93 15 2
                                    



~Happy reading~

----------------------------------------------------------

"Kapok gue, gak mau lagi dihukum bu Haida." Ucapnya pada diri sendiri.
"Dihukum lagi lo? Udah keberapa kali nih." ucap seseorang menghampirinya sambil membawa sebotol air minum lalu menyodorkannya pada Dara.

"Ambil." Itu galan, Temannya dari smp sekaligus sahabatnya. saking dekatnya, mereka jadi seperti kakak adik yang saling menjaga. Galan sangat baik dan menjadi tempat curhat untuknya, untunglah Galan tidak pergi meninggalkannya karena sifatnya yang terkadang kasar.

"Thank you." Dara langsung meneguknya sampai setengah.
"Lo gak cape apa dihukum terus sama bu Haida, dari kelas 10 loh dar."

Galan menselonjorkan kakinya dan menatap ke arah teman temannya yang masih bermain basket.

"Wah, Alpha makin ganteng aja ya." Dara duduk bersila dengan kepalanya yang bersandar pada Galan.

"Gue lebih ganteng, jawab pertanyaan gue." Galan menyingkirkan kepala Dara yang bersandar padanya lalu duduk bersila menghadap Dara.
"Kasar banget sih, Ya capek sih harus lari keliling lapangan. Ya mau gimana lagi, gue gak tau caranya buat berhenti."

Dara ikut duduk menghadap Galan, menatap galan dengan sendu. Galan tau sifat Dara yang nakal seperti ini juga bukan atas kemauannya sendiri.

Galan menggenggam kedua tangan Dara.

"Mau gue semangatin gak?"

Dara mengangguk lemah, dia hilang semangat dan terus menatap aspal.

"Alpha kayaknya suka sama lo."

Seperti sudah di charger, wajah Dara kembali berseri dia menatap Galan dengan semangat lalu kembali cemberut.

"Kok kayaknya?"

"Yang penting kan gue nyemangatin lo."

"Cari tau lagi dong, kan lo sahabat gue yang paling ganteng tapi gantengan Alpha."

"Apasih yang lo suka dari Alpha?"

Galan menarik tangannya dari tangan Dara lalu mengambil botol minum yang sudah diminum Dara dan meminumnya.

"Dia jago basket, ganteng."

Dara mulai bersemangat menceritakan Alpha.

"Gue juga jago basket, ganteng juga."

"Tapi Alpha tuh beda, dia cuek."

"Kok cuek suka?"

"Itu artinya dia susah dideketin, gue suka cowok kayak gitu, pasti dia tipe tipe cowok yang suka sama satu cewek dan gue pangen jadi cewek itu."

"Belum tentu, siapa tau dia lebih banyak ceweknya daripada gue."

"Udah ah, gak usah banding bandingin diri lo sama dia, beda kalian tuh beda."

Dara berdiri diikuti dengan Galan.

"Galan, ayo latihan." intrupsi seseorang dari kejauhan.

ALPHADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang