Seminggu sudah Renjun kembali ke rumah nya namun tak ada tanda-tanda Jaemin akan kemabli ke rumah mereka untuk bertanya dengan Jeno pun Renjun enggan jika saja ada yang menyinggung perasaan suaminya itu sejujurnya tiga hari sudah Renjun mencoba menghubungi gadis itu namun taka da sahutan tidak bohong bahwa sekarnag Renjun sangat khawatir dengan Jaemin tak biasanya gadis itu sulit dihubungi dan tidak memberikan kabar sama sekali.
Renjun berdiri menghadap jendela kebetulan ia sedang sendirian dirumah, ia bosan kebetulan ia terpikir sesuatu ia mengambil handphone dnegan segera dan menelpon seseorang untuk bertaya keadaan Jaemin.
"Renjunnie Annyeong"
"Echan-ah, apa kabar babe?" tanya Renjun basa basi ketika sambungan telponya terhubung dengan teman lamanya itu
"Aku baik, kau sendiri?" tanya Haechan baik
"Aku baik, Echan maaf apakah di rumah sakit ada Nana Eonni?" tanya Renjun pelan
"Beberapa hari ini ia memang dirumah sakit dan bekerja lebih ekstra mungkin sekarang ia sedang berada di apartementnya, karena kelelahan" jawab Haechan jujur
Setelah mengucapkan terima kasih Renjun mematikan sambungan telpon mereka ia bergegeas membungkus beberapa makanan dan menganti pakaian dengan abntuan supir pribadi nya Renjun bergegeas ke apartement Jaemin yang terletak agak jauh dari rumah miliknya setelah menempuh perjalanan yang agak jauh kini Renjun tiba digeedung apartement Jaemin dengan sisa kekuatan dan nafas yang tersengal Renjun mencoba berjalan menuju lift dan menekan angka 15 lantai kamar Jaemin, pandangan Renjun sempar buram nafas juga tak beraturan bersyukurlah Renjun tidak selemah dulu jadi hal itu bisa dilaluinya dengan cepat.
Renjun menekan bel selamat satu menit tak ada sahutan dari empunya begitu ingin berbalik pintu tiba-tiba saja terbuka menampakkan penampilan berantakan dari Jaemin bau alkohol juga tercium sangat jelas, Renjun bingun Jaemin tak mungkin mabukkan?.
"Eonni kau kenapa?" tanya Renjun
Jaemin tersenyum seperti orang linglung nampaknya Jaemin masih hangover Renjun menatap disekelilingnya, ini bukan Jaemin yang dikenalnya rasanya ada sesuatu yang tidak beres, Jaemin kembali menjatuhkan dirinya ditempta tidur sedangkan Renjun sibuk dengan berbagai kegaitan mulai dari memanaskan makanan untuk Jaemin dan merapikan apartement yang begitu berantakan. Setelah semaunya selesai Renjun mendekat kearah Jaemin.
"Eonni kenapa?" tanya Renjun pelan mengusap pelan rambut Jaemin
Tanpa aba-aba Jaemin membuka matanya dan tersneyum layaknya anak kecil kepada Renjun. "Hmmmm siapa ini? Injun-ah kenapa kau kemari? Kau sendirian? Yakh kemana kemari berjalan seoarnag diri sangat berbahaya kau tau itu, sia-sia saja aku mengobatimu kalau kau tak menjaga kondisi tubuhmu yang lemah itu" ucap Jaemin yang seidkit keterlaluan dan tertawa yang sedikit dipaksaan.
"Eonni ayo bangun, aku sudah menyiapkan makanan untuk mu" ujar Renjun lagi
Jaemin menepis tangan Renjun cukup kuat membuat Renjun terkejut dan hampir terjatuh dari posisinya syukurlah Renjun masih sempat berpegang pada gagang kasur Jaemin, Renjun mengusap perutnya yang entah kenapa kram ia mencoba tenang namun rasa sakit itu semakin kuat, untuk membangunkan Jaemin dirinya masih terlalu takut.
Akhirnya Renjun duduk dilantai yang dingin mencoba menenangkan perutnya ia terus berdoa dan menguatkan diri. "pintar anak mama, udah ya sayang nggak papa kita harus bantu bunda Nana dulu" tutur Renjun pelan.
"Kenapa kau duduk dibawah?" ucap Jaemin agak ketus
"anu itu tadi perutku sedikit kram" jawab Renjun jujur dengan nada yang bergetar takut jika Jaemin akan memarahinya saat ini kondisi Jaemin tidak baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love And Friendship (Noren & Nomin)
FanficAntara Cinta dan Persahabatan Apa yang akan kau pilih ? . . . " Jika kau memilih cinta maka kau akan kehilangan sahabatmu dan jika kau memilih sahabatmu maka kau akan kehilangan Cinta mu" Na Jaemin . . . "Terkadang demi cinta kita harus merelakan ke...