lo berdua." Ujar Sisil menarik tangan Suci.
"Hati-hati, nanti khilaf loh. "
"Disini banyak setannya." Ujar Suci langsung pergi meninggalkan UKS.
"Lo apaan sih kak?" Hayfa kesal, "Kalo mereka mikir yang nggak nggak gimana?" Tanyanya garang.
"Gapapa."
Hayfa menatap tajam Guntur, "Gue mau ke kelas." Ujar Hayfa.
"Gak boleh, lo masih lemes."
"Yaudah kalo gitu lo aja sana yang balik ke kelas!" Titah Hayfa.
"Gak mau."
"Kenapa gak mau?"
"Gue mau jagain lo."
"Gue bukan anak kecil, gue bisa jaga diri gue sendiri. Mending lo balik ke kelas sana! nanti ditanyain sama Pak Udin mampus lo!" Ujar Hayfa.
Pak Udin adalah salahsatu Guru BK SMA VENUS,seluruh siswa/siswi takut kepadanya karna kegalakannya.
"Gak akan, orang gue udah izin ko."
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNFA
Teen Fiction"Gue anter." Ucap Guntur membuat Hayfa menoleh lagi. "Ga, makasih." "Gue gak nerima penolakan." Ujar Guntur menarik tangan Hayfa menuju parkiran. Hayfa menghempas tangan Guntur. "Pemaksa." Cibir Hayfa menatap nyalang Guntur. "Lepas!!" Titah Hayfa, t...