3 bulan kemudian.
Masih menjadi duka terdalam bagi Senja setelah mengetahui bahwa orang yang ia kira masih di rawat di rumah sakit, ternyata telah lebih dulu meninggalkannya sebulan sebelum ia terbangun dari koma.
Bersamaan dengan hari dirinya pulang dari rumah sakit, Sonia menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Saat itu hingga beberapa hari Senja menghabiskan waktunya untuk menangisi sang kakak.
Dukanya teramat dalam, luka lama karena rasa bersalahnya kembali menganga. Senja terjebak lagi pada ruang penyesalannya hingga akhirnya ia kembali tinggal di ruangan serba putih dengan aroma khas medis yang menguar. Kesehatan Senja kembali menurun pada saat itu.
Namun sekarang, berkat peran Sonia yang terus memberikan kekuatan, juga peran sahabat-sahabatnya yang memberikan semangat, Senja dapat keluar dari masa itu. Kembali hidup untuk mencoba mengikhlaskan sang kakak yang telah pergi.
Kini Senja bersimpuh memeluk batu nisan bertulis nama orang terkasihnya. Pemuda yang masih mengenakan seragam wisuda dan toga di kepalanya itu nekat kabur dari sekolah usai menjalani kegiatan sesi foto kelulusan. Ditemani oleh dua sosok sahabat yang selalu berada di sampingnya. Senja bercerita panjang lebar kepada sang kakak, berharap Fajar akan meresponnya suatu saat nanti.
"Kita udah foto wisuda, gimana? gue ganteng nggak pake seragam ini? ganteng dong ya, adiknya siapa dulu, hehe. Katanya lo pengen banget buru-buru foto wisuda, katanya lo mau pamer kegantengan ke gue saat lo pake toga. Tapi sekarang lo udah pake mahkota kan? pasti lo jauh lebih ganteng di banding kalo lo pake topi ini." Senja mengulum senyum sambil mengusap figur foto sang kakak. "Tau nggak? gue tuh nyuri, nggak sepenuhnya sih, setengah minjem lah. Padahal Miss Tya bilang, selesai foto seragam sama toganya di copot, tapi malah gue bawa kabur." Senja menertawakan kebodohannya sendiri. "Tapi tenang, bakal gue balikin kok."
Pemuda itu diam sejenak. "Seandainya lo di sini, pasti kita bisa foto bareng, ngerayain lulus bareng, peluk Bunda bareng, ya kan? gue kangen lo, Jar. Sekolah udah sepakat ngelulusin lo juga. So, happy graduation brother.
Bahagia di sana, ya. Gue sayang lo, Fajar."
Lagi, untuk kesekian kali Senja meneteskan airmata usai mengutarakan isi hatinya. Fajar berada di sana, mendengarkan tiap ucapan sang adik sambil tersenyum. Lelaki berpakaian serba putih tersebut berjongkok di samping Senja yang memeluk batu nisannya, lengan putih itu hendak menggapai sang adik, ingin mengusap airmatanya lantaran tak tahan melihat mata indah itu mengeluarkan kristal beningnya. Namun Fajar mengurungkan niat, Senjanya tidak bisa ia sentuh lagi. Bak menggapai udara, sia-sia karena Senja tak lagi bisa merasakan afeksinya. Pada akhirnya Fajar menyerah, sekarang ia hanya dapat memandangi wajah manis adiknya sambil tersenyum lembut.
"Gue pun sayang lo, Senja. Gue bahagia di sini, maka dari itu lo sama Bunda juga harus bahagia. Jagain Bunda buat gue, ya."
Bersama dengan angin yang membelai lembut kulit putih itu, raga Fajar menghilang, menyisakan Senja yang memalingkan wajahnya. Mata pemuda itu mengedar mencari sesuatu, namun tidak ditemukan di sudut manapun.
Senja kembali menunduk, ia tersenyum simpul sambil mengusap ukiran nama sang kakak. "Barusan itu lo kan?"
🌼
Masih ingat bagian ketika Fajar nulis sesuatu di kertas pas nemenin Disty di toko buku?
Surat yang Fajar tulis untuk Senja :
Untuk Langit Senja.
"Kita udah gede kan? udah punya jalan masing-masing. Sekarang lo udah pergi ke jalan lo, dan gue pun akan melakukan hal yang sama. Semoga Tuhan selalu kasih lo kebahagiaan.
Perasaan ini usai, dan akan gue kubur dalam-dalam. Bukan perasaan ini yang salah, tapi gue. Gue yang salah ngebiarin rasa ini tumbuh untuk orang yang gak tepat.
Lo kecewa kan sama gue? marah? benci? maka dari itu gue minta maaf. Entah, rasanya gue takut gak ada waktu lagi buat minta maaf ke lo, tapi gue bakal usahain langsung pake lisan, bukan tulisan menye-menye kayak gini.
Ya udah lah, semoga lo tetap bahagia. Karena sekarang kita gak akur, jadi gue nggak bisa hibur lo lagi. Gue minta maaf ya.
Bintang lain mungkin masih bisa singgah bareng sama langit senja, tapi kayaknya itu nggak berlaku buat gue. Meski begitu, gue tetap jadi Bintang yang diciptakan Tuhan untuk menghias senja kan?
Dari Bintang Fajar.
- t a m a t -
Pada akhirnya To My Star sampai pada titik akhir. Gimana nih kesan-pesannya selama ngikutin cerita Fajar-Senja? Ada kritik saran? Silakan tinggalkan jejak komentar yaaa!!!
Terima kasih udah ngikutin To My Star dari awal hingga akhir.
Terima kasih atas support kalian semua. ❤❤
Terima kasih atas partisipasi kalian yang buat aku semangat nulis meski nggak tepat waktu untuk uploadnya.Maafin untuk segala kekurangan yang ada. ❤❤
Terima kasih sekali lagi yaaa!
Stay happy and healthy. See you again! ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] To My Star | HeeJay
Fanfiction"Terlalu digenggam, hingga keduanya berakhir terjerumus dalam lingkaran yang paling berbahaya." ---- Warning! ⚠ • Boyslove. • Bromance. • HeeJay area. Homophobic jangan salah alamat. Start : 03 Juni 2022 End : 26 Juli 2022