[ II ] 02. Main Sama Rindog

319 34 26
                                    

Sudah seminggu sejak penerimaan siswa baru, Chifuyu mulai terkenal sebagai anak kelas satu yang berani menghajar anak kelas tiga, dengan alasan yang baik tentunya, memberantas senioritas.

Hari ini ia pulang sendiri. Baji sedang dihukum karena membuat keributan saat pelajaran berlangsung. Takemichi sedang ada latihan sepak bola karena dia mengikuti eskul badminton ya eskul sepak bola lah. Kazutora juga ada kegiatan eskul. Sedangkan Chifuyu masih bingung mau masuk eskul apa. Maybe Readers bisa req di komentar:>

Anggota Toman yang lainnya?
Yaaaa pokoknya Chifuyu pulang sendiri dulu hari ini.

"Oi!" Seseorang memanggilnya dari belakang, lalu Chifuyu menoleh.

"Hmn?" Ternyata para senior yang ia hajar minggu lalu. Bisa ditebak apa mau mereka sekarang, bukan?

"Oh, ternyata kalian. Mau gue hajar lagi?" ucap Chifuyu mulai besar kepala.

"Jangan sombong, sialan! Kemaren lo mukul gw, sekarang gilira-"

"Kemaren? Seminggu yang lalu kali, pikun lo?"

"Bngsat!"

Perkelahian tak terhindarkan, toh memang sekarang hal itu mulai menjadi hobi baru bagi Chifuyu.

Duagh!

Dugh!

"Akh!"

"Uhk!"

Kedua belah pihak saling memukul. Chifuyu melayangkan tinju ke wajah setiap senior yang hendak mendekatinya, sedikit menunduk ketika lawannya menyerang bagian atas, di situlah ia manfaatkan untuk menonjok perut lawannya.

Set.

Chifuyu memiringkan tubuhnya ke kiri, menghindar lagi dari pukulan seniornya, kemudian ia menendang kaki si senior hingga terjatuh.

"Ugh!" Satu pukulan berhasil mendarat di punggung Chifuyu.

"Si-ukh!" Satu lagi pukulan berhasil membuat wajah manisnya tergores. Itu hanya pengalihan, dan saat itu si pirang tersadar bahwa ada seseorang yang berdiri di belakangnya. Senior yang minggu lalu ia buat babak belur dengan tangan kosong itu kini tengah melayangkan pukulan dengan sebuah tongkat baseball.

Sial! ucapnya dalam hati. Ia tidak tahu harus menghindar ke mana. Tongkat baseball itu sudah melayang ke kepalanya, semakin dekat. Ah, ia hanya pasrah sambil menutup mata.

Hap.

"Oi, Omae!"

2 detik.

3 dan 5 detik.

Tidak ada apa pun yang menghantam kepalanya. Kepala Chifuyu masih aman. Kemudian ia membuka mata perlahan, melihat apa yang sedang terjadi.

"Lo ngga apa-apa, dek?" tanya orang itu ramah. Tubuhnya ramping dengan tinggi rata-rata, rambutnya sepanjang leher berwarna pirang berkombinasi dengan biru terang sepanjang leher dalam gaya tirai. Bermata violet, alis pirang, dengan sebuah kacamata bundar di atas hidungnya, dan anting perak di telinga kirinya-Haitani Rindou.

"Eh? I-iya, aku nggak apa-apa." Sedikit terkejut, ia melihat saat ini Rindou tengah menahan pemukul baseball itu dengan sebelah tangannya. Kemudian merebut dan menjadikan benda itu sebagai senjatanya.

"Hufft!" Rindou menghela napas. "SMP Tokyo sekarang malu-maluin, ya. Malak anak kecil aja pake senjata. Kalo ga bisa gelut ga usah so-soan jadi preman, dek."

Rindou terkekeh, kemudian tersenyum ke arah Chifuyu. "Tutup mata, dek. Adek manis jangan liat adegan kekerasan," ucapnya.

Duagh!

Dede Cipuy [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang