14

3 3 0
                                    




Ini adalah hari ketiga Brian, Suzy juga Youngbin berada di L.A. Tak ada perkembangan, itulah pikiran Brian saat ini, Suzy yang masih terus menghindarinya karena perdebatan malam itu yang membuatnya marah. Meskipun Brian masih kebingungan dengan sikap Suzy yang tiba-tiba saja berubah semenjak malam itu.

Dan Mark yang sama sekali tak menghubunginya dan menampakan dirinya di hotel tempat mereka menginap.

Pria ini benar-benar mempermainkan hati kekasihnya pikir Brian. Yaa karena Suzy bilang tak ada kata berpisah diantara mereka, jadi Brian tak pantas menyebut Mark sebagai mantannya.

Cklek...

Pintu kamar Brian terbuka menampakan Youngbin yang membawa bunga dan sekotak bahan olahan untuk Jjampong, mie kuah dengan seafood pedas.

"Apa aku juga akan berperan sebagai tukang masak sekarang?" tanya Youngbin seraya menyimpan bahan olahan tadi di pantry.

Hotel yang ditempati oleh Brian sudah termasuk dengan fasilitas pantry didalamnya.

"Masaklah, aku akan kekamar Suzy, kuharap ia tak lagi menghindariku malam ini." Tutur Brian dengan langsung meraih sebuket Bungan pada genggaman Youngbin tanpa ada rasa bersalah pada raut wajahnya.

Padahal hari ini, ia sudah banyak merepotkan Youngbin dengan pekerjaan kantor. Dan sekarang ia menambah dengan menyuruhnya membeli bunga, bahan makanan dan menyuruhnya memasak.

"Yaaak!!! Aku ingin mengundurkan diri saja kalau begini!" teriak Youngbin melihat Brian yang melangkah keluar ruang hotelnya.

~~~

Kini Brian tengah berada di depan pintu kamar Suzy, ia masih berdiri dengan penuh kegugupan dalam dirinya. Entahlah, ia merasa seperti seorang kekasih yang telah melakukan kesalahan dan berniat meminta maaf.

Dia menghela nafasnya dalam, lalu mengetuk kamar Suzy dengan tempo pelan dan konsisten.

Dia menyembunyikan wajahnya di balik buket bunga, ia pikir itu bisa membuat Suzy membukakan pintu kamar karena tak melihat wajahnya. Sungguh kelakuannya ini tak sesuai dengan usia dan perawakannya yang terlihat dewasa.

Suzy yang tengah mati-matian melawan rasa bosan karena menghindari Brian, beranjak dari tidurnya saat mendengar suara ketukan pada pintu kamarnya.

Ia sempat dibuat bingung saat melihat layar intercom menampilkan sosok pria yang menutup wajahnya dengan sebuket bunga.

Meskipun pada akhirnya Suzy membuka pintu kamarnya karena rasa penasaran. Apa ia tak berpikir bahwa sosok itu bisa jadi adalah orang jahat? Entahlah, dia terlalu lelah memikirkan hal-hal yang akan membuatnya takut.

Cklek!

Pintu kamar terbuka, menampilkan Suzy dengan penampilan santainya, celana kelewat pendek dan kaos kebesaran.

Brian langsung menahan pintu kamar Suzy yang akan kembali tertutup saat melihat sosok Brian dibalik buket bunga itu.

"Tunggu dulu!" tahan Brian.

"Kau mau apa? Pergilah aku tak suka kau berada disekitarku!"

Brian mendorong kuat pintu kamar Suzy, dan membuatnya kini berada di dalamnya. Membuat Suzy mendongak heran.

Hening menyelimuti mereka.

"Maaf, maaf jika kata-kataku menyinggung perasaanmu, maaf jika aku memaksakan kehendakku padamu, aku minta maaf." Ujar Brian seraya menyerahkan sebuket bunga tulip putih pada Suzy.

Seoul, I'm In Love || Young KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang