PART TUJUH

230 25 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Mau sekolah kamu?" Tanya Aripin-
Ayah Guntur,Ia menatap Guntur yang tengah berjalan gontai dengan baju seragam yang sudah melekat ditubuh nya.

Guntur mengangguk sebagai jawaban, ia menghela nafasnya duduk di meja makan.Bergabung dengan yang lain.

"Kamu kenapa,sakit hm?" Tanya Dewiya menatap cemas putranya.

"Ibu.. " Rengek Guntur menatap sendu ibunya,Sikap manjanya akan muncul ketika bersama Ibunya.

Sedangkan Aripin hanya mencibir melihat tingkah laku Putra semata wayangnya itu.

"Kenapa?" Tanya Dewiya mengusap sayang rambut putra kesayangannya itu.

"Hayfa Bu--"

"Kenapa lagi sama Hayfamu itu?" Tanya Aripin sembari memakan sarapannya.

"Temen Guntur ada yang suka sama Hayfa,Guntur gak mau tau--" Ucap Guntur menggantung,menatap serius kedua orangtuanya.

"Guntur harus nikah sama Hayfa."

"Uhuk,uhuk,uhuk,"

"Heh!!"

"Kenapa?" Tanya Guntur menatap kedua orangtuanya polos.

"Kamu pikir nikah semudah membalikkan telapak tangan?"

"Iyah," Jawab Guntur mengangguk polos,membuat Aripin memijat pangkal hidungnya.Pusing sekali dengan anaknya itu

Dewiya terkekeh mendengar jawaban Guntur, "Kenapa kamu mau nikah sama Hayfa hm?" Tanya Dewiya.

"Guntur gak mau Hayfa di ambil sama orang, Hayfa cuman punya Guntur."
Ucap Guntur penuh penekanan.

"Hayfa punya ibu dan ayahnya,bukan punya kamu. " Cibir Aripin.

"Ayah mah gituuu,slek seminggu
kita," Ujar Guntur mencebikkan bibirnya.

"Ayah mah gak rugi slek sama kamu, nah kalo kamu? Slek sama ayah,mau minta jajan ke siapa nanti?"

"Eunggg.. Ke ibulahh," Jawab Guntur menunjuk Dewiya.

"Ibu punya uang darimana kalo bukan dari Ayah?" Tanya Aripin membuat Guntur terdiam.

"Ekhem.. " Dehemnya,kemudian mulai melahap sarapannya.

"Diemkan kamu!" Cibir Aripin tersenyum kemenangan,berhasil membuat putranya kicep.

"Ayo makan!" Titah Dewiya merelai pertengkaran kecil antara suami dan Putranya itu.

"Nasi gorengnya enak, Guntur mau ngasih ke Hayfa boleh gak Bu?"

"Bolehlah sayang,bentar ibu bawa kotak nasinya dulu." Ujar Dewiya membuat senyum Guntur melebar.

"Makasiii ibu."

***

Dikelasnya,Hayfa tengah duduk di bangkunya dengan kepala yang di benamkan di lipatan tangannya.Ia memejamkan matanya sejenak.

GUNFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang