Chapter 41

973 80 8
                                    

Drtttt....Drttttt.... Drttttt

Alarm ponsel berbunyi cukup nyaring dan mengganggu alhasil Jaemin yang masih terlelap dalam pelukan suaminya itu terbangun, dengan pelan ia melepaskan dirinya kemudian mengikat rambutnya yang tergerai. Langit masihlah gelap namun Jaemin harus bangun lebih awal karena hari ini Ha Jun akan bersekolah di sekolah dasar swasta internasional.

Sejak bangun Jaemin sibuk mondar-mandir menyiapkan perlengkapan Ha Jun juga Jeno setelah selesai ia pun ke dapur untuk memasak sarapan juga menyiapkan bekal. Jaemin duduk sebentar di ruang tengah masih ada waktu sebelum ia mengatakan Ha Jun ke sekolah kemudian berangkat bekerja.

"Bunda"

Jaemin berbalik menatap ke arah tangga, dan ia dapati sosok yang Jeno yang berjalan ke arahnya dengan mata setengah terpejam. Jaemin merentangkan tangan meminta agar lelaki itu memeluk dirinya namun bukanya pelukan lelaki itu merebahkan dirinya di sofa dan menggunakan paha Jaemin sebagai bantal, Jaemin membiarkan Jeno kembali tidur, ia susuri setia jengkal wajah tampan sang suami dengan jemari lentik nya. Jeno berbalik dan memeluk Jaemin. "lima belas menit lagi ya Papa" bisik Jaemin

"Bundaaaaa"

Jaemin menghela nafas panggilan itu terdengar lagu dan tertuju padanya namun kali ini ada nada rengekan disana, derapan langkah kaki cepat membuat nya khawatir pasalnya putranya itu setengah membuka mata namun berlarian menuruni anak tangga. "Jun pelan-pelan sayang" titah Jaemin

Ha Jun menaiki tubuh Jeno dan menyamakan dirinya diatas tubuh sang Papa, sempatnya saja Ha Jun mencium pipi Papanya dengan lembut kemudian tertidur kembali dengan lelap. Jaemin hanya bisa menggelengkan kepala jika sudah seperti ini mau bagaimana lagi ia tak tega harus membangunkan dua lelaki berbeda ukuran ini, tapi masing-masing dari mereka memiliki tanggung jawabnya sendiri. Jaemin masih setia mengusap punggung Ha Jun dan memperhatikan suaminya yang terlelap dengan memeluk putra mereka.

"Papa....Junnie time to wake up sweetheart" ucap Jaemin lembut.

Jeno dan Ha Jun membuka mata bersamaan dan menatapnya. Jaemin terkekeh mengapa bisa mereka sama persis bahkan ketika bangun tidur saja Ha Jun seperti melihat Jeno kecil. "Morning Bunda sayang" ucap Jeno

"Morning Bundaaaaa" sambung Ha Jun

"Morning too cintanya Bunda" balas Jaemin sambil mengecupi pipi Ha Jun dan Jeno bergantian

Ha Jun bangun terlebih dahulu dan duduk dipangkuan sang Bunda tak lupa ia peluk dan cium si wanita kesayangan, Jeno cemburu ia mengakat tubuh Ha Jun begitu saja dan berlalu memeluk Jaemin erat membuat Ha Jun menghentakkan kakinya dan merengek. Jaemin hanya bisa menegur Jeno sebelum ia membuat Ha Jun mengamuk dan merusak mood anak itu.

"Sudahhh, Papa cukup, sekarang Bunda minta Ha Jun mandi dan pakai seragam sekolahnya, Bunda tunggu tiga puluh menit dimeja makan, Papa juga cepat sekarang!!!" titah Jaemin tegas dan dengan cepat kedua lelaki itu berlarian menuju kamar mandi yang ada dikamar mereka. Jaemin berdiri namun tiba-tiba pandangnya buram, telinga berdengung dadanya juga berdetak begitu cepat, kepalanya terasa pening. Lama ia berdiam dan setelah itu apa yang ia rasa menghilang barulah ia melanjutkan kegiatan, beberapa hari ini kesehatan Jaemin memang memburuk karena jadwalnya yang semakin padat.

Tiga puluh menit berlalu kedua lelaki itu berlomba menuruni anak tangga, dengan tatapan yang tajam Jaemin memperhatikan keduanya, mereka duduk dengan tenang sambil memakan sarapan, setelah selesai Jaemin membantu suaminya memakai dasi juga membantu sang putra yang kesulitan membenarkan seragam sekolah barunya.

"Hari ini Papa dan Bunda yang mengantar Ha Jun" ucap Jaemin

Ha Jun tersenyum lebar, kemudian anak itu menatap lekat wajah Jaemin. "Bunda sakit?" tanya Ha Jun tiba-tiba

Between Love And Friendship (Noren & Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang