PART DUA BELAS

354 29 23
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi ini Hayfa sudah di kejutkan dengan kedatangan Guntur. Pemuda itu sudah nangkring di depan rumah Hayfa, untuk menjemput gadis itu.

"Ko pagi banget?" Tanya Hayfa dengan wajah bangun tidurnya, menghampiri Guntur.

"Morning.. " Sapa Guntur mengacak rambut Hayfa.

"Gue belum mandii.. " Ujar Hayfa mengerucutkan bibirnya.

"Mandi dulu sana! Jorok banget sii."

"Siapa suruh datang pagi-pagi banget?" Tanya Hayfa mendengus kesal.

"Iyah, Iyah Maaf. " Ujar Guntur.

"Yaudah, ayo masuk!" Ajak Hayfa yang langsung diangguki Guntur. Hayfa berjalan memasuki rumah, diekori oleh Guntur.

Mereka berjalan ke arah dapur, disana terlihat Afifah yang tengah berkutat dengan alat memasaknya.

"Eh Guntur?"

"Pagi Tan!" Sapanya kepada Afifah.

"Rajin banget kamu, Hayfa aja belum ngapa-ngapain.. " Sindir Afifah.

"Ini Hayfa mau mandi, Mom." Ujar Hayfa memutar matanya jengah. Ia menatap Guntur, "Gue mandi dulu."
Pamit Hayfa yang langsung diangguki oleh Guntur.

Hayfa langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Anak itu.. " Gumam Afifah menatap punggung Hayfa. "Eh ayo silahkan duduk." Ujar Afifah mempersilahkan Guntur.

Guntur mengangguk lalu duduk di kursi meja makan. Ia menatap punggung Afifah yang kembali melanjutkan acara memasaknya.

"Kamu tau? Tante seneng banget, liat perubahan Hayfa. Hayfa kembali kaya dulu lagi, dia kembali ceria lagi." Ujar Afifah sedangkan Guntur hanya diam mendengarkan.

"Tante sedih banget liat Hayfa yang berubah jadi cuek dan lebih banyak diam, tapi sekarang? Hayfa kita udah kembali. Itu semua, berkat kamu."

"Nggak Tan, itu semua karna Hayfa sendiri."

"Kamu nggak berubah yah," Ujar Afifah terkekeh, "Kamu selalu irit bicara." Afifah menggelengkan kepalanya, ia menyajikan nasi goreng yang baru saja selesai ia buat.

Guntur hanya tersenyum, menanggapi ucapan Afifah.

"Kapan-kapan, ajak ibu kamu main ke sini." Ucap Afifah yang langsung di angguki oleh Guntur.

"Kapan-kapan, Guntur ajak ibu."

"Kita sarapan bareng yah, kamu pasti belum sarapan karna datang terlalu pagi buat jemput Hayfa."

"Gak us--"

"Tidak ada penolakan, Guntur." Ujar Alfin baru saja menuruni tangga,dan sedikit terkejut melihat kehadiran Guntur. Pria itu sudah berpakaian rapi dengan kemeja putih, dan celana hitamnya.

GUNFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang