***
"Hayfa kangen kalian"
"Maafin Hayfa hiks "
"Harusnya Hayfa ikut kalian"
"Hayfa jahat hiks "
Gumam Hayfa dalam tidurnya, saat ini ia tengah tidur siang diranjangnya.
"Huh.. Papih!!" Teriak Hayfa bangun dari tidurnya, ia menatap sekeliling kamarnya. Ahh sial, mimpi itu lagi.
Hayfa meremas kepalanya yang terasa sedikit nyeri,ia melirik jam didinding kamarnya. "Jam 4." Gumamnya.
Hayfa langsung beranjak dari tempat tidurnya, ia berjalan turun kebawah.
"Pada kemana yah?" Gumam Hayfa menelisik rumah yang terlihat begitu sunyi."Alfi!" Panggil Hayfa menghampiri Alfi yang tengah berada di dapur.
"Baru bangun tidur lo kak?"
"Hm" Jawab Hayfa seadanya. "Mommy sama Daddy mana?" Tanya Hayfa.
"Mommy sama Daddy lagi pergi ketemu sama klien."
Hayfa menganggukkan kepalanya paham, "Tumben gak keluyuran, " Sindir Hayfa.
"Nggak ah males, mending turu." Jawab Alfi melenggang pergi dari dapur, yang langsung disusul oleh Hayfa.
"Btw gue kaya gak asing sama cowok yang tadi pagi jemput lo, kak." Ujar Alfi duduk di sofa ruang tamu.
"Hm, maksud lo kak Guntur?" Tanya Hayfa yang langsung diangguki oleh Alfi.
"Mukanya kaya gak asing aja gitu."
"Perasaan lo aja kali." Ujar Hayfa membuat Alfi mengangkat bahunya tidak tahu juga.
Detik kemudian, keduanya sama-sama terdiam. Alfi yang tengah asyik nonton son the sheep, dan Hayfa yang tengah diam dengan pikirannya sendiri.
"Gue kangen mereka." Ujar Hayfa membuat Alfi menoleh kepadanya.
Hening
"Gue kangen mereka, Fi." Ujar Hayfa lagi, kali ini ia menatap Alfi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Mimpi lagi?" Tanya Alfi yang langsung diangguki Hayfa.
"Mereka pasti marah sama gue, Fi. " Ujar Hayfa.
"Harusnya gue juga ikut sama mereka."
"Ngomong apasii lo kak?" Tanya Alfi menatap tajam kakanya. "Kalo Mommy sama Daddy denger lo ngomong kaya gini mereka pasti bakalan marah."
"Gue pembawa sial yah, Fi? kasian banget keluarga ini punya anak sama cucu yang pembawa sial kaya gue." Tanya Hayfa tersenyum miris.
"Shut up kak! omongan lo makin kesana makin kesini tau gak? lo bukan pembawa sial, lo sumber kebahagiaan keluarga kita kak. Jadi gue mohon sama lo, berhenti terus terusan kaya gini. Lo punya masa depan Kak.. " Ujar Alfi menatap sendu kakak perempuannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNFA
Teen Fiction"Gue anter." Ucap Guntur membuat Hayfa menoleh lagi. "Ga, makasih." "Gue gak nerima penolakan." Ujar Guntur menarik tangan Hayfa menuju parkiran. Hayfa menghempas tangan Guntur. "Pemaksa." Cibir Hayfa menatap nyalang Guntur. "Lepas!!" Titah Hayfa, t...