BERITA DADAKAN

8 2 0
                                    

18. Berita dadakan
_______________________________

Suasana langit di malam hari memang begitu menakjubkan dengan adanya butiran bintang yang berkelipan. Ikfan, cowok itu sekarang bersantai di balkon kamar nya sambil mendongakkan kepalanya kearah langit, angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya yang tampan. Begitu tenang.

Ceklek

"Abaaaaang." Suara cempreng seketika menggema di seluruh ruangan kamarnya, ikfan merolling matanya mendengarnya.

"Ape? Gua sibuk gausah ganggu." Leo tidak peduli, leo tetap berjalan ke kasur ikfan bahkan sekarang anak kecil itu rebahan dengan mengapit guling di kedua kakinya.

"Bang, kata mama sesama saudara harus saling sayang, masa Abang ga sayang sama Leo?" Ikfan menghampiri adeknya lalu duduk di pinggiran kasur.

"Apasih cil, ngomong sayang-sayang. Emang paham sayang itu apaan? Ga kan huh." Leo bangun lalu duduk bersilah menghadap ikfan.

"No no no" Ucap anak itu sambil menggoyangkan jari telunjuknya di depan mukanya. " Kalo kata bang Dika sayang itu tandanya kita cinta." Ikfan menatap jengah adeknya.

"Bohong dia tuh, jangan percaya." Ucap ikfan lalu merebahkan tubuhnya.

°•°•°•°•°

Ceklek

"Dara anterin bunda ke bank, jangan dikamar mulu kamu." Dara terkesiap melihat bunda nya tiba-tiba nongol di pintu.

"Iya, bunda. Sebentar dara cuci muka dulu."

"Jangan lama-lama, bunda tunggu di luar."

2 menit Dara buru-buru mengambil tas selempang nya lalu pergi mengendarai motor nya bersama bunda nya.

Sesampainya di bank, Dara hanya diam tidak bertanya apa-apa. Toh, bundanya ngambil uang berarti ada keperluan mendadak, ya meski cukup aneh sih baginya karena ini malam hari, juga sudah hampir jam 8 untung bank masih buka.

Akhirnya bundanya keluar dari dalam ruangan, Dara emang sengaja menunggu di luar.

"Nanti mampir dulu di minimarket." Dara hanya menganggukkan kepalanya, dalam hati 'udah berasa cosplay tukang ojek,huh.'

Setelah keluar dari area bank, Dara melajukan motornya kearah minimarket yang jaraknya tak cukup jauh dari bank.
Kali ini Dara ikut masuk kedalam dan langsung bergegas ketempat marshmellow.
Tak lupa Dara mengambil permen yupi sebagai stok teman Drakor nya.

Setelahnya Dara pergi menuju kasir, bundanya keknya masih belom selesai membeli barang-barang yang entah itu apa. Dara juga tidak tahu. Yang tau sekarang ia merasa familiar dengan orang di sampingnya.

"Bak letak minyak goreng di sebelah mana, ya?" Dara menengokkan kepalanya kesamping kanannya, dan bener saja ada Kevin disana.

"Loh, Kevin? Ngapain lu disini?" Dasar dara, udah tahu mau belanja malah nanya.

"Mau ngamen, ya, mau belanja lah ra masa ngamen." Kata Kevin sedikit kesal. Udah tau datang ke minimarket, ya tentunya mau beli -beli.

"Iya deh iya." Ucap Dara acuh. Lalu mengambil belanjanya yang sudah ia bayar barusan. "Eh, vin. Ini hp lu Dara balikin, ga di pake juga di rumah." Dara menyodorkan ponsel Kevin, yang tadi siang sempat ia pinjamin, tapi karena ia males buka ponsel alhasil Dara mengembalikan nya, dari pada nongkrong dirumahnya.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang