VOTE SEBELUM MEMBACA!
"Jadwal kamu hari ini cukup padat jadi aku minta kamu istirahat, kalau ada yang dibutuhkan lebih baik minta tolong Nanny saja. Dia sudah pulang kan? Jangan lupa juga minta dia obati luka kamu,"
Leonardo tak lagi sungkan menunjukkan perhatiannya kepada Laviola semenjak gadis itu jatuh sakit beberapa hari yang lalu, dia tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali. Oleh karena itu, Leonardo mulai mengawasi kegiatan Laviola sehari-harinya agar tak lagi kecolongan seperti kemarin. Berhubung Nanny Laviola sudah kembali, dia bekerja sama dengannya untuk mengawasi Laviola dan dia akan mendapatkan laporan setiap harinya.
"Iya Kak Leon, nanti Laviola minta bantuan Aunty Jasmine. Kak Leon tidak mau mampir dulu?"
"Untuk kali ini sepertinya tidak, Daddy meminta aku untuk menemuinya. Mungkin jika besok aku bisa menemani kamu lagi seperti biasa, tidak apa-apa kan?"
Leonardo menggenggam tangan Laviola dengan dirinya yang masih duduk di atas motornya dan Laviola berdiri di sampingnya. Dia memberikan pengertian kepada Laviola meskipun Leonardo tahu bahwa Laviola bukanlah seorang gadis yang peduli dengan urusan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.
Sangat disayangkan kali ini dirinya tidak bisa menemani Laviola seharian penuh karena harus segera pergi menemui Daddy-nya. Padahal Leonardo begitu menyukai di saat dirinya dapat menemani Laviola karena kehadirannya membuat hari-hari Leonardo yang monoton menjadi lebih menyenangkan. Namun, mau bagaimana mana lagi dirinya tidak ada kemampuan untuk tidak mendengarkan orang tuanya apalagi itu adalah Daddy-nya.
"Tentu saja tidak apa-apa. Laviola izin masuk ke dalam ya Kak Leon, see you! Oh iya, hati-hati bawa motornya."
Klakson terdengar kala Leonardo berpamitan pada tuan rumah setelah memberikan usapan penuh kelembutan di pucuk kepala Laviola. Senyum manis yang tadi terpatri di wajah Laviola secara perlahan hilang begitu saja sesaat menyadari bahwa kini dirinya harus kembali menjalani kehidupan di mansion sebesar ini sendirian. Ya meskipun terdapat banyak pelayan, tetapi tetap saja bukan kehadiran mereka yang Laviola harapkan.
"Huh! Menyebalkan."
Helaan napas panjang terdengar ketika Laviola memasuki mansion Fernandez melalui pintu utama dan semakin muram wajahnya di saat matanya tak melihat satupun pelayan yang biasanya menyambut kedatangannya. Tak dapat ditampik bahwa hidup di mansion sebesar ini membuatnya kesepian walaupun telah difasilitasi berbagai macam fasilitas yang menunjang karena yang dirinya butuhkan adalah kehadiran seseorang sebagai teman.
Dengan langkah gontai Laviola berjalan ke arah lift, hari ini sangatlah berantakan sehingga energinya terkuras habis. Itu semua karena perbuatan semena-mena yang dilakukan oleh Jessica saat dirinya sedang makan bersama Leonardo di kantin. Perempuan itu datang dengan emosi menggebu-gebu lalu tidak sempat dicegah oleh Leonardo Jessica berhasil mencakar wajahnya, menghasilkan beberapa jejak luka yang semakin membuat amarah Leonardo memuncak seketika.
Perbuatan rendahan yang dilakukan oleh Jessica menjadikan suasana kantin jauh dari kata kondusif. Leonardo tak segan membentaknya di hadapan orang banyak, tak peduli jika itu akan menyakiti hati Jessica pasalnya untuk kali ini perbuatannya sungguh keterlaluan. Menyakiti Laviola yang Leonardo jaga sepenuh hati sama saja mereka menggali kuburan sendiri, terbukti dengan hukuman yang didapatkan oleh Jessica yaitu skors selama 1 minggu dan ancaman pencabutan beasiswa.
Saat pikirannya melayang mengingat kejadian di sekolah, Laviola melihat Xavier dan Gracia sedang duduk santai di sofa dengan televisi yang menampilkan sebuah talk show. "Papi! Mami!" teriak Laviola spontan sehingga membuat keduanya terkejut. Laviola yang selalu mereka anggap sebagai gadis kecil kini memeluk begitu erat tubuh keduanya setelah gadis itu berlari sembari menangis menuju mereka. Xavier dan Gracia saling memandang kemudian tersenyum melihat bagaimana manjanya anak mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revealing the Hidden
Teen FictionINI CERITA PERTAMA SAYA JADI SILAHKAN BACA JANGAN MELIHAT VOTE YANG BARU SEDIKIT, SIAPA TAHU KALIAN SUKA! OH IYA SAYA MOHON TINGGALKAN JEJAK DI SETIAP PART-NYA YA! HAPPY READING! ...