I'm fine

3 4 0
                                    

Bukan dia yang kurang paham, tapi kita yang terlalu ingin.

d_niry.

21:15

Dika, vano, raga, gara, dan ikfan,ke-lima cowok itu kini tengah bermain bersama di salah satu cafe, tempat dimana mereka sering kumpul bersama. Selain tempat latihan futsal disini juga mereka tak jarang main billiard, hanya sekedar main karena kegabutannya.

Gaduh, itu lah kalimat yang pas buat mereka, dari tadi keenamnya cuma bikin heboh sampe pengunjung yang lain sedikit terganggu olehnya.

"Eh, diem dulu ada apa tuh?" ujar raga, telunjuk nya iya tempelkan di bibirnya.
Semua diam sambil melihat ke arah Raga.

"Apaan?" tanya Gara yang duduk di sampingnya. Raga tidak menjawab, cowok itu hanya tersenyum miring ke arah teman-teman nya, membuat yang lain kebingungan.

Tuuuuut

Gara, ikfan, vano, dan dika membelalakkan matanya. Saat bom atom milik Raga meledak.

"Njir, kurang ajar emang lu." ujar dika sambil menutup hidungnya pake jari begitu juga dengan yang lain.

"Kalo mau ngebom bilang dong, biar gw bantu." ucap vano, raga hanya menampilkan cengiran.

"Agra mana ga? Tumben jam segini gak nongol? Biasanya juga datang paling awal tuh bocah." tanya vano pada gara.

"Otw katanya, nih chat gw barusan." jawab gara.

"Kalo wangi stroberi kayak ayang gw mah gapapa, lah ini bau selokan, njir." ujar ikfan sambil menutup hidung nya pake lengan nya.

"Eh jubaidin kalo mau kentut jangan disini pindah kek gitu, bikin virus aja lu." ujar agra, raga memutar bola matanya.

"Dari pada di tahan entar jadi penyakit kan berabe, mending dikeluarin." ucap raga, yang lain hanya mengiyakan saja.

Setelah cukup lama agra, cowok itu akhirnya datang lalu duduk di sebelah ikfan.

"Lu jalan sama Amel?" tanya agra pada ikfan, ikfan menaikan sebelah alisnya, bingung.

"Siapa? Gw?" ucap ikfan tangannya iya tunjuk pada diri nya sendiri.

"Bukan, kerbau tadi gw liat ngebucin." ucap gara asal. "Iya lu lah siapa lagi kalo bukan lu." ujar gara lagi sedikit emosi.

"Lah, gw kan lagi di GOR." ucap ikfan dahinya berkerut, heran. Iya seperti kata aku tadi. GOR ini ada cafe nya juga.

"Loh tadi gw liat Amel jalan sama cowok, gw kira lu." ucap gara lagi, ikfan mencerna ucapan gara barusan, siapa? Pikir ikfan. Tidak mungkin kan kalo Amel selingkuh darinya?.

"Gak mungkin tadi dia bilang sepupunya lagi main di rumahnya makany gakau gw ajak kesini." ujar ikfan tidak percaya dengan ucapan agra.

"Telfon aja dulu, men." ujar dika, ikfan mengambil ponselnya dari saku celananya lalu menghubungi Amel. Cukup lama namun akhirnya diangkat oleh Amel.

"Halo?" ucap Amel dari sebrang.

"Kamu lagi jalan ya? Jujur Mel."

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang