Hujan deras membasahi setiap sudut kota seoul langit begitu mendung dan awan tak henti mengeluarkan air deras yang membasahi bumi, sambaran petir dan kilatan halilintar saling bersahutan dan beradu. Mobil SUV hitam berhenti disalah satu area pemakaman yang terletak jauh di ujung kota Seoul, banyak dari mobil lainya mengiringi di belakangan.
Jeno turun terlebih dahulu dengan membawa figuran foto Renjun yang tersenyum sangat cantik tanpa payung atau apapun Jeno berjalan dibawah guyuran hujan. Air mata kehilangan bercampur baur dengan air hujan yang turun perlahan peti mengkilat kini terlihat dan diangkat oleh beberapa orang diantaranya ada Mark, Zai Xuan, ayah Jeno dan Ayah Renjun serta Chanyeol.
Ha Jun tak henti-hentinya menanggis didalam pelukan Jaemin bahkan balita kecil itu selalu meracau mencari Mamanya yang paling ia cinta, Jaemin tak sanggup berkata apapun selain memeluk Ha Jun agar ia tenang. Isakan tangis dibawah payung hitam beradu, rasa penyesalan dan kasihan terdengar oleh Jeno.
Renjun kini benar-benar pergi meninggalkan mereka, Renjun tidak akan merasakan sakit dan sesak yang begitu menyiksa Renjun kini telah terbebas dari kejamnya dunia tapi Renjun menjadi luka yang paling dalam bagi Ha Jun karena mau bagaimanapun takkan ada yang bisa menggantikan posisi Renjun untuk Ha Jun bahkan Jaemin sekalipun.
Perlahan peti yang menyimpan tubuh Renjun mulai dimasukkan kedalam tanah, Jeno terduduk ia menatap nanar peti sang istri, Jeno menyesali perbuatannya kepada Renjun tetapi ia juga tak mampu jika harus kehilangan Jaemin untuk kedua kalinya dan kini Tuhan menghukum Jeno dengan mengambil Renjun sehingga tak ada yang tersakiti lagi dan hanya Jeno dengan penyesalan rasa bersalah.
"Renjun" lirih Jeno pelan
"Kau puas Jeno?! Jiejie baikku telah pergi dari dunia ini! kau senang bukan? ini yang kau mau kan?" ujar Sungchan yang sama hancurnya dengan Jeno.
Kedua lelaki itu duduk disamping gundukan tanah yang kini tertancap foto dan nama Renjun diatasnya. satu persatu orang-orang mulai meninggalkan area pemakaman dan menyisakan beberapa orang saja termasuk orang tua Renjun yang nampak lebih tegar dibandingkan Jeno dan Sungchan.
Jeno tertunduk tangisan terdengar begitu menyayat hati siapapun yang mendengarnya begitu pun Sungchan ia marah kepada semesta yang begitu tak adik dengan kaka kesayangannya. Jeno berlutut dihadapan Sungchan tak perduli meski kini baju mereka berdua basah kuyup dan kotor. Sungchan melayangkan tamparan di pipi kanan Jeno dan Jeno tidak melawan ia membiarkan apapun yang Sungchan lakukan terhadap dirinya.
"Hiksss....aku—sangat membenci mu Jeno Hiksss....hikssss tapi kau juga alasan Jiejie bertahan di dunia yang gila ini hiksss....hiksss tidak bisakah kau hanya mencintai Jiejie ku saja tidak bisakah kau hanya menyayangi dirinya dengan tulus seperti apa yang ia lakukan kepada mu hah?! Demi Tuhan Jeno aku sangat ingin mencaci dan membunuh mu sekarang juga tapi aku tahu bahwa Jiejie akan marah dan sedih—dan Ha Jun juga Jaemin membutuhkan dirimu hikss....hiksss kau egois bedebah gila" lirih Sungchan dengan tangisan yan teramat pilu sambil memukul dadanya yang terasa begitu sesak bagi Sungchan, Renjun adalah matahari nya.
Terlalu lelah menanggis kini Ha Jun tertidur pulas didalam mobil untung saja Baekhyun datang dan menemani Ha Jun yang tertidur sementara Jaemin ia keluar dari mobil untuk melihat rumah keabadian milik Renjun, kakinya melangkah berat perasaannya juga hancur terlebih lagi ia menatap nanar ke arah Jeno dan Sungchan.
Jaemin berdiri sedikit jauh dari kedua lelaki itu, matanya terpejam penuh khidmat ia bisikkan doa kepada semesta agar diatas sana Renjun mendaptkan tempat yang paling indah, Jaemin menanggis semua memori ingatan tentang Renjun berputar di kepalanya, Gadis kecil ceria yang begitu suka melukis dengan senyuman yang khas, Jaemin selalu ingat bagaimana Renjun selalu mengikutinya kemanapun ia pergi bahkan Renjun selalu menemaninya jika Jeno tidak ada tapi apa balasan Jaemin untuk Renjun, dengan lancangnya Jaemin mengganggu rumah tangga mereka dan menyebabkan Renjun hampir mengakhiri dirinya sebelum melahirkan Ha Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love And Friendship (Noren & Nomin)
FanfictionAntara Cinta dan Persahabatan Apa yang akan kau pilih ? . . . " Jika kau memilih cinta maka kau akan kehilangan sahabatmu dan jika kau memilih sahabatmu maka kau akan kehilangan Cinta mu" Na Jaemin . . . "Terkadang demi cinta kita harus merelakan ke...