HAPPY NEW YEAR ✭✯

9 4 2
                                    

BUDAYAKAN VOTING TERLEBIH DAHULU YGY

°

°

°

13. Happy new year
_______________________


"Selamat pagi" sapa bu Titin yang kini berdiri di depan.

"PAGI BUU" serentak seluruh siswa-siswi.

"Baik, sebelum masuk ke materi ibu perkenalkan dulu teman baru kalian, silahkan masuk nak." ucap bu Titin, seketika semua murid melihat ke arah pintu disana terdapat siswa baru yang kini berjalan kedalam kelas tepatnya kearah bu Titin.

DEG.....

"Silahkan perkenalan dulu." ucap bu Titin pada siswa tersebut.

"Nama saya Ikfan alkanza Wijaya panggil saja ikfan, sekian terimakasih." singkat, namun mampu membuat jantung Dara lompat keluar, sungguh? Dia ikfan? Gak, ini gak mungkin.

Dara mematung di bangkunya, matanya tidak berkedip pandangannya lurus kedepan tepat nya ke arah teman baru itu.
Demi apapun sekarang ia ingin berteriak, menangis se histeris mungkin.

"Silahkan duduk di bangku yang masih kosong." ujar bu Titin pada ikfan, sembari tersenyum.

"Um, maaf bu boleh kah saya duduk di samping cewek itu?" tanya ikfan sambil menunjuk ke arah Dara, Dara cewek itu sekarang membulat kan kedua matanya, apa ini? Barusan ikfan menunjuk dirinya? Ini beneran?

"Tapi--" Ara mendahului ucapan bu Titin.

"Saya aja yang pinda bu, hehehe" ucap Ara lalu terkekeh melihat ke arah Dara yang kini shok. Bu Titin menganggukkan kepalanya dan mempersilahkan ikfan duduk di bangku barunya.

"Khem." deham ikfan sambil memperbaiki posisi duduknya. Dara, cewek itu kini mendadak Copley jadi patung, demi apapun dirinya masih tidak percaya.

"Masih inget gw?" tanya ikfan sambil menopang dagunya di atas meja. Dara memalingkan wajah ke arah ikfan yang kini duduk tepat di sebelah kirinya. Cewek itu hanya mengedipkan kedua matanya dia kali seolah-olah tidak percaya dengan semua yang terjadi di pagi ini.

"Kamu Dara, kan?" demi apapun tubuh Dara seakan mendadak lemas kakinya terasa seperti jelly, 'kamu?' ini mustahil kan?

Tidak kunjung di jawab membuat ikfan mengerutkan keningnya, wajah Dara yang kini memerah membuat cowok itu sedikit panik, kenapa dia? Apa Dara sakit? Ikfan mengangkat sebelah tangannya lalu di tempel kan di dahi Dara, membuat si empunya kaget berkali-kali lipat.

"Kamu sakit?"

BREAAK..

BRUUKK..

"Aw!" ringis Dara sambil memegangi bokongnya yang baru saja mencium lantai begitu keras.

Dara mengerjapkan kedua matanya "hanya mimpi, huuft" beo Dara setelah tersadar sepenuhnya.

Dara berdiri sambil memegangi bokongnya yang terasa nyeri akibat jatuh dari atas ranjang.

"Pasti karena Dara terlalu mikirin ikfan makanya kebawa mimpi." cicitnya pada pantulan dirinya yang ada di dalam cermin.

"Ternyata masih belum ikhlas." ucap Dara terdengar miris, sungguh kenapa rasanya begitu sulit?

Dara melihat ke dinding kamarnya tepatnya pada benda bulat yang terpajang disana.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang