10

8.4K 755 41
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA!

"Kenapa Papi dan Mami tidak memberitahu sih kalau mereka kenal baik sama keluarga Kak Leon? Apakah karena ini Papi tidak khawatir saat meninggalkan aku sendiri dan selama ini mereka justru sudah tahu siapa yang menemani sekaligus menjaga aku ketika mereka tidak ada?"

Banyak pertanyaan yang singgah di benak Laviola setelah tadi dirinya bertemu dengan kedua orang tua Leonardo di meja makan saat makan siang. Apakah selama ini Leonardo juga tahu tentang semua ini? Tetapi mengapa mereka tidak memberitahunya juga?

"Aku tak ingin ambil pusing dengan apa yang mereka rencanakan, mungkin? Namun, melihat bagaimana kedekatan keluarga aku dan Kak Leon itu artinya..."

Laviola tidak sanggup melanjutkan perkataannya, dia menggigit bantal untuk meredam teriakan kebahagiaannya. Sebisa mungkin dirinya mengontrol diri agar tak berlebihan, lagi pula semuanya masih terlalu abu-abu dan Laviola tidak ingin berharap kepada yang tak pasti. Ya, setidaknya itulah yang harus dirinya pegang sebagai pertahanannya. Membiarkan waktu yang menjawab itu adalah pilihan yang baik saat ini.

"Artinya apa?"

Laviola mematung ketika mendengar suara berat seorang laki-laki, rasanya Laviola ingin menenggelamkan dirinya ke dasar laut karena takut Leonardo mendengar seluruh perkataannya. Mengapa laki-laki ini ada di kamarnya sih? Padahal semua orang sedang berkumpul di gazebo belakang villa. Kenapa juga dirinya tidak sadar ketika ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya? Akan sangat memalukan jika Leonardo mendengar semuanya.

"Hah? Artinya apa? Kak Leon sepertinya salah mendengar," 

Mengangkat salah satu alisnya sebagai reaksi yang diberikan oleh Leonardo, dia sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Laviola. Namun, melihat bagaimana ekspresi kebingungan Laviola akhirnya Leonardo setuju padanya. Dia duduk di pinggir ranjang dengan Laviola yang ikut duduk di sampingnya setelah menutup laptop yang tadi dia gunakan untuk menonton film.

"Ayo ke bawah! Kamu belum makan malam bukan?" ajak Leonardo, tujuannya menghampiri Laviola adalah mengajaknya untuk bergabung bersama para orang tua. Saat makan malam tadi, gadis cantik itu tidak datang ke ruang makan meskipun sudah ada pelayan yang menjemputnya.

"Malam ini, Laviola tidak mau makan nasi. Maunya makan menu barbeque, kira-kira diizinkan tidak ya sama Papi?"

"Kita minta izin nanti, sekarang ayo kita ke bawah dulu. Mereka menunggu kehadiran kamu di sana,"

Laki-laki itu berdiri lebih dulu daripada Laviola, dia memegang salah satu tangan Laviola ketika gadis itu melompat dari ranjang untuk turun ke bawah. Namun, naas kakinya terbelit oleh selimut tebal yang tadi menyelimutinya, syukurnya beruntung Leonardo dapat menjaganya agar tidak jatuh ke lantai. Dan kini Laviola berakhir di pelukan karena tadi refleks Leonardo menarik Laviola ke dalam dekapannya.

Walaupun tidak ada luka yang disebabkan oleh aksi cerobohnya, tetap saja Leonardo dibuat marah olehnya. "Bisa sehari saja tidak ceroboh?" Kebiasaan buruk seperti ini bukan hanya sekali terjadi, melainkan berkali-kali. Gadis itu selalu saja ada tingkahnya yang bisa membuat orang-orang menggelengkan kepalanya, ini hanya dapat disaksikan ketika hubungan mereka sudah dekat.

Untuk kali ini sepertinya Laviola tidak takut padanya bisa dibuktikan dia justru tertawa pelan mendengar Leonardo berkata demikian. Padahal bisa dilihat bagaimana Leonardo memandang Laviola dengan tajam dan raut wajahnya semakin datar ketika Laviola tidak merasa bersalah sama sekali. Dan tanpa memperdulikan Laviola, Leonardo melenggang pergi karena dia sudah tidak tahan dengan Laviola yang selalu berhasil memantik amarahnya.

"Kak~" rengek Laviola, dia tidak suka Leonardo meninggalkannya begitu saja tanpa memperdulikan dirinya. Mau tidak mau Leonardo yang mendengar nada ketidaksukaan Laviola menoleh ke belakang untuk melihat apa yang diinginkan oleh gadis itu sehingga dia masih belum beranjak sama sekali dari tempatnya berdiri. Dan ketika sepenuhnya perhatian Leonardo padanya, Laviola tersenyum malu.

Revealing the HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang