36 7 1
                                    

Alpha duduk di pinggir kasur mengecek HP nya barang kali ada pesan masuk.

Tiba-tiba dia merasa lapar dan entah dari mana dia berinisiatif untuk menawari dara makanan.

Sambil scroll menu di aplikasi, tanpa pikir panjang alpha langsung membuka pintu dan dia kaget melihat dara yang ternyata sedang berganti pakaian.

"Lo-." Alpha tertekun didepan pintu masih dengan memegang gagang pintu.
"ANJING ALPHA KELUAR LO. " Dara menimpuk alpha dengan bantal lalu buru buru alpha menutup pintu.
"ARRRGGGHHH.... " Teriak dara.
"NGAPAIN LO TUTUP PINTU DARI DALEM, KELUAR SEEEEKKAARAANGG." dara menutupi dirinya pake selimut.
"Sorry sorry. " Alpha langsung keluar kamar dengan jantung yang berdegub kencang, dia tak menduga hal ini terjadi.

***

Suasana ruang keluarga menjadi dingin, mereka berada dalam pikirannya sendiri, Alpha memakan makanannya di ruang TV dengan TV yang menyala tetapi tidak dia tonton dan dara duduk di meja makan menghadap ke kolam renang.

Mereka berdua jadi malu dan canggung satu sama lain akibat dari peristiwa mengejutkan tadi, tidak satupun kata terucap dari keduanya, dara yang cerewet pun mendadak diam walaupun sebenarnya ini adalah kesempatannya untuk bisa lebih dekat dengan alpha tapi berkat kejadian tadi mereka jadi lebih jauh dan canggung.

"Lupain kejadian tadi ya, anggap aja gak pernah terjadi. " Dara berbicara pada alpha tetapi tanpa melihat ke arah alpha dan langsung pergi ke kamar galan.

Di dalam kamar dara menyembunyikan wajahnya dan berteriak.
"Kenapa harus ada kejadian itu, malu banget. " Dara terus memikirkan skenario terburuk.

Dan tanpa sadar dara tertidur.

"Woy, bangun. " Tubuh dara diguncang kan seseorang membuatnya terbangun, dan melihat wajah galan.
"Udah malem, ayok pulang. " Terdengar bukan suatu ajakan tetapi lebih kepada kalimat perintah.

Dara terduduk untuk mengumpulkan kesadarannya dahulu. Galan dengan pakaian sekolahnya berdiri di hadapan dara dengan menenteng tas nya.

"Ayok buruan! " Nada galan sedikit meninggi membuat dara ikut kesal mendengarnya.
"Lo pulang sendiri aja kalo gitu, bentar dong masih ngumpulin nyawa."

Galan mengalah dan duduk disamping dara lalu mengeluarkan HP nya untuk memainkan game online.

Sedang asik-asiknya main tiba tiba ada yang menelponnya.
"Anjing, ganggu main aja. " Ucapnya kesal.
Tanpa melihat siapa yang menelponnya, galan mengangkatnya dan dia tambah kesal karna yang menelponnya adalah dara.

"Yuk pulang. " Dara menatap galan yang emosinya setipis tisu.

Dengan tatapan setajam silet galan menatap dara yang menunjukan wajah tanpa dosa.

Tanpa berbicara sepatah kata pun galan berjalan keluar, tapi sebelumnya dia mengambil bantal dan mengambil posisi seorang batter dalam permainan baseball lalu mengayunkan bantal itu hingga membuat kepala serta badan dara menjadi terlentang.

Dengan emosi yang memuncak, dara keluar untuk menyusul galan dengan terus berteriak memanggil dan memaki galan. Tanpa dara ketahui bahwa di ruang tamu masih ada alpha disana sedang makan mie instan. Yang membuat keduanya seketika membeku setelah melakukan kontak mata. Galan bingung kok mendadak pada diem.

Galan menepuk bahu dara yang membuatnya tersadar dan bertanya pada alpha kenapa masih di rumah galan.

"Gue mau nginep disini." Alpha segera menyelesaikan makannya dan bergegas pergi ke kamar galan.
"Kayak tunawisma aja nginep nginep." Celetuk dara membuat alpha yang sedang menaiki tangga seketika berbalik.
"Apa lo bilang? "
"Kayaknya seru aja nginep nginep." Dara mengoreksi ucapannya.

Dara langsung pergi sambil menarik galan keluar rumah.

Padahal rumahnya hanya beberapa langkah tapi memang sudah menjadi kebiasaan, galan selalu mengantar dara pulang dengan alasan takut.

"Lo ada kejadian apa sampe canggung gitu sama alpha? " Tanya galan penasaran.

"Panjang ceritanya, gue ceritain dikamar aja. " Dara terus menggandeng galan kerumahnya maksudnya ke kamarnya.
"Lo tunggu dulu disini. " Dara mengambil pakaiannya di lemari lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah berganti pakaian, dara duduk di meja rias nya dan menceritakan kejadian tadi siang sembari memakai skincare dan galan yang ada di karpet mendengarkan dengan seksama.

"BHUAHAHAHA... Ada ada aja lo, ngikutin alpha sampe ke mall gitu." Galan memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

"Gak yaa, gue gak ikutin dia. Yaa kebetulan aja ketemu disana yaudah gue ikutin karna gue kaget dia tiba tiba peluk cowok, gue kira dia homo tapi ternyata kakaknya."

"Lagian, kok bisa lo asumsiin orang yang pelukan itu homo. Trus kenapa kalian berdua ada dirumah gue? " Tanya galan

"Setelah itu, kakaknya ajak gue ke bandara juga anterin dia dan pulangnya kita naik taksi bareng dan tujuannya kerumah lo. "

"Trus kalian bisa secanggung itu kenapa? "

"Karna pas gue ganti baju, alpha tiba-tiba masuk nanyain gue mau makan apa, gila disana gue malu banget."

Galan kaget mendengarnya, dia tidak bisa membayangkan kejadian seperti itu akan terjadi kepada mereka berdua.

"Anjir, kasian gue sama alpha liat badan triplek lo. " Galan mengejek dara untuk mencairkan suasana.
"Wah.. Gak tau aja badan gue se body goals itu. Mau bukti?" Dan dara salah menanyakan pertanyaan tidak penting itu.
"Nantangin nih perawan satu."
"Emang gue perawan? " Ucap dara dengan nada bercanda.

Galan melotot mendengarnya dan langsung melempar boneka yang mengenai kepala dara "omongan lo, gimana kalo beneran. " Galan membalas candaan dara.

"Kalo beneran gak perawan berarti gue udah nikah gimana sih, ngeres terus otak nya."

Setelah beres skincare an dara duduk disamping galan.

"Si alpha emang suka nginep di rumah lo?"

Dibalas dengan anggukan oleh galan.
"Kalo dia lagi nginep berarti dirumahnya lagi ada ayahnya." Ucap galan sambil menyisir rambut dara.
"Emang kenapa kalo ayahnya dirumah?" Dara menatap tembok didepannya.
"Mending lo gak usah tau."
"Cih, pelit banget."

Setelah menata rambut dara, galan berdiri untuk pamitan pulang. Tapi dara malah membawa bantal nya dan ingin menginap dirumah galan juga.

"Ngapain lo ikutan nginep?"
"Mau aja, ayok cepet kasian alpha sendirian dirumah lo."

Akhirnya mereka berdua dengan galan yang membawa bantal dan dara yang tubuhnya tertutupi selimut hanya wajahnya saja yang terlihat berjalan kerumah galan dan mendapati alpha tertidur di sofa.

Dara mendekat dan berjongkok untuk melihat wajah alpha lebih dekat.

"Wah, dia tidur juga ganteng banget." Saat dara akan memegang wajah alpha, alpha terbangun dan kaget karena wajah dara sangat dekat.

"Kasian tuh alpha sampe shock liat muka lo. " Ejek galan membawa bantal dara ke kamarnya.

"Hai, gue juga mau nginep di sini." Ucap dara masih dengan posisi yang sama.

Alpha lalu terduduk dan dara juga ikut duduk di samping alpha, Tiba-tiba lampu rumah galan mati membuat dara yang terkejut mendekatkan badannya pada alpha karena dara emang takut banget sama gelap.

"Token nya abis, gue keluar dulu buat beli token." Teriak galan lalu terdengar suara pintu tertutup.

Dengan cahaya dari HP sebagai menerangan. Dara dan alpha yang sama sama takut gelap saling mendekatkan tubuh Masing-masing.

"Lo takut gelap juga? " Tanya dara.
"Gue takut gelap soalnya gue punya kenangan buruk soal ruangan gelap." Jawab alpha membuat dara membagi selimutnya pada alpha sebagai penghangat tubuh.

Mereka pun saling bertatapan dan melihat wajah satu sama lain lewat penerangan yang seadanya.

Dara melihat wajah alpha mendekat kearahnya membuat dara menutup mata.

Lalu tiba-tiba...



ALPHADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang