11.oleh-oleh

97 6 0
                                    

Pagi hari yang sangat cerah secerah senyuman seorang gadis yang sedang berjalan di koridor sekolah, dia tersenyum ramah sepanjang perjalanannya menuju kelas dikala teman teman menyapanya.

"Tambah cantik aja si kay"

"Dia setiap hari slalu cantik, rapi, bersih"

"Senyumannya manis banget"

"Udah pinter, kaya, cantik, sopan ramah lagi"

"Idaman banget dah"

"Gue yang cewek aja suka liat kay apa lagi cowok cowok"

"Beruntung banget cowok yang bisa dapetin dia"

Setiap hari kay slalu di puji sama teman temannya, tapi kay tidak sombong meskipun sering di puji.

"Hallo kay" sapa indra teman seangkatannya.

"Hallo juga ndra" balas kay dengan senyum manisnya.

"Pagi kay" sapa lila yang juga teman seangkatan.

"Pagi lila" kay menunjukan senyum termanisnya.

"Kay lo suka banget ya sama sweter?" tanya lila.

Kay tersenyum "iya kenapa li?"

"Gak papa sih, gue slalu lihat lo memakai sweter, kadang hoddy" ucap lila

Kaysheva mengangguk setuju emang benar dia secinta itu sma sweter ,jaket ,dan kawan kawannya.

"Gue kekelas dulu ya lila?" Kay pergi meninggalkan lila dia tersenyum dan melambaikan tangan.

Ketika kay menuju kelasnya ada seseorang yang memvanggilnya "kaysheva" lalu kay mencari asal suara ternyata evan teman kay mulai dari smp.

Mereka merteman sudah mulai dari smp dan mama evan ternyata sahabat dari bunda kaysheva.

"Kenapa van?" Tanyanya

"Ni ada titipan dari mami" evan memberikan tote bag kepada kay.

"Apaan ni van?"

"Gak tau buka aja sendiri, tadi mami cuma nitip kasikan ke lo" jawabnya.

Mereka berdua tidak sadar kalo dibelakang evan sudah ada gilang, azka dan rey, dari asyiknya ngobrol lalu gilang merangkul evan.

"Wah wah wah waww lo ngomong panjang banget hari ini van?" Kata gilang sambil geleng geleng kepala kagym karena teman esnya mengeluarkan banyak kata.

"Dia bisa mengucapkan banyak kata hanya pada kaysheva dan maminya" celetuk azka.

"Hebat lo kay bisa bikin es mencair,kita aja kalo ngomong sama dia harus sabar" lanjut gilang menggoda evan

Yang diomongin hanya diam melirik semua kawan lucnatnya "buka aja va gak usah dengerin mereka" ucapan lembut evan kpada eva.

"Ada yang ngasi hadiah ni pagi pagi" azka ikut menggoda keduanya.

" gue buka ya," kay membukanya karena penasaran apa yang mama evan berikan kepadanya, kay langsung menampakkan wajah bahagianya "waw strawberry, ada sweter juga"

"Lo kalo udah ketemu tu dua barang serasa nemu harta karun" kata evan santai.

"Kiriman dari mama mertua ya kay?" Kata gilang dengan cengirannya

"Lo tau banget van apa yang dia suka" tanya azka.

"Bukan gue tapi mami" ketus evan

"Tante erna habis dari luar negri ya van?"tanya kay

Evan mengangguk "iya mami habis dari jepang dan dia beliin buah ini hanya buat lo, karena diindonesia jarang ada strawberry yang ini"

"Emm sweet banget tante erna, salam ya buat tante terimakasi banyak banyak gue suka" kata kay masi dengan wajah bahagianya.

"Sebahagia itu lo ketemu tu buah kay?" Tanya azka

Kay mengangguk "heem yaudah gue masuk dulu ya makasi evan"

Ketika kay sudah memasuki kelas kini mereka ber empat berjalan menuju kelas merka, dari keempat sahabat itu dari tadi cuma rey yang gak ikut nimbrung dengan mereka.

Semua pada berbicara dengan kaysheva dan kagum dengan evan yang banyak bicara kalo sama kay, lain halnya dengan rey yang agak cemburu melihat interaksi evan dan kay.

Sadar diri rey ngapain lo cemburu dia bukan siapa siapa lo --batin rey.

"Lo diem mulu dari tadi rey?" Tanya azka

"Gak papa ka" jawabnya singkat

"Lo kalo lagi ada masalah cerita sama kita, jangan diem gini" sambung gilang.

"Gue gak papa, dan gak lagi ada masalah kok" kata rey meyakinkan ketiga sahabatnya.

Evan lalu memukul pundak rey"jangan disimpen sendiri" evan mengeluarkan kata dinginnya.

"Yah kembali kepengaturan awal lagi ni si evan, kembali menjadi kulkas 1000pintu"

"Iya lang, sama kay aja dia mencair giliran sama kita jadi kutub dia " lanjut azka.

Rey dan evan hanya diam melihat kelakuan kedua sahabat mereka yang cerewet seperti emak emak.

"Lo tau kenapa dia mencair disaan sma kaysheva??" Azka menggeleng "karena kay itu mataharinya dia es nya, nah es kalo ketemu matahari cair"

Gilang dan azka tertawa puas karena menggoda evan, mereka tidak tau kalo sebenarnya ada yang sesworang yang sedang tidak baik baik saja, banyak pertanyaan di benaknya.

Apa benar sahabatnya menyukai perempuan itu?

Apa benar mereka sudah dekat dari dulu?

Apa mereka pacaran?

Dan banyak lagi pertanyaan di dalam kepala rey, selama dia bersahabat evan tidak pernah bercerita kalo dia naksir seseorang atau pun punya pacar, karena memang evan anak yang irit bicara dan tertutup.

Kalau memang sahabatnya  ada hubungan dengan gadis itu, berarti rey harus siap mundur karena bagai mana pun dia tidak mau persahabatannya hancur gara gara wanita.

Kalau memang sahabatnya  ada hubungan dengan gadis itu, berarti rey harus siap mundur karena bagai mana pun dia tidak mau persahabatannya hancur gara gara wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oleh oleh dari tante erna mamanya evan

REYFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang