Chapter 31

1K 79 9
                                    

Renjun harus menjalani pengecekan secara berkala selama dua puluh empat jam, jujur dirinya sudah tak sanggup menahan rindu dengan Ha Jun, dengan setia Jeno berdiri didepan pintu sambil mengendong Ha Jun dan memperlihatkan kepada Renjun bahwa putra mereka baik-baik saja.

Kondisi dirinya tentu masihlah lemah ia hanya terbaring di ranjang, Sungchan dan Jaemin ditugaskan Chanyeol untuk berjaga didalam ruangan Renjun selama itu juga, Jika Jaemin beristirahat maka Sungchan yang akan melakukan prosedur kepada Renjun begitu juga sebaliknya.

"Sungchan istirahatlah" perintah Jaemin

Jaemin mendekati Renjun duduk disisi ranjang menatap teduh wajah pucat Renjun, mereka saling bertukar senyum, Jaemin meraih tangan Renjun.

"Masih sakit?" tanya Jaemin pelan

Renjun tidak menjawab tangisannya pecah begitu saja dan memeluk Jaemin, Renjun terisak ia bercerita bahwa ia bermimpi diajak oleh anak kecil cantik untuk ikut dengan nya karena dia kesepian, Renjun juga mengingat rupa anak tersebut begitu mirip dengan Jaemin sewaktu kecil, genggaman tangan hangat dari anak kecil itu masih Renjun rasa sampai sekarang, Renjun merasa sedih karena tidak bisa ikut dengan anak itu karena tangisan Ha Jun membuyarkan segalanya.

"Injun, tolong tetap disini Ha Jun masih butuh mamanya" lirih Jaemin

"Tapi aku sudah tidak kuat—semakin hari semakin ku tersiksa, jantungku tak bisa bekerjasama dengan ku"jawab Renjun.

Jaemin mendapatkan panggilan dari Chanyeol untuk mengakhiri masa isolasi Renjun, karena keadaan sudah cukup stabil dan itu tandanya Renjun bisa bertemu dengan Ha Jun dan Jeno. Perintah segera dilaksanakan Sungchan bertugas mengganti status Renjun dan melepaskan alat medis dari tubuh gadis itu setelah selesai Jaemin membantu Renjun untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, ia harus steril untuk bertemu Ha Jun dan terlihat cantik untuk bertemu Jeno.

Meskipun masih lemah Renjun tetap mencoba menjadi kuat ia duduk dan bersandar disisi ranjang niatnya ingin memoleskan make up sedikit tetapi tanganya masih belum bisa digerakkan beruntunglah Jaemin melihat hal itu dengan segera ia membantu Renjun.

Jaemin memilihkan pakaian yang nyaman untuk Renjun kemudian memberikan polesan make up tipis agar wajah Renjun tidak terlalu pucat, Jaemin tersenyum ia menatap Renjun yang terlihat kehilangan berat badanya begitu banyak, rasanya tak tega untuk mengabarkan hal ini tetapi Jamein tau Renjun pasti mengerti.

"Injun, untuk sementara kau tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif untuk Ha Jun karena kau harus mengkonsumsi obat-obatan yang dosis nya cukup banyak tentu saja itu berpengaruh dengan Ha Jun nantinya, tapi kau tak perlu khawatir aku sudah memilihkan susu formula yang cocok untuknya" tutur Jaemin dengan lembut merapikan rambut halus Renjun yang berterbangan.

"Aku mengerti, terima kasih eonni" jawab Renjun

Selesai sudah tugas Jaemin, ia berdiri ingin mengabari Jeno bahwa Renjun sudah bisa di besuk tetapi tangan Renjun mencengkram jubah dokternya.

"Eonni—, setelah Jeno oppa bertemu dengan ku setelah itu aku ingin kalian pulang ke rumah, aku tahu kalian tidak pulang beberapa hari demi diriku, ambil waktu kalian untuk bersama jangan mengkhawatirkan diriku, Jeno oppa pasti lelah aku sangat tahu bagaimana Ha Jun tidak ingin lepas dari papa nya" tirah Renjun tersenyum getir.

"Nanti saja Jeno harus menemani mu di—"

"Eonni berikan keturunan untuk Jeno oppa" titah Renjun lagi membuat Jaemin terdiam

"akan ku pikirkan ulang, fokus saja dulu dengan kesehatanmu, aku akan kembali dengan Jeno dan Ha Jun" ujar Jaemin berlalu keluar ruangan gadis itu.

Sebenarnya Renjun mempunyai rencana lain setelah kondisinya penuh dirinya dan Sungchan akan kembali ke china bersama Ha Jun ia akan melakukan pengobatan disana dan juga untuk mencari suasana baru, Renjun tak yakin bisa bertahan tanpa Jeno tetapi ia hanya ingin pergi untuk sementara lagian dirinya juga rindu dengan negara kelahirannya itu.

Between Love And Friendship (Noren & Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang