*9 Your Majesty

115 17 0
                                    

Rest in heaven your majesty
"Badai petir dini hari mengiringi kepergian matahari yang seharusnya selalu bersinar sampai akhir tapi takdir mengharuskannya untuk pergi saat bunga yang gugur harus layu terlebih dahulu tapi ia gugur saat baru saja mekar saat kau pergi meninggalkan senyum yang begitu indah nan damai akankah kami bisa melepasmu dengan senyum yang sama"

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN COMMENT YA..BAGI YANG SUKA GEMBENG/MEWEK KAYAK HANA TOLONG DISIAPKAN TISSUE NYA 

******* HAPPY READING *******

"Papa..papa"

 Haven masih berusaha memanggil raga yang sudah tak bernyawa wajah pucat yang ia tatap tak mampu mengaburkan segala kenangan mulai saat pertama kali ia bisa menggenggam tangan Papa sambil berkata "p-pa p-pa" dengan tangan mungilnya yang selalu meraih tiara milik raja untuk ia kenakan tapi kini tangan itu terasa dingin. Pelukan hangat yang selalu hadir menyambutnya kini terasa keras, ataupun canda dan tawa papa masih sangat jelas bernyanyi merdu telinganya "Haven udah gede pa Haven bebas pergi kemanapun yang Haven mau" "seandainya saat itu gue nggak pergi, seandainya gue lebih bersabar sedikit saja mendengar omelan papa Haven nggak akan sebersalah ini pa". Raga yang sudah pucat dan terbujur kaku kini hanya bisa diam membisu dalam damai kain putih melingkupi jenazah mendiang raja kerajaan green kingdom. Margley dan Jein membopong tubuh Haven untuk menjauh dari jenazah raja. Saat ini seluruh badannya terasa mati rasa kedua kakinya terasa buntung kehilangan sosok papa adalah ujian terberat dalam hidupnya tak ada lagi kesedihan yang melampaui ini.

Hawa berkabung menjuru seantero negeri seluruh rakyat menangisi kepergian raja mereka untuk selamanya, lautan karangan bunga berjejer didepan gerbang kerajaan sebagai bentuk rasa duka yang teramat dalam. 

~~~ ******* ~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~ ******* ~~~

Peti mati yang berisi manusia paling mulia kini sudah berada dalam mobil limosin yang akan mengantarkannya menuju persamayaman terakhirnya iring-iringan yang biasanya beratmosfer bahagia kini harus berakhir duka air mata keluarga dan rakyat menjadi kelasa mengiringi kepergian raja. Di barisan paling depan putra mahkota sebagai anak pertama memimpin perjalanan yang mulia raja Edward disebelah kirinya Pangeran Agung ke 2 Rendon, beserta pengiring disebelah kanan Pangeran Agung Jein dan di belakang mereka mengikuti keempat adik mereka yaitu Haven, Naigel, Cerlo dan Jisy.

Disudut ujung bayangan kuda hitam milik papa menarik perhatian pangeran Cerlo kuda hitam itu menunduk seperti memberikan penghormatan terakhirnya pada raja saat kesedihan yang mati-matian ia tahan kini runtuh tangisnya pecah kepergian papa terasa seperti mimpi baginya impiannya tak muluk-muluk ia hanya ingin menua bersama mama dan papa tapi atap itu kini telah runtuh "Pa Cerlo mau ikut papa aja bolehkan?" 

"Udah dek kamu nggak boleh bilang gitu ada kakak disini ada mama juga kita harus saling menguatkan" Ucap Haven dalam peluk lembut dan belaian kasih pada pundak Cerlo.

7 Pangeran Rasi Bintang ( Regulus Ursa Major )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang