LOST CONTACT ?

3 3 0
                                    

Sebelum lebih lanjut ada sedikit pemberitahuan.

📢 Nama sekolah selain SMA tunas bangsa di ganti.

Cerita ini tidak dibaca ulang, jadi typo kemungkinan masih tertera dimana-mana.

Mbb prend baru update 😭🙏

°

°
17. Lost contact?
___________________

Antariksa memang jauh, tapi coba pikir lagi jauhan mana sama antarkita?

"Napa lu, masih pagi udah lesuh aja. Kurang gizi?" seru Ara pada Dara yang menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya diatas meja.

Merasa tidak ada sahutan Ara berdecak. "Ck, susah amat hidup lu perasaan, orang udah bahagia sama doinya ngapain lu yang galauin?. Aneh!" Apa-apaan Ara ini? Bukannya ngedukung buat nikung malah bikin mental makin down, huh.

"Bacot diem napah! lama-lama Dara sumpel juga tuh mulut pake kaos kaki."

"Makanya berharap tuh sama yang pasti, kayak gua dong--"

"Apa hm? Ngarepin kak bian gitu?" ucap Dara sembari menegakkan tubuhnya kembali.

"Bukan ngarep lebih tepatnya udah, khem." Ara berdeham membuat Dara menaikan sebelah alisnya, menelisik.

"Kham khem apa, ha? Pacaran gitu?"

"Tuh tau."

Bentar, maksudnya mereka pacaran gitu? Tapi katanya si Bian sukanya sama Dara lah kok jadiannya sama Ara? Gak heran sih, kaum batang emang gitu, deketin siapa jadinya sama siapa, huh.

"Jadi lu sama kak bian pacaran?" tanya Dara sekali lagi.

"Iya ra, pokoknya gua seneng dah hehehe."

"Owh." ucap Dara terdengar tidak peduli, membuat Ara memutar bola matanya malas.

"Lu gak mau bilang selamat atau apa kek gitu, sama gua?" kesel Ara melihat tanggapan Dara yang seakan tidak peduli.

"Buat apa?" kali ini Dara terlihat menyebalkan dimata Ara.

"Huh, gak tau gua kesel sama lu, mending ngapel sama pacar, bye." kesalnya lalu pergi keluar kelas. Padahal masih pagi udah main ngapel aja, huh maklum pasangan baru.

Dara melirik sekilas lalu beralih ke benda pipi miliknya yang tergelak diatas meja. Seperti biasa dirinya merasa tidak bosan membaca ulang pesan yang tertera di layar handphone nya, lebih tepatnya ke nomor yang mungkin sekarang udah tidak dipakai lagi. Dara beralih menelungkupkan kepalanya diatas meja.

"Gausah dibaca kalo itu buat lu sedih." suara itu berhasil membuat Dara duduk dengan tegap kembali. Lalu memalingkan wajahnya kebelakang, tepat dimana sumber suara tadi.

Dan Yap, Dara melihat Ikbal mengusap punggung Adit yang tampak sedih dengan secarik kertas ditangan nya. Tampaknya cowok itu sedang terjadi masalah. Dara mendengus lalu dengan cepat memalingkan wajahnya kembali. Dara kira Ikbal berucap kepada nya, ternyata tidak.

"PENGUMUMAN, KEPADA SELURUH SISWA-SISWI SMA TUNAS BANGSA UNTUK HARI INI DI PERSILAHKAN BELAJAR DI RUMAH MASING-MASING!" pengumuman barusan berhasil membuat riuh murid SMA tunas bangsa, semua berlarian keluar kelas.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang