Chapter #11

2.7K 256 60
                                    

"Tawan, apa kau baik-baik saja?"

Tawan mengangguk.

"Kenapa tanganmu terluka?" tanya Vegas meraih tangan Tawan.

Flashback (Tawan)

Hari itu, seluruh keluarga utama sangat sibuk, mereka punya tamu penting yang Tawan juga tidak tau dia siapa. Tapi Kinn dan kedua saudaranya ada di ruang pertemuan, ayah mereka juga. Semua bodyguard hanya berjaga di luar.

Setelah selesai menyiapkan makan malam untuk keluarga utama, Tawan menyelinap untuk mencari informasi.

Sambil terus memantau, dia mengecek kembali sample bukti yang Vegas berikan.

"Oke, pertama aku harus memastikan ini di ruangan Tuan Korn" (ayah kinn).

Tawan berusaha melewati beberapa pengawal sampai akhirnya bisa masuk ke ruangan tuan Korn.

Tanpa membuang waktu, Tawan langsung menggeledah seisi ruangan itu.

"Senjata ini harusnya memiliki tipe peluru yang sama." gumamnya sambil mengambil pistol dari dalam lemari.

Setelah mencocokkannya, ternyata peluru yang di gunakan untuk menembak ayah Vegas tidak sama dengan tipe peluru di senjata itu.

Tawan menyimpan kembali pistol di dalam lemari.

"Aku harus segera keluar dari sini!"

Perlahan Tawan mencoba keluar dari ruangan itu.
Tapi sayang sekali, seorang pengawal melihatnya. Tawan segera berlari dan bersembunyi, lagi-lagi si pengawal menemukannya.
Tawan terpaksa melawan, dan tangannya terluka.

Back

"Bagaimana dengan pengawal itu, apa dia berhasil mengenalimu?"

"Tidak. Aku menggunakan penutup wajah. Aku juga sudah memastikan cctv tidak akan merekam ku."

Vegas mengambil kotak obat dan mengobati luka Tawan.

"Jadi, peluru itu bukan berasal dari senjata Tuan Korn?" tanya Vegas sambil memperban luka Tawan.

"Hm. Aku pikir begitu. Tapi aku menemukan ini." Tawan menunjukan sebuah photo.

Vegas mengambil photo itu.

"Ini.... ini ibuku. Bagaimana bisa dia menyimpan foto ibuku?"

"Apa kau tidak berfikir ada hubungan antara mereka?"

Vegas berfikir sejenak.

"Aku tidak yakin. Ibuku itu cantik mungkin dia menyukainya."

"Aku akan mencoba menyelidikinya lagi." ucap Tawan meyakinkan Vegas.

Vegas tersenyum.

"Vegas, apa kita bisa jalan-jalan malam ini?"

"Kau akan bilang apa pada keluarga utama jika kau keluar malam ini?"

Tawan terdiam dengan wajah sedih. Dia tau itu penolakan secara halus.

"Padahal aku sudah berusaha menemuimu di sini." ucap Tawan.

"Tawan, ku mohon mengertilah. Ini demi keselamatanmu. Aku menyayangimu. Kau mengerti?"

Tawan mengangguk lalu memeluk Vegas.

"Terimakasih. Aku tau kau khawatir padaku. Aku juga menyayangimu. Aku mengerti. Kita bisa jalan-jalan berdua setelah misiku selesai."

➜➜➜➜➜

(Universitas Bangkok)

"Heui Macau. Aku sudah lama tidak melihatmu. Kemana saja kau?"

"Aku ada urusan."

LOVE AND SPY (VP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang