TERJEBAK DI DUNIA VIRTUAL

6 4 3
                                    

11. Terjebak didunia virtual
___________________

Sekarang aku hanya bisa mendukung mu dari jauh di belakang, melihat mu bahagia aku juga ikut bahagia, meski yang buat kamu selalu tersenyum bukan aku.

Adara Cassandra diratama.

Kini Dara berangkat sekolah bersama Ara, tadi pagi ia minta Ara untuk menjemputnya, selain irit bensin iya juga males buat nyetir. Jadi ia sekarang numpang di mobil Ara.

Sedari tadi Dara hanya diam sambil melihat kaca spion, ia bernafas gusar berkali-kali membuat Ara memperhatikannya dari samping, tidak seperti biasanya, pikir Ara. Merasa ada yang aneh dengan sahabatnya ini Ara menyuarakan nya.

"Kenapa ra?" tanya Ara, mampu menarik perhatian Dara beralih dari kaca spion mobilnya.

"Gapapa emang ada apa?" jawab Dara seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Gak usah bohongin gw, ra. Gw juga cewek, cewek kalo bilang gapapa berarti ada apa-apa." Dara terdiam lalu menundukkan kepala nya, melihat kearah tangannya yang ada di pangkuannya.

"Ra, apa Dara salah ya suka sama ikfan." ucap Dara masih menundukkan kepalanya.
Ara melihat sejenak ke arah Dara lalu memfokuskan kembali pandangannya.

"Ikfan? Siapa?" tanya Ara yang memang pada dasarnya tidak tau dengan cowok itu.

"Dia teman virtual, dara jujur kalo dara suka sama dia, tapi..." Dara menghirup nafasnya sebelum melanjutkan perkataan nya.

"Gak jadi dah, entar aja curhatnya, sekarang mending cepet-cepet dari pada kena hukum pak joko." ucap Dara mengalihkan pembicaraan, Ara memutar bola matanya, kesal. Padahal dirinya sudah penasaran tapi Dara malah tidak melanjutkan. Ara tidak memaksa mungkin itu salah satu privasi Dara. Meski kita sudah akrab begitu lama tapi kita tidak boleh semena-mena memaksa dia untuk mengungkapkan privasi nya, bagaimana pun juga yang namanya privasi tidak boleh sembarangan orang yang tau, meskipun dia teman kita, buka?

____________________________________________

Di bangunan tua ini ikfan dan Dika kini berada, biasanya jam segini keduanya masih duduk di bangku kelasnya atau di lapangan Sekolah nya, menikmati lomba-lomba yang di adakan oleh OSIS dan pihak sekolah alias class meeting. Tapi kedua cowok ini malah nangkring disini, keduanya duduk di atas tembok yang lumayan tingginya se punggung keduanya.

"Njirt! Kalah lagi." maki Dika saat dirinya kalah akan game yang kini ia dan ikfan mainkan.

"Dahlah males gw kalah mulu" ucap ikfan lalu berdiri menaruh ponsel nya di depan nya yang kini ia senderkan dengan tembok.

"Mau ngapain lu?" tanya dika saat ikfan berdiri lalu merapikan tata rambut nya yang sedikit berantakan.

"Tiktokan, dah lu diem aja." Dika memutar bola matanya, kesal. Lalu memfokuskan kembali ke layar ponsel nya.

GUBRAKK...

DEBUKK....

DAGG......

"ANJ*NG!" kaget Dika, handphone nya terpental, akibat ikfan tadi memegangi lengannya.

Dika berpaling kebelakang dan menemukan ikfan terjungkal di sana. Seketika Dika meledakkan tawanya.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang