Episode 3

706 71 33
                                    

Di sebuah daerah yang tidak terlalu terkenal, seorang remaja laki-laki berlarian menuju halte bus untuk menyambut kedatangan sahabat penanya. Hari itu menjadi hari pertama bagi keduanya untuk bertemu secara langsung. Bermodalkan foto, namja itu menunggu setiap orang yang keluar dari bus. Hatinya sangat berdebar-debar bahkan senyuman di wajahnya tidak luntur.

" Irene! "

Yeoja yang ditunggu pun keluar dari bus dan langsung menoleh ke arah namja itu.

" Wendy ? "

" Ne, annyeonghaseyo. "

" Annyeonghaseyo. "

Masih dengan perasaan yang malu-malu keduanya berjalan mengitari wilayah pertokoan sampai ke pasar festival. Wendy tidak bisa mengelak jika Irene adalah yeoja yang sangat cantik, bahkan ia tidak bisa berhenti menatap Irene.

Pertemuan sekali seminggu itu menjadi sebuah rutinitas yang biasa untuk mereka, bahkan terkadang Wendy yang berkunjung ke daerah Irene. Sampai suatu hal buruk terjadi dan tidak akan menjadi hal yang terlupakan bagi keduanya.

" Wendy!!!! "

brugh

Di depan mata Irene, Wendy mengalami kecelakaan saat ia baru saja turun dari bus. Berita kecelakaan tragis itu sampai ke telinga Yoona yang langsung berangkat ke rumah sakit.

" Seungwan! "

Irene hanya bisa melihat Wendy dari luar ruangan, bahkan air matanya tidak berhenti menetes.

" Apa kau Irene ? "

" Ne. "

" Bisakah kau berhenti menemui Wendy ? "

" Mwo ? "

" Berhenti meminta Wendy menghampirimu. Aku yakin kau tahu penyebab utama kecelakaan ini terjadi,kan ? "

" T..tapi... "

" Jangan pernah muncul lagi. "

Meskipun sudah diberikan peringatan oleh Yoona, Irene diam-diam masih berkunjung ke rumah sakit bahkan saat Yoona pulang, ia akan masuk ke ruang perawatan untuk sekedar melihat Wendy dari dekat.

" Apa kau sudah tahu yang dikatakan ibumu ? Dia memintaku untuk berhenti ada di sampingmu. Seharusnya ini tidak sulit, tapi aku tidak tahu mengapa perasaanku berat sekali untuk menyetujui hal itu. Apakah kau tahu ? Betapa aku merindukan hadirmu, ada di setiap hariku. "

" . . . . "

" Wendy, jika memang ini yang terakhir untukku melihatmu, percayalah jarak dan waktu tidak akan mampu memisahkan kita. Sewaktu hari nanti, aku yakin kita bisa bersama, bagaimanapun itu caranya. Aku memerlukanmu. Ini janji setiaku padamu. "

- - - - - -

Tahun demi tahun berlalu, Wendy sudah berada di Kanada untuk menempuh pendidikannya. Suatu hari ini tidak sengaja menjatuhkan jurnal masa remajanya dan melihat foto seorang yeoja di sana. Hanya memerlukan hitungan detik, Wendy seolah terbawa kembali ke masa lalu, bahkan ia bisa melihat yeoja yang ada di foto itu ada di hadapannya.

" Wendy... "

Seperti kehilangan kata-katanya, mata Wendy mulai berkaca-kaca dan tangannya bergetar.

" Apa kau baik-baik saja ? Apakah ini waktunya ? "

Meskipun terpukau dengan wujud Irene yang ada dalam halusinasinya, mata Wendy tertarik pada cincin yang melingkar di jari manis Irene, refleks Irene pun menyembunyikan tangannya.

" Kau sudah menikah ? "

Irene hanya terdiam dan perlahan menunduk. Tubuh Wendy lemas, jari-jari tangannya langsung membiarkan foto yang digenggamnya jatuh.

Sky FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang