JAUH DAN TIDAK MEMIKAT

3 4 1
                                    

kalo mereka yang dekat namun terasa jauh, bagaimana dengan aku?

Acara Cassandra diratama.

Semenjak kenyataan yang ia ketahui di malam itu, Dara sangat jarang chatting sama ikfan, bahkan sekedar untuk menyapa aja terasa begitu sulit. Dia hanya mampu tersenyum dikala melihat kontak ikfan online tapi tidak satu huruf pun pesan yang datang darinya. Miris, dari yang asing kembali asing.

Dara, cewek itu kini duduk di pinggiran lapangan SMA TUNAS BANGSA, kakinya ia selonjorkan, tangannya kanan nya ia gunakan untuk mengipasi wajahnya yang terasa panas, keringatnya bercucuran di pelipis cewe itu. Sungguh ini sangat melelahkan, setelah menghabiskan tenaga buat memenangkan lomba lari karung tadi, tubuhnya yang sangat jarang ia gunakan olahraga itu terasa sangat capek. Padahal jarak nya tidak seberapa.

"Minum." Dara terperanjat kaget, saat sebotol air dingin nempel di pipinya.

Dara mengambil air yang masih nempel di pipinya. "Dingin tau." ucapnya serasa mengusap pipinya yang terasa dingin.

"Biar fresh." ucap Ara ikut duduk di samping Dara.

"Makasih ya." ujar Dara sambil menutup kembali botol air tadi.

"Bilang sama kak Bian bukan sama gw." ujar Ara sambil menunjuk pake dagu ke arah pohon mangga yang ada di pinggiran lapangan.

Dara mengangguk paham saat matanya menemukan sosok kakak kelasnya itu di bawah pohon sana.

"MAKASIH KAK" teriak Dara, refleks Ara memalingkan wajahnya ke arah Dara, mukanya keliatan shok, mungkin Dara tadi berada di luar dugaannya. Sedangkan Bian senyum-senyum sendiri di tempatnya, sungguh dia kira Dara bakal membuang air pemberiannya itu, kayak di film-film itu.

"Tumben banget lu, ra? Biasanya juga paling gak kalo berurusan sama kak Bian." heran Ara, sebelah alisnya ia biarkan terangkat begitu saja.

"Rezeki gak boleh di tolak." jawab Dara seadanya, tapi di lubuk hatinya ia juga khawatir entar cowok itu kembali baper padanya.

"Bentar lagi liburan" beo Ara sambil mendongakkan kepalanya melihat awan yang begitu cerah di hari ini.

"Iya, terus?" ucap Dara menunggu kelanjutan omongan Ara.

"Mau liburan kemana lu?" tanya Ara pada Dara, Dara nampak berfikir sejenak.

"Keknya entar Dara bakal pergi dah." Ara memiringkan wajahnya, bingung.

"Maksud lu, mati gitu?" refleks Dara memukul kepala Ara menggunakan botol air tadi.

Ara mengadu kesakitan sambil mengusap kepalanya. "Njir, sakit pe'a." Ujar Ara dengan wajah tertekuk.

"Biarin" ucap Dara tidak peduli.

"Iya emang lu mau pergi kemana, Acara Cassandra diratama?"

"Jemput bapak lah, sekalian jalan-jalan."

"Emang bapak lu mau pulang?"

"Kalo gak mau pulang ngapain di jemput, bego." kesal Dara, menurutnya sekarang temannya ini sangat lemot. Apa mungkin kelamaan tidak di update, ya?

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang