🌼
"Apa Sunghoon oppa tidak pulang lagi malam ini?"
Jihee memeluk erat bantal yang berada di pangkuan, bersandar pada kasur Sunoo dibelakangnya. Duduk diatas karpet bulu berwarna abu-abu menemani Sunoo yang asik bermain playstation.
Perasaannya sedikit kurang baik beberapa hari ini. Lebih tepatnya setelah Sunghoon yang pergi begitu saja saat mendengar tentang pertunangannya dengan Jongseong untuk pertama kalinya. Dan sejak saat itu atau lebih tepatnya empat hari yang lalu Jihee belum bertemu lagi dengan Sunghoon. Pria itu tidak pulang kerumah, bahkan pesan juga panggilan yang sempat Jihee lakukan tak ada jawaban dari Sunghoon. Entah kenapa itu membuat Jihee takut. Selama ini Sunghoon selalu ada disampingnya disaat Jihee ada masalah dan tiba-tiba mengabaikannya. Merasa bersalah karena tidak menceritakan semua ini sejak awal.
"Yaassss, menang lagi!" Sunoo berseru gembira, meletakan stick yang sejak tadi berada dalam genggaman, mengambil kaleng cola dan menenggak isinya. Baru setelah itu mengalihkan perhatian pada sahabat tercintanya yang duduk murung memeluk bantal.
"Kamu mengkhawatirkan hyung? wae??"
Jihee berdecak karena jawaban Sunoo yang bahkan tidak merasa khawatir sama sekali. Atau memang Jihee yang terlalu berlebihan?
"Yak.. memangnya kamu tidak khawatir? Adik macam apa kamu yang bahkan sama sekali tidak peduli kepada kakak kandungmu."
Sunoo mengedikkan bahu, Sunghoon memang kakak kandungnya, namun Sunoo pun tidak perlu mengkhawatirkan kakaknya yang sudah dewasa itu. Lagian dia sangat tahu alasan Sunghoon tidak kembali kerumah, lagian itu tidak seperti yang dikhawatirkan Jihee. Tapi Sunoo memang sengaja tidak memberitahu yang sebenarnya pada Jihee saja.
"Sebenarnya kamu beneran khawatir atau hanya takut kalau Sunghoon hyung membencimu??? Hmmm, coba jelaskan jenis khawatir macam apa yang kamu rasakan? Lagian salah sendiri kenapa tidak berterus terang sejak awal, kamu bahkan sangat tahu bagaimana perlakuan Sunghoon hyung selama ini untukmu yang bahkan tidak dia berikan kepadaku selaku adik kandungnya. Tapi kamu justru menyembunyikan hal yang sangat penting ini darinya."
Bukannya merasa terhibur, Jihee justru semakin kesal dibuatnya. Sunoo sungguh tidak membantu sama sekali, memutar balikkan fakta dan justru semakin menyudutkannya. Membuatnya semakin merasa terpuruk saja. Meski ucapan itu ada benarnya juga.
"Lalu aku harus bagaimana? Kamu tahu betul bagaimana keadaanku sejak awal. Aku juga tidak tahu jika paman dan bibi akan diundang oleh kakek Jongseong malam itu sebelum aku menjelaskan sendiri semuanya. Aku juga ingin menjelaskan dengan baik-baik dengan mulutku sendiri , tapi Sunghoon oppa terlanjur tahu sebelum aku menjelaskannya langsung , oppa bahkan menghindariku dan mengabaikanku." Jihee semakin menekuk wajahnya, menenggelamkan pada bantal yang berada dalam pelukannya.
"Aku akan mendengarkan penjelasanmu secara langsung tentang semuanya Jihee ya...."
Jihee tersentak saat presensi Sunghoon sudah berdiri di depan pintu. Dan dengan sangat pengertian Sunoo hanya nyengir tanpa dosa menatap kebingungan Jihee yang menatapnya saat dia berdiri.
"Baiklah kalian bicarakan saja baik-baik. Aku akan pergi kerumah Riki. Hyung titip Jihee ya, jangan dibikin nangis, awas saja." ucap Sunoo sebelum meninggalkan kamarnya.
Hening menemani sesaat setelah kepergian Sunoo. Perlahan Sunghoon berjalan semakin masuk ke dalam kamar Sunoo yang juga menjadi kamarnya sejak Jihee berada dirumah mereka. Sunghoon meletakkan tas yang dia bawa diatas meja belajar Sunoo , menatap Jihee yang masih duduk tegang di atas karpet.
"Aku akan mandi dulu, jangan keluar dari kamar ini dan tunggu aku selesai. Aku ingin mendengar apa yang ingin kamu sampaikan langsung kepadaku. Karena aku juga sangat ingin mendengarnya langsung darimu, Jihee ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You
Fanfiction"Aku terkunci dimatamu, di kedua bola mata dengan binar tenang yang menghanyutkanku untuk menyelamimu lebih dalam. Kau menipuku, membuatku terperangkap hingga tidak bisa keluar lagi ." -j.n