*8 HAVEN

128 16 0
                                    

"Suatu saat kaulah bintang yang akan bersinar paling terang dari ketujuh rasi bintang regulus ursa major"

JANGAN LUPA VOTE DULU YUKK!!

Seperti namanya yang berarti surga, pangeran ke empat adalah sumber kebahagiaan bagi keluarganya pangeran kita yang satu ini mempunyai jiwa yang bebas bukan hal yang aneh jika peraturan sering ia langgar mulai dari berfoto dengan para selebgram terkenal mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan peraturan kerajaan dan masih banyak lagi mangkanya ia tak pernah betah jika harus tinggal berlama-lama di kerajaan benteng kokoh yang menjulang melindungi raja dan keluarganya baginya seperti benteng penjara yang mengikat kebebasannya.
"Lo mau pergi lagi?" Tanya Jein kakak ketiganya sambil menenggelamkan dirinya di ranjang saat melihat adiknya sedang berkemas
"Lo tahu gue kan? Gue nggak pernah bisa berlama-lama tinggal ditempat seperti ini" jawab Haven sambil mengecek tiket dan pasport miliknya
"Tunggu seminggu lagi sampai penobatan kakak selesai"
"Ah..gampang nanti gue bisa balik lagi"
"Lo nggak pamitan sama Papa?"
"Iya ini gue mau kesana"
"Bawel amat sih lo" teriak Haven sontak membuat kakaknya menempeleng kepalanya
"Gue nggak bawel tapi gue peduli sama lo"
"Bilang aja lo bakal kangen sama guekan?" Jawab Haven sambil menunjukkan muka sok imutnya"
"Ih...najis"

Pangeran Haven terkenal sebagai pangeran paling jail di keluarganya bikin sakit kepala saat bersama tapi akan terasa rindu jika tak jumpa adik-adiknya Jisy dan Cerlo mereka adalah orang yang paling kesal saat Haven mengganggunya tapi merekalah yang akan paling merindukan ketiadaan kakaknya.

Haven berjalan menuju aula kerajaan langkahnya terhenti saat bayangan Ayahnya yang sedang berdiri didepan tahta memandang dengan perasaan bangga ia seperti sedang melihat bagaimana saat ia pertama kali menduduki kursi kerajaan, beradu politik, serta menetapkan hukum semua terasa cepat ia lalui hingga pada saat ini putra pertamanya akan menduduki tahta tersebut untuk menggantikannya.

"Pa" panggil Haven pelan

Ayahnya menoleh dengan senyum hangat Haven merasa yang ada didepannya saat ini bukanlah seorang raja tapi sosok seorang Ayah hanya Ayah dari ketujuh putranya.

"Sudah mau berangkat lagi kamu nak?" Tanya Raja Edward

"Pa..kali ini perjalananku akan pasti lebih indah dong yang nggak bakal Haven lupakan selama hidup Haven?

"Benarkah? Kalau kali ini ayah larang kamu buat pergi apa kau tetap akan pergi nak? Tanya raja Edward

"Pah.." Eluh Haven

"Semoga akan seindah itu berjanjilah apapun yang akan terjadi entah itu berkah ataupun kehilangan jangan sekali-kali kau menyalahkan dirimu sendiri atau bahkan orang lain karena itu semua sudah menjadi ketetapanNYA terimalah dengan lapang nak"

"Ayah apaan sih ngomongnya kayak udah nggak bakal ketemu Haven aja ini Haven cuma mau pergi tiga bulan bukan tiga abad"

Entah apa yang mengganggunya saat ini biasanya ia sangat antusias jika akan meninggalkan istana tapi perasaannya terasa berat apa lagi saat pelukan ayahnya terasa lebih hangat dari biasanya saat ia akan memasuki mobil yang akan mengantarnya kebandara ia bertemu dengan Kakaknya Margley yang sedang terdiam memandang kearah jendela dengan seperempat gelas bir ditangan kiri beserta tangan kanannya yang sedang disembunyikan dalam kantong.

"Ini masih terlalu pagi buat minum alkohol kak"

Margleypun tergelak dengan kedatangannya adiknya, sudah menjadi kebiasaan Haven yang susah sekali untuk pemirsi sebelum memasuki sebuah ruangan.

"Kali ini kamu mau kemana lagi?" tanya Margley

"Hemm kemana ya? tujuan gue kali ini adalah ketempat paling indah dari tujuan-tujuan gue sebelumnya" Jawab Haven sambil memandang ke arah jendela melihat kesibukan dua pangeran muda sedang menunggai kuda mereka.

7 Pangeran Rasi Bintang ( Regulus Ursa Major )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang