03

24 8 1
                                    



🌼






J!

Besok aku akan menjemputmu sepulang sekolah

kita pergi memesan cincin




Jihee berbaring diatas kasur dengan rambut yang masih setengah basah karena baru selesai mandi. Membaca pesan di ponselnya dengan debaran di dada yang lagi-lagi membuatnya merasa aneh.

Masih tidak percaya jika ini benar-benar terjadi padanya. Dia yang sama sekali belum pernah berpacaran , tiba-tiba saja akan langsung bertunangan dengan pria yang baru saja dikenalnya, bahkan dirinya pun belum menyelesaikan sekolah sma nya.

Masih merasa tidak masuk akal, tapi kenyataannya itu benar-benar terjadi padanya.

Tenggelam dengan pemikirannya, lamunan Jihee terbuyarkan oleh Sunoo yang membanting tubuh keras di sampingnya hingga kasur bergetar .

"Yakk...cepat ceritakan padaku bagaimana pertemuan kalian tadi."cecarnya langsung.

Nah soal gosip menggosip , julid menjulid, ghibah mengghibah anak ini memang jagoannya. Pasti akan dengan semangat sangat menggebu.

Jihee memang selalu bercerita pada sahabat sejak kecilnya itu. Dari guru magang yang mengajaknya berkencan semester lalu tapi dia tolak halus dengan alasan mau fokus belajar, kakak kelasnya dulu yang pernah memberinya cokelat secara diam-diam, hingga terakhir ada adik kelas yang dengan berani memberikan surat pada Jihee pun tak terlewat dari Sunoo.

Jihee memang anti sosmed meskipun dia punya akun, tapi bukan berarti dia ansos meski tidak terlalu akrab dengan banyak orang. Paling hanya sekedar tahu tanpa tahu namanya kalau mereka satu sekolahan.

Kalau masih lingkup satu sekolah wajar saja banyak yang mengenali wajah manisnya . Terlebih Sunoo yang sering menyeretnya kesana kemari hanya untuk mendengar gosip, membuatnya dikenal banyak orang karena selalu bersama Sunoo.

Meski terkenal sebagai sumber gosip dan biang gosip, Sunoo bisa dipercaya untuk masalah Jihee.

Bibirnya bisa terbungkam rapat bahkan saat dirinya ditodong pistol dihadapannya, pengecualian pagi tadi yang menukarnya dengan komputer terbaru dengan kakaknya. Yang jelas Sunoo tau mana yang harus dibagi dan mana yang harus disimpan rapat. Tergantung situasi dan kondisi.



"Yakk...apa dia tampan?"

Sunoo sudah merubah posisinya tengkurap, menatap Jihee antusias sangat penasaran.

Jihee menatap atap bernuansa putih itu sambil mengangguk, karena Jongseong memang tampan.

"Apa dia baik?"tanyanya lagi.

Jihee mengangguk lagi."Ya sejauh ini masih cukup baik walaupun agak menyebalkan, juga sedikit cuek, tapi mungkin karena baru pertama bertemu."

"Woooaa,,,yak Jung Jihee."

Sunoo bersemangat. Sangat bersemangat. Bahkan kesenangannya membuncah melebihi Jihee yang mengalami langsung.

"Tak ada alasan apapun kamu menolaknya."

Jihee mendengus samar, masih setengah ragu apa yang dia lakukan benar adanya. Dia juga berjanji sama diri sendiri akan membayar semua yang sudah Jong Heo berikan suatu saat nanti, bagaimana pun caranya. Untuk saat ini biarkan dia mengikuti arus saja.

Ponsel yang masih dia genggam di atas perut bergetar dengan denting nada yang menandakan ada satu pesan masuk. Membawa nya di depan wajah, satu pesan baru dari nama yang terakhir mengirim pesan padanya.




Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang