Tragedi rabu malam kamis

8 2 0
                                    

Hari ini, topik perihal kerasukan benar-benar hangat diperbincangkan. Hampir seluruh siswa membicarakannya, berbekal informasi dari berbagai sumber masing-masing. Kebetulan juga, kami sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Aula sekolah. Sehingga seluruh siswa berkumpul disana semua. Terkecuali Lili dan 2 temannya, karena mereka harus menjaga salah seorang teman kami yang kerasukan tadi pagi.

Disela-sela jam kosong, mereka semua sedang duduk berkumpul dengan grupnya masing-masing untuk membicarakan topik-topik mistis yang terjadi selama di tempat ini. Aku hanya menyaksikannya saja dari belakang dengan kaki selonjoran dan bersandar di dinding. Mataku sedang berkeliling, mencari posisi keberadaan Kirana. Aku hampir tidak menemukannya, karena memang Aula ini cukup luas dan duduk tanpa kursi (lesehan) sehingga cukup padat untuk memeriksanya satu persatu.

Ketika ada beberapa kelompok kecil yang ikut bergabung dengan kelompok lain, yang kebetulan disana terdapat narasumber yang terpercaya. Namanya Ira, dia merupakan sahabat dekat Kirana. Mereka berdua bak pinang dibelah dua, perbedaannya Ira sedikit lebih galak. Ira diketahui memeliki semacam bakat bawaan sejak lahir untuk bisa merasakan serta melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang pada umumnya. Selain itu Ira juga sangat jago dalam bercerita (story telling). Tentu saja dengan hal itu membuat semua siswa sangat tertarik untuk mendengarkannya.

Pada kelompok itulah, aku berhasil menemukan keberadaan Kirana. Dia duduk agak belakang di sebelah kiri Ira. Dia seperti tidak tertarik dengan bahasan ini, namun dia tetap mendengarkannya.

"Lucunya..hihhii", gumamku dalam hati.

Aku memperhatikannya dari kejauhan, terlihat lucu sekali polah tingkahnya yang sok serius ketika mendengarkan. Ditambah kerudung persegi warna hitam dan seragam PDH warna hijau gelap. Tidak disangka, aku tersenyum kecil kala itu.

Mengejutkannya, diapun menoleh ke arahku sembari tersenyum seolah mengundangku untuk bergabung disana.

Sejak malam minggu kemarin, ketika kami saling bertukar pesan. Aku merasa kami menjadi semakin dekat dari sebelumnya. Ditambah ada semacam keinginan untuk terus bersamanya. Entah apapun itu, pokoknya aku ingin sekali berada di dekatnya. Tanpa disadari tubuhku beranjak, dengan agak malas-malasan aku perlahan berjalan ke arahnya. Diapun segera kembali berpura-pura untuk fokus memperhatikan dan mendengarkan Ira bercerita.

Diam-diam aku duduk tepat di samping kirinya sedikit agak mundur.

"Serius banget yaa..", kataku lirih dari samping dekat pundaknya dengan wajah mengarah ke depan dan muka serius.

"Apaa.. hhe", jawabnya sedikit terkejut sambil tertawa kecil malu-malu.

"Loh kok malah senyum-senyum bukannya takut dengerin cerita hantu?", kataku menggoda Kirana.

"Enggak na", jawabnya dengan cair sambil menutup wajahnya dia tersipu malu.

"Aku juga punya, cerita yang lebih serem dari itu dan baru-baru aja ku alami selama disini." Kataku untuk membuat dia tertarik.

"Apa ceritanya?", jawabnya dengan penasaran sambil tersenyum.

"Mau tau aja apa mau tau banget nih?", jawabku dengan penuh percaya diri.

"Ihh nyebelin loh ini", jawab Kirana dengan agak kesal.

"hahaha, kamu bukannya takut malah penasaran." Kataku sambil tertawa karena sukses membuat raut wajahnya berubah.

"Iyaa aku takut, tapi penasaran jugaa..", jawab Kirana dengan agak keras.

"Loh kok ngegas??",

"wkwkwk, enggak na Dam", jawabnya sambil tertawa dengan menutup wajahnya.

Tanpa kami sadari, Ira secara tiba-tiba menghentikan ceritanya. Dia mengarahkan pandangannya ke arahku. Seketika di ikuti oleh beberapa siswa lainnya. Akupun terdiam, celingukan. Jantungku seolah terhenti dalam beberapa detik. Panik, bingung, dan bertanya-tanya dalam hati ada apa ini. Ketika Ira melanjutkannya kembali, semua kembali normal dan aku merasa sedikit lega. Kulihat Kirana di sampingku, ternyata diam-diam dia meredam tawanya hingga tak bersuara. Aku tahu pasti, dia sedang menertawakan ekspresiku barusan.

Pangeran KancilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang