E 8

12.6K 1.1K 112
                                    

Sebelumnya aku mau minta saran dong sama kalian. Kalian lebih seneng Jeno manggil Renjun suami atau istri? Tolong jawab ya? Nanti suara terbanyak bakal jadi penentu aku revisi ulang atau enggaknya.

Maaf kemarin enggak up, aku beneran galau anakku Renjun kena covid 😭

𝐸 𝐼 𝒩 𝒟 𝐸

Jeno mengamuk. Dia banting semua barang-barang yang ada di kamarnya seperti kesetanan. Amarahnya memuncak, rasanya sudah gila saat sebuah fakta yang baru ia ketahui telah menghancurkan semuanya.

Dia marah sampai rasanya ingin membunuh dirinya sendiri karena ingatan buruknya 2 tahun lalu. Andai Jeno tahu bahwa demi menyelematkan hidupnya ada nyawa lain yang terenggut, Jeno tentu tidak akan pernah sudi menerimanya.

Apalagi orang tersebut dengan rela menyerahkan nyawanya disaat dia juga sedang meregang nyawa akibat kecelakaan bekerja. Tapi dengan biadabnya, tuan dan nyonya Lee malah  memanfaatkannya dengan menjanjikan sebuah perjanjian yang telah mengubah dirinya menjadi seorang monster.

"Bagaimana kau menyembunyikan hal besar seperti ini kepadaku, ibu?!" Teriak Jeno dari dalam kamar.

Nyonya Lee tersentak mendengar suara benda pecah dari dalam kamar Jeno. Dia menangis, mencoba membuka pintu namun tidak bisa karena Jeno menguncinya dari dalam.

"Kau tidak hanya melukaiku, kau juga melukai Renjun. Bahkan kau merenggut orang paling berharga dalam hidupnya!"

Hiks

Renjunie, maafkan aku.

"Jeno, kendalikan dirimu, nak? Ibu dan ayah bisa menjelaskan semuanya" Mohon nyonya Lee disela tangisannya.

Wanita itu terus mengetuk pintu, memohon agar Jeno membukanya. Namun sudah hampir setengah jam dia membujuk, tidak ada hasilnya sampai tuan Lee kembali dengan kunci cadangan yang dibawanya, mereka langsung memasuki kamar anaknya.

"Jen?"

Nyonya Lee terdiam, begitupun dengan tuan Lee. Mereka terkejut melihat keadaan kamar yang luar biasa berantakannya. Pecahan beling berserakan dimana-mana, bahkan kaca besar yang tertempel di atas tempat tidurnya sudah tidak ada wujudnya.

Jeno terduduk dilantai, tangannya sudah berlumuran darah akibat pukulan pada kaca.

Ini tidak seberapa sakitnya dibanding rasa sakit Renjun-nya.

Luka-luka ini tidak mampu menandingi luka yang ia buat dalam hati Renjun-nya.

"Ibu, aku ingin Renjun kembali. Aku ingin dia"

Jeno menangis, meraung. Menyebutkan nama Renjun pada setiap rasa sesaknya. Nyonya Lee sendiri hanya diam, melihat bagaimana hancurnya Jeno saat ini.

"Jeno?"

"Aku ingin Renjun, ibu. Aku ingin mencium kakinya dan memohon pengampunan atas segala kesalahanku"

Tangis Jeno kembali pecah dalam pelukan ibunya. Menyesali segala perbuatan yang telah dirinya lakukan kepada Renjun. Mungkin inilah balasan tuhan untuknya karena telah menyia-nyiakan malaikat seperti Renjun dalam hidupnya.

𝐸 𝐼 𝒩 𝒟 𝐸

Hampir sebulan Renjun tinggal di apartemen kecil yang di sewanya selama setahun penuh. Ya walaupun hanya setahun karena uangnya tidak cukup, setidaknya saat melahirkan nanti dia memiliki tempat untuk berteduh bersama anaknya.

Untungnya uang yang rutin Jeno jatahkan untuknya ia tabung, jadi saat seperti ini, semuanya berguna. Meskipun hanya mampu untuk menyewa apartemen kumuh pinggiran saja.

EINDE [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang