02

34 9 0
                                    

🌼



Melepaskan kacamata yang dipakainya dan menyematkan di kaos yang dia kenakan. Menarik koper sambil mengedarkan pandang mencari sosok yang dia cari.

Belum pernah bertemu secara langsung dan hanya bermodal foto yang kakeknya kirim sebelumnya. Tidak cukup sulit mengenali seharusnya , wajah mungil dengan senyum yang khas dan kedua mata bulat dengan binar yang terpancar. Bahkan Jongseong melengkungkan senyum tipis tatkala melihat foto yang Jong Heo kirimkan untuk pertama kali.

"Apa sudah pergi?"gumamnya sendiri, kembali melihat foto di ponselnya, mengedarkan pandang lagi. Namun kedua netranya belum menemukan objek yang dia cari, bahkan di beberapa kursi yang tersedia pun tidak ada.

Jongseong terus berjalan, desahan pelan terhembus dari hidungnya. Apa dia kecewa? Kenapa dia begitu bersemangat? Jelas gadis itu hanya gadis kecil yang mengenakan seragam sekolah, bukan tipenya sama sekali mengingat Jongseong menyukai sosok yang dewasa. Jadi perasaan macam apa yang dia rasakan saat ini?

Gerak kedua kakinya melambat, sebuah senyum tersungging kecil di bibir tipisnya, matanya mengunci pada seseorang yang tidak jadi membuat kecewa karena ternyata masih menunggunya.

Tubuh mungil yang hampir tenggelam dalam hodie biru dongker yang sedang bersandar di pilar tepat sebelum pintu keluar. Wajah yang hampir tertutup hoodie itu terlalu fokus dengan ponselnya. Senyum manis yang tersungging karena membaca entah apa yang menarik di ponselnya pun menyita perhatian Jongseong. Pertemuan pertama itu tidak terlalu buruk.

Tentu saja Jong Heo sudah mengatakan padanya tentang alasan yang mengharuskan Jongseong untuk kembali. Tak ada penolakan maupun kata memberontak dari Jongseong. Bahkan satu foto yang dikirimkan kakeknya pun membuatnya tersenyum dengan debaran yang terasa sangat asing baginya.

Jongseong melangkah mendekat secara perlahan, gadis itu sungguh tidak menyadari kehadirannya.

Apa ponselnya semenarik itu?


"Jung Jihee??"

"Ne?"

Kedua manik bulat yang menatapnya penuh binar sontak membuat jantung Jongseong semakin sulit dikendalikan. Perasaan apa ini sebenarnya?

Mereka belum pernah dipertemukan sebelumnya bukan??

Kenapa jantung Jongseong bisa berdebar untuk gadis kecil ini.

Berdehem pelan mengendalikan kerja jantungnya yang sedikit kurang ajar . Dia normal bukan? Atau mungkin sakit karena kelelahan setelah perjalanan jauh. Ya. Jongseong hanya lelah sehingga kerja jantungnya tidak stabil.

"Jadi kau tunanganku?"ujarnya tanpa basa-basi karena hanya kalimat itu yang terlintas di pikirannya. Sedikit menyesal dengan kalimat yang baru saja dia utarakan.

Apa dia baru saja membuat gadis ini takut dan berpikiran bahwa Jongseong cabul?

Jongseong melihat raut wajah polos Jihee yang menatapnya sedikit terkejut, tentu saja karena ucapan nya yang lolos tanpa aba-aba. Tapi lihatlah wajah di depannya ini begitu menggemaskan.


🌼




Duduk tenang dengan kebingungan yang Jihee rasakan, masih tidak mengerti kenapa dirinya ada disana sekarang.

Seharusnya dia bisa kembali kerumah setelah dari bandara. Toh berangkat sekolah juga tak mungkin, justru akan menimbulkan masalah karena ketahuan berbohong. Sunoo juga sudah memintakan izin untuknya, meski sedikit berbohong kalau dia sakit.

Paling tidak Jihee bisa membolos ke toko buku dan baru kembali ke rumah saat jam pulang sekolah.

Namun apa? Sopir yang membawa mereka dari bandara tadi justru menyeret Jihee kesana dengan lembut hanya dengan kalimat, jika Jong Heo yang menyuruhnya dan membuat Jihee kembali menurut.

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang