4.

11 2 0
                                    


Satu minggu berlalu, kini Brian menapakan kakinya di Korea setelah hampir 20 tahun ia tak pernah kembali. Ia datang bersama sang sekretaris sekaligus sahabat yang setia menemaninya. Dengan balutan kemeja lengan pendek dan penampilan sederhana, keduanya tak memperlihatkan seberapa besar kekayaan dan pengaruhnya sebagai orang Asia di Canada.

"Seharusnya kita memakai pakaian yang lebih pantas, terutama kau sebagai seorang CEO perusahaan besar." Ujar Youngbin.

"Cuacanya terlalu panas untuk pakaian dengan lengan panjang, apalagi melapisinya dengan jas."

"Kita tak berjalan kaki untuk mengelilingi Seoul, lagipula pakaianmu semuanya berkualitas baik."

"Mulai lagi, kau ini lebih terlihat berwibawa saat diam. Jadi diamlah..." Brian menatap Youngbin kesal.

"Emmm baiklah tuan muda... Kau akan__" ucapannya terpotong saat melihat Wendy yang sudah datang menjemput mereka.

"BRIAAAAAN!!!" Wendy langsung menghambur memeluk sepupunya itu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Brian Seraya menarik dirinya mengakhiri sesi melepas rindu mereka.

"Aku baik-baik saja, kau..." ucapan Wendy terjeda saat melihat penampilan Brian dari ujung kaki ke kepala.

"Badanmu makin berisi saja, apa kau sangat bahagia dengan kekasihmu?" ujar Wendy yang membuat Brian memutar bola matanya.

"Maaf tapi tolong bisakah nona carikan dia seorang gadis, dia terlalu lama sendiri. Aku takut dia akan menyukaiku karena terlalu sering bersamaku." Ujar Youngbin yang mengundang gelak tawa diantara mereka.

"Ahhh perkenalkan saya Youngbin sekretaris Brian." Seraya mengulurkan tangannya.

"Ahhh tak perlu se formal itu Kak, haha" Wendy mengukir tawa canggung atas perkenalannya.

Wendy pun menyambut tangan Youngbin.

"Aku Wendy."

"Daaan?" Brian melirik kearah Minhyuk yang menggunakan masker dan topi untuk menutup wajahnya.

"Ahhh ini Minhyuk pacarku." Wendy langsung mengapit tangan Minhyuk.

"Seorang idol?" tanya Youngbin.

"Ahhh bukan, saya hanya entertain biasa yang membawakan sebuah acara televisi" jawab Minhyuk dibalik maskernya.

Yang dijawab anggukan Brian dan Youngbin.

"Kalau begitu ayo!"

Setelah sesi perkenalan, merekapun masuk ke mobil Minhyuk untuk menuju apartment.

"Kau tak akan tinggal dirumah saja? Ayah terus mengomel padaku karena kau tinggal di apartment."

"Aku tak ingin merepotkan paman, bilang padanya besok aku akan berkunjung kerumah."

"Baiklah, tapi ngomong-ngomong. Kenapa kau tidak berpakaian layaknya seorang CEO? Hahaha, dan sepertinya kau tidak membawa banyak pakaian."

"Aku hanya sementara disini, jadi kupikir aku bisa membeli beberapa pakaian disini daripada membawanya dari Toronto, berat."

"Uhhh CEO memang selalu berbeda." Ujar Minhyuk.

"Ngomong-ngomong Minhyuk-si, pendengaranmu masih baik-baik saja? Kau tidak mengalami gejala tuli?" ujar Brian seraya menatap penuh ejekan pada Wendy.

"YAAAK!!! AKU TAU MAKSUDMU!" teriak Wendy.

Tawa pun pecah diantara mereka.

***

"Sudah hampir satu minggu. Dan aku masih belum mendapat kabar dari Mark." Ujar Mino memecah keheningan di studio mereka.

"Bahkan ponselnya tak bisa dihubungi, Suzy pun sama." Sambung Jaewon.

Seoul, I'm In Love || Young KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang