DIA ITU ISTIMEWA!

10 5 7
                                    

8. Dia itu istimewa
_____________________

Kita memang tidak pernah bertegur sapa,
Bahkan melihat kamu dari dekat aja tidak pernah, tapi kamu sangat berharga bagiku.

Pagi hari begini biasanya di awali dengan senyum yang ceria, tapi sayangnya hal itu tidak berlaku bagi cewek yang kini berdiri di bawah pohon mangga yang ada di samping jalan raya ini, motor matic nya ia biarkan begitu saja di bawah rintik air hujan yang jatuh ke bumi, huuft. Biasanya sekarang cewek sudah duduk manis di bangku sekolah, tapi malah duduk termenung di bawah pohon mangga ini?.

"Aish, harusnya tadi Dara berangkat lebih awal biar gak kena hujan." sesal Dara, tangannya ia dekapkan pada tubuhnya sendiri, seragam sekolah nya yang berlengan pendek, mampu membuat nya kedinginan di tengah hujan begini.

"Aarrgghh, kenapa juga harus hujan disaat waktu begini, kan jadi telaat." kesal Dara, cewek itu tidak henti-hentinya mengoceh dari tadi. Kalo saja Dara bawa jas hujan, kan nasibnya tidak akan kayak gini sekarang.

Sebenarnya bukan cuma dirinya yang terlambat, di depan toko yang mampu ia lihat dari tempat nya sekarang, juga ada siswa maupun siswi yang berteduh, menghindari hujan. Tapi yang bikin Dara tambah kesal di hujan makin deras dan tentu saja Dara bakal basah semua, bagaimana pun juga tempat yang di teduhinya hanya pohon, serindang-rindangnya daunya tetap saja kalah sama jatuh air hujan. Apalagi dirinya sendirian disini. Huh.

Breem...

Breem...

Suara motor dari kejauhan mampu menarik perhatiannya, tapi setelah motor itu berjalan menjauh Dara menundukkan kembali pandangannya, kini seragam nya setengah basah akibat air hujan tas yang tadi ia gendong, kini ia peluk dengan erat.

"Ara udah nyampe sekolah belum ya?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ah, Dara berharap ada seseorang yang membawanya payung sekarang. Seenggaknya dirinya tidak basah, meski terlambat kan tidak papa.

"NAIK" Dara tersentak kaget mendengar teriakan barusan, namun detik berikutnya ia tersenyum.

"MOTOR DARA GIMANA? " teriak Dara, pasalnya hujan kini sudah ada pada puncaknya.

"BURUAN NAIK, MOTOR LU ENTAR BERES SAMA GW." tanpa ambil pusing Dara naik kedalam mobil milik Ara, Dara duduk di samping Ara yang kini mengemudi mobil nya.

"Motor Dara entar siapa yang bawa?" tanya Dara, tangannya masih sibuk memeluk tasnya.

"Udah lu tenang aja, udah gw urus" ucap Ara dengan pandangan kedepan, fokus. Hujan begini biasanya jalanan licin jadi Ara mengendarai mobil di bawah rata-rata.
Mendengar itu Dara bernafas lega, ia tau kalo Ara bakal menyuruh satpam rumahnya buat nyamperin motornya.

"Dara kira lu sudah berangkat dari tadi." ucap Dara, Ara terkekeh sambil melirik sekilas ke Ara Dara, lalu memfokuskan kembali pandangannya.

"Orang gw kesiangan" jawab Ara tidak berbohong, cewek itu tadi malam memang sempat belajar buat persiapan ujian, beda halnya dengan Dara yang hanya sibuk main  handphone.

"Ooh" ucap Dara jengah. Ara hanya memutar bola matanya, ia paling tidak suka kalo hanya di jawab dengan jawaban yang begitu singkat. Huh, kayak bahasa berita aja. Pikir Ara malas.

Selama di perjalanan ke-dua gadis itu berbincang banyak hal mulai dari tugas sekolah sampe berakhir meng ghibahi pak joko, selalu guru BK yang kiler, dan mengesalkan.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang