FlashBack 8

837 76 15
                                    

Jaemin duduk gelisah di sofa ruang tengah satu jam lagi dirinya akan menuju bandara Incheon bohong jika dia tidak merindukan Jeno bahkan hati kecil Jaemin berharap Jeno datang dan memeluknya untuk yang terakhir kali. waktu berjalan begitu cepat Jeno pun tak kunjung datang dengan berat hati Jaemin berdiri membantu Chanyeol memasukkan semua barangnya kedalam bagasi mobil sedangkan Baekhyun masih sibuk membuat berbagai lauk yang biasa Jaemin makan juga menyiapkan peralatan lainya.

Mengenai universitas semua sudah di urus oleh Chanyeol begitu juga dengan tempat tinggal semuanya sudah beres dan siap ditinggali.

Jaemin duduk di kursi penumpang sejak tadi Baekhyun memberikan nya nasehat namun tak satupun masuk kedalam ingatan Jaemin hatinya berkecamuk hebat, namun sebgaian dari dirinya berpikir bahwa inilah yang terbaik.

"Kalian bertengkar?" tanya Chanyeol tiba-tiba

Jaemin tersenyum kecup menangguk sebenarnya bukanya bertengkar hanya Jeno saja yang marah padanya, mau bagaimana lagi Renjun bilang kini separuh hidupnya ada di Jeno dan jika Renjun pergi meninggalkan dunia ini akan banyak orang yang bersedih dan Jaemin tak mau itu terjadi. "Hubungi Jeno, dia bukanya marah kepada mu Na, di hanya terkejut sama seperti eonni kemarin, bagaimanapun Jeno sudah bersama mu sejak kecil tentu berat melepas mu pergi" titah Baekhyun

Disisi lain Renjun mencoba membujuk Jeno yang mengurung dirinya di kamar selama beberapa hari, Jeno mengabaikan kehadiran Renjun yang kini tengah duduk di sofa di kamarnya.

"Oppa, hari ini Jaemin eonni berangkat kau tidak mau melihatnya?" ujar Renjun nanum tetap saja diabaikan oleh Jeno

Renjun menghela nafas di kamar Jeno sangat banyak tersusun rapi foto Jeno dan Jaemin bahkan tulisan-tulisan lucu yang dibuat Jaemin menghiasa kamar Jeno.

"Oppa?" panggil Renjun yang masih di abaikan oleh pemilik nama Jeno itu

Renjun mendekat dan memeluk Jeno dari belakang gadis itu menanggis hebat, ia tak tahu kenapa harus jatuh cinta kepada Jeno yang sudah memiliki seseorang di dalam hatinya tentu saja ini sangat menyakitkan untuk Renjun dan membuang-buang waktu,

"Oppa aku menyukai mu" lirih Renjun pelan

"Maafkan aku Renjun" balas Jeno

Renjun melepaskan pelukanya, menggenggam erat tangan Jeno. "kita harus ke bandara kita harus menemui Jaemin eonni, kau mencintainya kan? Kau akan melepaskan gadis kesayangan mu begitu saja? Kejar oppa" ucap Renjun mengebu-gebu bahkan nafasnya sedikit tak beraturan.

Berkali-kali Jaemin menatap jam tangan miliknya dan kebetulan saja waktu keberangkatanya lebih cepat, Chanyeol dan Baekhyun sengaja Jaemin minta untuk pulang lebih dulu karena ia tak sanggup jika harus melihat Baekhyun menanggis.

Pesawat tujuan Canada nomor 1308 akan take on, di mohon agar penumpang segera menuju pesawat

Jaemin berdiri menarik kopernya dengan berat hati.

"Nanaa eonni"

Pergerak Jaemin terhenti ia menjatuhkan kopernya dan merentnagkan tanganya menyambut renjun yang datang seidkit berlari memeluk Jaemin begitu erat dibelakangnya ada sosok laki-laki yang sudah Jaemin rindukan berhari-hari. Lee Jeno

Merekd duduk di kursi tunggu namun hanya Renjun yang aktif berbicara dengan Jaemin bahkan renjun hampir menanggis melepaskan kepergiaan Jaemin.

Jeno melirik sekilas ke arah Jaemin dan Jeno dapati ada hal yang berbeda pada diri Jaemin, rambut panjangnya menghilang dan menyisakan rambut sebahu milik Jaemin.

"Eonni memotong rambut?" tanya Renjun ketika menyadari bahwa tatapan Jeno selalu ke arah Jaemin

"Iya, sangat sulit menata rmabut sendiri makanya aku potong saja lagian ini tidak seberapa, aku sudah terbiasa dibantu mengurus rambut oleh sesorang dan kini aku akan jauh dari" ucap Jaemin melirik Jeno sekilas.

Between Love And Friendship (Noren & Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang