06

29 7 0
                                    

🌼




"Sebelah mana?"

Jihee mengedarkan pandang bertanya pada seseorang yang sedang dia telepon.

Seorang pria dengan kacamata hitam keluar dari mobil dengan ponsel disisi telinga. Mengangkat tangan memberi tanda pada Jihee sebagai jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan tadi.

Meski jarak cukup jauh namun mampu membuat dada Jihee berdentum tak karuan saat pesona Jongseong yang tidak diragukan lagi terpancar dengan terangnya. Lagi-lagi Jongseong dalam balutan kasual membuat Jihee kembali terkesima meski mencoba menahannya.

Menyunggingkan senyum, menutupi kekacauan hatinya, memasukkan ponsel ke dalam tas kecil yang dia bawa dan berjalan sedikit cepat ke arah mobil dimana Jongseong menunggu nya dengan senyum yang tersemat di bibir manis tipis itu .

"Maaf membuatmu menunggu Park Jongseong ssi."ucap Jihee saat dia sudah berhadapan dengan Jongseong.

Senyum itu merekah lebih lebar membuat dada Jihee bekerja lebih tidak karuan.

"Aku juga belum lama kok. Masuklah ." kata lembut dengan senyum yang semakin menggetarkan, juga perlakuan manis Jongseong yang membukakan pintu mobil untuknya sungguh membuat Jihee semakin tak mengerti kenapa pria mendekati sempurna itu mau dijodohkan dengannya.

Mereka sudah berada di dalam mobil dengan Jihee yang duduk tenang setengah kaku karena merasa belum terbiasa meski dirinya sudah pernah berada di mobil yang sama beberapa hari lalu saat mereka memesan cincin. Namun kenyataannya situasi ini masih terasa asing.

"Apa aku mengganggu waktu belajarmu?"

"Ah.. tidak." Jihee tersenyum kikuk. Padahal kemarin dia ketahuan berbohong . Bilang belajar padahal dia keluar pergi bersama Sunghoon. Jongseong jelas sangat tahu, tapi saat ini dia tidak membahasnya dan pura-pura tidak tahu, entah memang tidak ingin membuat Jihee tertekan, atau memang dia tak peduli, tapi setidaknya membuat Jihee lega dan tidak merasa terlalu bersalah.

Jongseong mendekat kearah Jihee. Membuat Jihee menahan nafas dengan debaran yang semakin melonjak karena posisi mereka yang sangat dekat .

Pria itu mengambil seat belt yang belum dipasang Jihee dan memasangkannya, dengan Jongseong yang kembali berujar yang seketika mematahkan pemikiran Jihee sebelumnya.

"Pria yang bersamamu kemarin ,pria yang sama waktu bertemu di lift perusahaan waktu itu. Pria yang tinggal satu rumah denganmu. Apa kau menyukainya?"

Jihee menelan ludah dengan susah melewati kerongkongan yang seketika terasa sangat kering. Mengerjapkan kedua mata, menahan napas, sama sekali tidak berkutik saat posisi Jongseong masih terlalu dekat seperti itu.

"Kamu menyukainya?"ulang Jongseong dan menjauhkan tubuh untuk kembali duduk dengan normal di belakang kemudi.

"Huh?"

Jihee sungguh tidak tahu harus menjawab apa. Padahal hanya sebuah pertanyaan simpel tapi kenapa begitu berefek besar bagi Jihee. Seharusnya Jihee pun bisa menjawabnya dengan mudah. Pertanyaan itu bukan pertanyaan dalam soal kompetisi olimpiade dan tidak perlu belajar keras hanya untuk menjawabnya. Merasa sia-sia telah belajar rajin selama ini, nyatanya pertanyaan ringan itu begitu sulit untuk dijawabnya.

Atau lebih tepatnya Jihee sendiri juga tidak bisa menjabarkan jawaban atas pertanyaan Jongseong mengenai perasaannya untuk Sunghoon. Justru pertanyaan itu baru menyadarkannya bagaimana menganggap hubungannya dengan Sunghoon selama ini.

Suka?

Apakah benar Jihee menyukai Sunghoon?

Namun bukankah itu sudah jelas, Jihee sangat menyukai jika dirinya sedang bersama Sunghoon, bahkan merasa nyaman. Tapi perasaan itu sangat berbeda dengan perasaannya saat bersama dengan Jongseong sekarang. Debaran itu sangat berbeda.

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang