"Love is also a war that must be fought"
"Haven Arthur & Naigel Alexander"
HAYUKKK JANGAN LUPA DI VOTE DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN PADA KOLOM KOMENTAR DAN FOLLOW NANTI HANA JUGA BAKALAN MAMPIR KE AKUN KALIAN
~SELAMAT MEMBACA~
Jein mengetuk-ngetukkan jarinya pada setir mobil. Menunggu Haven masuk ke kedalam mobil. Sudah pasti anak itu akan sangat kesal jika tahu hari ini dialah yang akan mengantarnya kebandara. Maka dari itu Jein diam-diam terlebih dahulu masuk kedalam mobil agar Haven tidak tahu bahwa ia lah yang akan mengantarkannya.
"Ma Haven berangkat dulu"
Mama benar-benar bidadari surga yang Tuhan kirim untuk ke tujuh putranya. Senakal apapun putra-putra nya lemparan semyuman mama akan tetap sama. Hangat, dan menenangkan."Jalan"
Menyuruh sopir untuk memulai perjalannya, tapi ternyata saat Haven sudah berusaha berbesar hati menahan kesedihannya.Raut mukanya seketika berubah.Saat ia tahu bahwa yang sedang di kursi kemudi bukanlah sopirnya. Melainkan Jein yang sejak tadi sudah menunggunya.
"Nggak usah kaget kayak gitu gue udah meluangkan waktu buat nganterin lo"
"Idih...siapa juga yang nyuruh"
Dengan muka malas, Haven enggan duduk di kursi depan menemani Jein. Ia sengaja duduk di kursi belakang agar kakaknya itu kesal.
"Its ok, kali ini gue bakal jadi supir pribadi lo, ok bapak Haven sesuai aplikasi ya"
Jein yang jarang sekali mengajaknya bercanda tiba-tiba saja peduli dengannya. Haven menyilangkan tangannya serta mengernyitkan bibirnya. Berfikir keras sepertinya ada yang sedang tidak beres dengan kakaknya itu.
"Kak, lo nggak lagi sakit atau berencana melakukan hal yang tidak diinginkan gitu kan?"
"Kagak"
"Baguslah"
Haven menganggukkan kepalanya. Saat mereka sudah memasuki jalanan kota Haven teringat kepada adiknya yang paling tampan. Naigel pangeran ke lima. Haven belum berpamitan kepada adiknya itu. Jika ia tidak melakukannya Nana pasti akan memblokir nomornya seperti dulu lagi.
"Lo tadi bilang katanya mau jadi sopir pribadi gue kan?"
"Yash" Jawab Jein pelan
"Ok bapak sopir tolong mampir dulu ke rumah sakit tempat Nana praktik. Gue belum pamitan sama tu anak"Jein membelokkan arah mobilnya memasuki kawasan rumah sakit. Saat akan memasuki gerbang rumah sakit Jein benar-benar kaget dengan teriakan Haven.
"STOP!"
Seketika dengan kecepatan kilat Jein menginjak pedal rem.
"Apaan? Emang ada yang ketabrak? Mati nggak?" Tanya Jein dengan mimik wajah bingung dan takut
"heheheh kagak ada, gue mau beliin Nana kopi dulu" Sembari membuka pintu mobil
Jein menarik nafas panjang, mencoba tenang dengan sisa-sisa kesabarannya. Kalau bukan karena perintah raja Margley, Jein sudah pasti akan menerjunkan mobilnya ke jurang.
~~~*******~~~
Haven mengelurkan ponsel dari sakunya. Membuka nomor contact penting dideretan paling atas dengan nama "Little Nana" dengan foto profil berkaos merah bersama sebuah boneka teddy bear berukuran besar disampingnya.
Grrrrd.... getaran suara ponsel yang berada disaku snelli miliknya. Ia merogoh sakunya dan menemukan chat kakaknya berada pada deretan paling atas. 5 Pesan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Pangeran Rasi Bintang ( Regulus Ursa Major )
FanfictionIstana Antariksa di penghujung kehancuran karena tak satupun pewaris yang lahir rakyat mulai mempertanyakan kekuatan kerajaan, kerajaan tanpa seorang paris seperti tempurung kosong "Korbankan kebahagiaan besar dalam hidupmu dewa galaxy akan menganu...