E 6

10.8K 1K 175
                                    

Sebagai permintaan maaf ku karena kemarin lupa enggak update, aku kasih full 2 bab :D

Janji enggak nangis? xixixi

𝐸 𝐼 𝒩 𝒟 𝐸

"Tolong jadwal pertemuan dengan Mr Zhong kamu undur 1 jam setelah saya selesai makan siang nanti." Ucap Jeno pada sekretaris nya; Xian Kun.

"Baik, tuan"

Setelah sambungan telponnya tertutup, Jeno mengambil jas yang tersampir pada kursi beserta kunci mobil yang tergeletak di atas meja kerjanya untuk menuju sebuah restoran tempat dimana dia biasa makan atau berkumpul dengan sahabat-sahabatnya.

Karena jarak perusahaan dengan restoran tersebut tidaklah jauh, juga jalanan tidak terlalu macet, Jeno lebih cepat sampai tanpa harus terjebak macet seperti biasanya.

Disana sudah ada Mark; sepupunya. Juga ada Jaemin; orang pertama yang mengusulkan pertemuan ini. Katanya, kangen.

"Bro?"

Jeno menjabat tangan Jaemin sebelum akhirnya berpelukan, saling melepas rindu setelah beberapa bulan tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. 

"Dokter kita sangat sibuk. Sampai-sampai dihari pernikahanku saja dia tidak mau datang" Sindir Jeno sambil berpura-pura membuat raut wajahnya sesedih mungkin.

Melihat itu Jaemin memutar bola matanya jengah. Padahal sudah Jaemin jelaskan sebelumnya jika ada pasien yang harus ia operasi pada saat itu juga, tetapi Jeno tetaplah Jeno jika kemauannya tidak terpenuhi, dia akan mengoceh sepanjang hari.

"Kau mau bertanggung jawab kalau pasienku kenapa-napa, huh?!" Ucap jaemin sebal.

Jeno tertawa pelan, "Iya, iya. Pak dokter galak sekali ternyata." Timpal Jeno lagi.

Mereka bertiga tertawa, "Dimana istrimu?" Tanya Jaemin karena sedari tadi dia tidak melihat keberadaan Lia di sekitarnya.

"Dia di rumah. Aku membatasi aktivitas nya karena khawatir dia akan kelelahan"

Jaemin mengangguk, "Selamat atas kehamilan istrimu, Jeno"

"Terimakasih" Jawab Jeno. "Beberapa bulan lagi Mark akan menyusul. Kau kapan Jaemin?"

Godaan dari jeno membuat jaemin mendengkus. "Dengan siapa? Pisau bedah?"

Ketiga pria tersebut tergelak bersama. Bercerita dan saling mentertawakan hal random jaman mereka SMA dulu. Jaman dimana Jaemin menemukan cinta pertamanya. 

"Kau sudah bertemu kembali dengannya?" Tanya Mark.

"Lalu, apa kau sudah menyatakan perasaan bahwa kau mencintainya?" Timpal Jeno.

Mark maupun Jeno begitu penasaran dengan sosok yang mampu membuat Jaemin susah move on selama ini. Bagaimana sosok tersebut bisa membuat Jaemin begitu paten mempertahankan cintanya, sehingga menolak beberapa tawaran kencan ataupun perjodohan dari anak kolega ayahnya bahkan sesama dokter muda lainnya.

"Dia sudah menikah"

Jawaban Jaemin membuat Mark dan Jeno terkejut luar biasa.

"Berarti kau sudah menemukannya?" Ucap Jeno. 

Jaemin mengangguk. "2 bulan lalu"

"Di?"

"Rumah sakit saat dia memeriksakan kandungannya."

𝐸 𝐼 𝒩 𝒟 𝐸


Mendapatkan telpon dari maid bahwa istrinya terjatuh membuat Jeno mengemudikan mobilnya dengan kesetanan. Apalagi mendengar pengaduan dari ibu jika alasan Lia terjatuh karena ulah dari Renjun yang sengaja mendorongnya. Rasanya Jeno ingin menghabisi renjun saat ini juga. 

EINDE [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang