PART SEPULUH

237 25 4
                                    

Hai gays! Sorry udah lama banget gak up huhu.

Hai gays! Sorry udah lama banget gak up huhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Permisi.. "

"Nenek?" Beo Hayfa menatap Fitri, Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan neneknya. Akhh rasanya ia sangat ingin memeluk neneknya itu sekarang juga. Tapi.. Arghh sudahlah.

"Silahkan masuk Bu." Ujar Bu Isti.

Fitri tersenyum, wanita 50 tahun itu langsung masuk dan langsung duduk di depan Hayfa, Lebih tepatnya duduk di sebelah Maria.

"Saya neneknya Hayfa, orangtuanya tidak bisa datang kesini karna sedang ada urusan.Jadi saya yang akan menjadi wali dari cucu saya Hayfa." Ujar Fitri.

"Baik Bu jadi begini, saya ingin memberitahukan bahwa Hayfa baru saja berkelahi dan membuat keributan dengan kakak kelasnya."

"Benar begitu? saya percaya kepada cucu saya, cucu saya tidak akan berani mengusik kalo tidak di usik duluan."
Ujar Fitri membuat Siska tersentak.

Sedangkan Hayfa menatap Haru neneknya, ternyata neneknya sangat percaya dan sangat tau banyak hal tentang dirinya.

"Kalian mau bicara?" Tanya Fitri kepada Siska dan Marsha.

"Untuk apa putri saya bicara lagi? Apa anda tidak melihat pipi putri saya memerah karna ditampar oleh cucu anda, Nyonya." Ujar Maria.

"Anda bersikap seolah-olah ini hanya kesalahan cucu saya, apa anda buta? apa anda tidak bisa melihat pipi cucu saya juga memerah, oh lebih tepatnya memar." Fitri menyentuh wajah cucu nya, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi pipi Hayfa.

"Anda ingin menghukum cucu saya bukan? dan disini saya juga akan menghukum putri anda. Saya akan menuntut putri anda. Melaporkannya
kepada polisi, polisi lebih tau mana yang benar dan mana yang salah."
Ujar Fitri membuat Maria menahan geramnya.

"Saya permisi Bu." Pamit Fitri,wanita 50tahun itu segara menarik tangan Hayfa keluar dari ruangan itu.

Hayfa yang ditarik pun hanya diam, ia hanya memasang wajah datarnya.

Setelah keluar dari ruangan itu, Fitri langsung menarik Hayfa kedalam pelukannya. Ia sangat merindukan cucunya itu.

"Nenek kangen banget sama kamu sayang." Ujar Fitri memeluk Hayfa. Tapi, Hayfa hanya diam membisu.

"Pipi kamu pasti sakit, ayo nenek obatin. Uks nya sebelah mana?"

"Gak usah, Hayfa gapapa." Jawab Hayfa melerai pelukan mereka.

"Jangan nolak, Nenek gak suka liat cucu nenek terluka." Ujar wanita berumur 50 tahun itu, ia menarik tangan Hayfa mencari ruang UKS.

"Nenek gak usah peduliin Hayfa."
Ujar Hayfa diluar dugaan, membuat Fitri menghentikan langkahnya. Fitri menatap Hayfa dengan tatapan sinis Hayfa yang tengah menunduk.

GUNFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang