3.

11 1 0
                                    


Apa yang lebih indah dari jatuh cinta? Sepertinya tak ada bagi Suzy. Merasa dicintai dan dibutuhkan adalah yang ia damba-dambakan selama ini, dan ia dapat dari Mark. Pria yang memutuskan untuk tinggal di Korea setelah pertemuan tak sengaja mereka di L.A satu tahun silam. Mark yang selalu membuatnya tersenyum meski hanya dengan belaian halus di kepala, atau kecupan hangat di kening benar-benar membuat Suzy kehilangan akal sehatnya. Ia bahkan tak menolak saat Mark menyuruhnya mencoba berbagai barang haram hingga ia menjadi candu terhadapnya.

Meski selalu diliputi rasa khawatir, senyum manis Mark mampu meluruhkan itu semua. Pelukan hangat Mark saat Suzy tengah dilanda gejala putus obat selalu menjadi penenang terbaik baginya. Entahlah ia hanya mencintai Mark, ia membutuhkan segala perhatian Mark yang ia rasa tak ia dapatkan di keluarganya. Ayah dan ibunya yang selalu sibuk bekerja, kakak yang sibuk dengan karir model dan bisnisnya dan Suzy yang selalu dituntut sempurna seperti Irene oleh semua orang.

Usianya mungkin sudah menginjak 27 tahun, tapi rasa ingin disayangi oleh kedua orangtuanya bukankah seharusnya tak mengenal jumlah?

Satu tahun ini adalah pembangkangan terhebat pada keluarganya, setelah ia mengenal Mark dan teman-temannya.

"Mark?"

"Emmm?" ia memandang sekilas Suzy yang sedari tadi tak lepas bergelayut pada lengannya, padahal ia sendiri sedang fokus mengendalikan setir.

"Apa aku tak sebegitu menariknya, sampai kau hanya terus menuntaskan semuanya di kamar mandi sendirian?"

Mark terkekeh dengan pernyataan kekasihnya ini.

"Aku hanya menahannya sayang, aku ingin semuanya special saat malam pernikahan kita."

"Kau tidak sedang menipuku kan?" Suzy menarik dirinya dari lengan Mark lalu menatapnya tajam.

Sementara Mark menyungginkan senyumnya lalu menarik pipi Suzy.

"Kau ini menggemaskan sekali, apa perlu kuantar sekolah sekarang? Karena sepertinya kau harus berada di taman kanak-kanak." ujarnya seraya mencubit pipi sang kekasih.

"Sakit Mark, aku ini sudah 27 tahun kalau kau lupa!!! Huh!!!" Suzy menekuk wajahnya dengan bibir yang tak henti menggerutukan kekesalannya.

"Hahahaha benarkah? Hahaha habisnya kau ini menggemaskan sekali..."

"sudahlah!!! Aku tak ingin berbicara denganmu!" Suzy lalu memalingkan wajahnya menuju jendela mobil.

"Kau marah? Dengar sayang..."

Mark memarkirkan mobilnya sementara.

"Kau ini berharga bagiku, aku benar-benar ingin membuatnya special dan tak terlupakan pada malam pernikahan kita. Emmm,,, percaya atau tidak aku bahkan telah merancang banyak hal dikepalaku untuk pernikahan kita."

"Sudahlah hentikan, aku tak mau membahasnya."

"Hahahahaha, sini biar kumakan pipi gemasmu itu!" Mark kemudian mendekatkan dirinya pada Suzy mencoba menggigit pipinya.

"Ahhhh tidak Mark hentikann Hahahah Mark..."

***

"Illhoon ahhh, apa kabarmu?"

'Baik kak, bagaimana dengan kabarmu dan kakak ipar?'

"Kami baik-baik saja, apa kau tak rindu kampung halamanmu. Terlebih merindukan kakakmu ini? Aku merindukan kalian."

'Hahaha, aku merindukanmu kak juga kampung halamanku. Tapi aku sedang mengurus banyak hal sekarang, dan membantu putra sulungku untuk mengembangkan usahanya.'

Seoul, I'm In Love || Young KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang