*2 "Rainbow"

267 31 0
                                    

"Warna pelangi juga ada 7 mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu) dari ke 7 warna itu menghasilkan karya yang sangat indah yaitu Pelangi sama seperti ke 7 pangeran yang lahir dengan berbagai warna karakter yang berbeda tetapi mempunyai satu tujuan yang sama dan manjadi sumber keajaiban dan kebahagiaan bagi orang lain. Inilah tujuan kalian dilahirkan"

Terbujur lemah tak berdaya keadaan Raja Edward cukup mengkhawatirkan hampir satu minggu ia belum siuman. Margley sebagai putra mahkota dan anak pertama harus menggantikan posisi Raja Edward untuk sementara berada diruang kerjanya dengan tumpukan dokumen negara terasa sangat melelahkan cahaya senja yang temaram menembus bayangan kaca melambai pada Margley seakan-akan berbicara "kemarilah pandang aku" seketika menghancurkan konsentrasinya ia menikmati pelukan indah langit senja baginya langit itu seperti morfin yang membuatnya candu untuk tidak memandangnya.

"Seandaninya langit bisa dimiliki maka akulah satu-satunya orang yang akan memilikinya"

APAKAH THOR BISA MENJADI MORFINMU MARGLEY??

"Cerlo Woy sebelah sini"

Teriakan Jisy membangunkannya dari lamunan ia tergelak dan mencari asal suara.

Sore itu keenam pangeran bermain basket yang terdiri dari dua tim yang pertama adalah tim A beranggotakan Cerlo, Rendon dan Jein sedangkan tim B Jisy, Haven dan Naigel

"Pokoknya tim yang kalah bakal tugas cuci piring selama seminggu kedepan gimana setuju gak?" Tawaran taruhan yang diajukan Haven kepada tim lawan

"Heleh paling juga tim lo yang kalah" Jawan Jein

"Oke siapa takut!"

Haven memberikan tatapan tajam dan serta merta menggerakkan adegan memotong leher dengan jarinya isyarat bahwa tim lawan akan kalah.

Sesaat melihat keenam adiknya sangat bahagia bisa bersama bersenang-senang bermain basket untuk membunuh senja Margley adalah satu-satunya kakak yang akan selau memastikan keadaan keenam adiknya apakah ada yang sedang kesulitan, kurang sehat atau bahkan menjadi tempat untuk saling bertukar pikiran dan persaaan. Memang dia tipikal pria yang sedikit tsundere tapi amat sangat care.

Pertandingan basket ala-ala pangeran tanggung baru saja berlangsung sekitar tiga puluh menit sebelum akhirnya kejadian tak terduga terjadi.

"Pyar..!!"

Suara pecahan kaca akibat lemparan bola melayang keruang kerja Margley semua reflek mematung dengan kejadian yang baru saja terjadi bukan hanya keenam pangeran tapi para pelayan dan tukang kebunpun tak habis pikir dengan yang mereka lihat kalau saja hal itu terjadi pada mereka sudah dipastikan dimenit berikutnya mereka sudah meet up dengan malaikat maut.

"Nih ya kalau sampek kakak marah gue nggak mau tanggung jawab mangkanya kalau lempar tuh dilihat gue dari tadi udah bilang gitukan"

Kali ini Jein memarahi adiknya karena yang barusan terjadi sudah melewati batas meskipun semua orang tahu bahwa hal itu tidak sengaja ia lakukan tapi bagaimanapun ia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan serta meminta maaf kepada pangeran mahkota Margley.

"Sana!! cepet minta maaf, malah nangis cengeng amat sih jadi orang" bentakan Jein meruntuhkan benteng kesabaran Jisy air matanya meluncur bebas seperti air terjun

"udah-udah jangan nangis nggak apa-apa kamu nggak sengaja kok ayok kakak temenin kamu minta maaf udah jangan nangis lagi" Haven berusaha menenangkan tangis adiknya yang makin lama makin kencang sambil memeluk dan mengusap punggungnya.

"Udah sini aja sama gue"

"Lo apaan sih nggak usah kayak gitu gimanapun Jisy nggak sengaja biar gue yang nemenin dia ke atas" Haven menepis tangan Jein

7 Pangeran Rasi Bintang ( Regulus Ursa Major )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang