Dara Agatha

107 13 1
                                    


~Happy reading~

..........................................................................


08.00

Gadis itu berjalan santai menuju gerbang sekolah, dengan mengemut lolipop nya dia bersenandung senang.

"kamu berhenti." ucap seseorang membuatnya berhenti.
"sini kamu." lanjutnya lagi, dilihat dari pakaiannya yang begitu rapih dengan buku yang dipegangnya, sudah pasti dia anak osis.
"yang manggil siapa?yang butuh siapa?ya lo lah yang harus nyamperin gue." ucap gadis itu santai.

Dia bisa melihat bahwa anak osis itu menahan amarah, gadis itu hanya tersenyum melihat seorang cowok bername tag felix itu benar benar menghampirinya.

Saat sudah ada di hadapannya, belum sempat felix berbicara, Dara tiba tiba menepuk pundaknya lalu mendekat.

"lo nurut juga kalo disuruh, tapi sori aja gue gak mau dihukum, bye." setelah berujar demikian gadis itu berlari menuju lorong, disana dia bertemu dengan anak osis lainnya.

"Mau main kejar kejaran, hah?" ucap gadis bername tag Dara Agatha dengan memperlihatkan smirk nya.

Dara terpojok dia malah berlari ke gudang belakang sekolah.

Saat kedua anak osis itu mendekat, dia mencari akal agar tidak dihukum.. Dara melihat tong sampah lalu melemparnya dan membuat mereka terjatuh.

"Udah mening kalian istirahat aja disitu, baring baring liat tuh awan nya bagus ya.. Kalo gitu gue pamit dulu bye." dengan tenang Dara berjalan ke kelasnya.

Dan untungnya kelasnya tidak ada guru.

"wah, hebat lo baru datang jam segini." ucap salah satu teman di kelasnya.
"ini kan sekolah nenek moyang nya, jadi dia seenaknya dateng ke sini." ucap sinis salah satu bisa dibilang saingannya dikelas, mungkin dia iri karena peringkatnya selalu dibawahnya.

"Syirik aja lo." ucap temannya yang lain.
"iya emang, ini sekolah nenek moyang gue. Mau apa lo." ucap Dara tak kalah sinis.
karena tak ada balasan dari lawan bicara nya, Dara langsung duduk di bangkunya.
sedang asik mengobrol tiba tiba seorang guru masuk ke kelasnya.

"DARA AGATHA, SINI KAMU!!" Dia bu Haida, guru BK paling ditakuti di sekolah karena kalo ngasih hukuman gak tanggung tanggung trus kalo di ceramahin bisa sampe berjam jam.

Dengan santai Dara menghampiri gurunya itu.

"Pasti bikin ulah lagi tuh." celetuk siswi bername tag syana saingannya itu.
Dara melirik ke arah Syana lalu memberinya jari tengah sebelum mengikuti kemana bu haida membawanya.

Semua kelas riuh karena perbuatan Dara yang memberi jari tengah pada syana, dan syana hanya bisa cemberut karena itu.

***

Dengan santai Dara duduk di hadapan bu haida, dan menatap bu haida yang juga menatap nya.

"Kamu tau apa kesalahan kamu?" tanya bu haida mengintimidasi.
"mana saya tau bu, orang ibu belum ngasih tau saya." tanpa ada rasa terintimidasi dan masih dengan tenangnya Dara menjawab.
"Bulan bintang masuk." teriak bu haida memanggil seseorang.

Dengan santai nya Dara duduk bersandar lalu melihat kedatangan dua orang yang tadi mengejarnya.

"setelah melihat mereka, kamu tau apa kesalahan kamu?" tanya bu haida.
"hhmmm (Dara seolah olah berpikir).. Apa bu?saya gak tau." ucap Dara dengan wajah polosnya.
"liat apa yang telah kamu lakukan sama mereka?" Tanya bu haida sambil menunjukan wajah mereka yang di jidatnya sedikit membiru.

"Coba kamu cerita apa yang terjadi!" Ucap bu Haida pada salah satu siswi yang bername tag Bintang.
"Kamu lempar kita pake tong sampah waktu di gudang belakang." Ucap Bintang memberi penjelasan.

"Ohhh yang itu, wah kena sampe ke jidat? dua duanya?" Ucap Dara kaget saat sudah mengingat nya.
"Strike!" Lanjutnya lagi bersemangat.
"APA KAMU BILANG?" Teriak bu Haida.
"enggak bu, saya gak bilang apa apa." Sangkal Dara dan berusaha mendatarkan wajahnya lagi.

"kamu mengakui kalo ini kesalahan kamu?" tanya bu Haida.
"Gak sepenuhnya salah saya bu, mereka yang ngejar saya duluan." sanggah Dara.
"kenapa kalian ngejar dia?" tanya bu Haida.

Bisa Dara liat bahwa bintang dan bulan menunjukan smirk nya seperti mengatakan 'kena lo, abis lo dihukum bu Haida.'

"Kami ngejar dia karna, dia datang terlambat dan tidak mau dihukum." Ucap perempuan bername tag Bulan.

Dara melotot mendengarnya, wah bisa gaswat nih kalo dihukumnya dua kali lipat.

"DARAAAA..." Dara menutup kedua telinga nya dengan kedua tangannya karena teriakan bu Haida.
Mereka tersenyum jahat saat melihat Dara.
"Permisi bu, kita boleh pergi?" Tanya Bintang.

Bu Haida menetralkan dirinya agar tidak emosi.

"Yasudah kalian boleh pergi, terima kasih atas informasinya." ucap bu Haida.
"MAU KEMANA KAMU?" Bu Haida kembali berteriak saat melihat Dara sudah ada di ambang pintu.

"ke kelas bu, kan tadi kata itu udah boleh pergi." dengan polosnya Dara berkata seperti itu, dan sudah pasti memancing kemarahan bu Haida.
"Yang boleh pergi mereka bukan kamu." Ucap bu Haida menahan emosi.
"Makanya ngomong nya yang jelas dong bu." Gerutu Dara.
"kamu menyalahkan ibu?" Ucap bu Haida meninggikan suaranya.
"Enggak bu, saya yang salah.. Salahin aja saya bu, saya ikhlas." Ucap Dara mendramatisir.

"Memang kamu yang salah,Emosi saya ngomong sama kamu." Bu Haida mengipas kipas wajahnya.
"Kalo gitu jangan ngomong lagi sama saya bu kalo bikin emosi." Ucap Dara.
"Makanya kamu jangan bikin ulah sama saya." Ucap bu Haida.
"Saya gak bikin ulah sama ibu, ibunya aja yang ikut campur." Ucap Dara memainkan rambutnya.

Bu Haida memejamkan mata berusaha untuk tidak marah.

"Yasudah kalo gitu, kamu saya hukum jadi OB selama 1 minggu... mulai hari ini kamu yang bertugas atas semua sampah dan kebersihan di sekolah ini, kalo saya liat ada sampah sedikitpun, saya perpanjang hukuman kamu." Ucap bu Haida.

Dara terkejut dengan hukumannya yang tidak main main.

"Yah bu, kok malah jadi OB sih, biasanya juga lari keliling lapangan aja." Tolak Dara.
"oh kamu mau lari keliling lapangan, yasudah." ucap bu Haida.

'tumben, seorang bu Haida nurut.' Gumam Dara.

"Yasudah kalo gitu, sebelum kamu jadi OB kamu lari dulu keliling lapangan sebanyak 10 kali." Ucap Bu Haida dengan senyum tercetak di wajahnya.

Dara lupa kalo dia menentang omongan bu Haida, hukumannya akan lebih parah.. dan sekarang Dara harus berlari lagi.

"Ayo cepetan, sekarang." Ucap bu haida berjalan keluar lebih tepatnya berdiri di samping lapangan.

Diluar ruangan bu haida, Dara melihat bulan dan bintang tadi tengah menertawakan Dara.

"Rasain."

"Diem lo tukang ngadu."

dengan malas Dara berlari keliling lapangan, mana ada yang lagi olahraga lagi .. dan lebih memalukan lagi karna kelas yang sedang berolahraga adalah kelas yang dia cap sebagai gebetannya dari kelas 10.

Walaupun Dara tau saingannya banyak.

Ya iyalah banyak, orang yang Dara sukai adalah the most wanted sekolah siapa lagi kalo bukan ketua basket phoenix draco Alpha Antares.

...........................................................................

ALPHADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang