Malam dikediaman Brian, seluruh anggota keluarga kini tengah beristirahat diruangan masing-masing setelah mengadakan makan malam bersama juga sedikit berbincang tentang perjalanan Brian dan Suzy di L.A.
Berbeda dengan yang lainnya Suzy kini justru tengah disibukkan dengan tablet computer miliknya, sesekali ia juga terlihat menandai beberapa hal yang mungkin ia dapatkan dari apa yang dia lihat dan baca pada tabletnya di mini bar milik keluarga Brian.
Jisung yang tengah mengambil air di meja pantry mengernyit heran pada presensi seoran gadis di meja Bar. Walaupun ia yakin itu bukan hantu, karena mana ada hantu secantik itu, bahkan hanya dipandang dari sisi saja. Tapi untuk apa calon kakak iparnya itu masih ada di bar di waktu hampir tengah malam ini?
"Cara untuk mengurus bayi?" tanya Jisung yang tentu saja kehadirannya membuat Suzy terkejut setengah mati, hingga setengah melompat dari kursinya.
"Ahhh maaf noona, aku membuatmu terkejut." Ucap Jisung seraya menundukan kepalanya.
"Ahhh kukira kau siapa. Tak apa ini salahku karena terlalu focus. Kau terbangun?" tanya Suzy.
Pandangannya mengamati Jisung.
"Iya noona, aku haus. Kau tidak beristirahat noona? Kau tidak lelah?"
Pertanyaan Jisung hanya dijawab dengan gelengan.
Tiba-tiba Jisung menarik kursi disebelah Suzy.
"Kak?" sapanya dijawab deheman oleh Suzy.
"Kau sedang belajar untuk menjadi calon ibu yang baik untuk keponakanku ya?" tanyanya polos.
Suzy langsung melebarkan kedua matanya mendengar pertanyaan dari Jisung. Dan langsung direspon cengiran polos dari Jisung.
Suzy kemudia menghela nafasnya pelan.
"Aku iri pada kakakmu, sebagai perempuan naluriku untuk mengurus bayi sungguh kalah dibanding kakakmu. Dia bahkan bisa menenangkan Baby Ji (G) dengan baik saat dia menangis, dia juga tau saat Baby Ji (G) merasa tidak nyaman, haus bahkan lapar. Huh, dia benar-benar membuatku merasa tidak berperan baik." Dengusnya diakhir kalimat, Suzy bahkan telah menumpukan kepalanya diatas meja bar.
Sikapnya mengundang kekehan dari Jisung.
"Tentu saja Kak Brian bisa melakukannya, dia yang mengurusku dan Jeongwoo saat kami masih kecil jika ayah dan ibu sedang sibuk. Sementara aku tau dari kak Brian, kau ini anak bungsu, jadi tak pernah tau rasanya memiliki seorang adik dan mengurus anak kecil. Dan kurasa baik aku bahkan kakakku bisa memaklumi itu." Jawabnya yakin seeraya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tapi melihatmu bahkan sampai berpikir sejauh ini, bahkan sampai merelakan waktu istirahatmu untuk memikirkan solusinya. Kurasa kau akan jadi ibu yang baik untuk keponakanku di masa depan." Lanjut Jisung.
Pernyataan Jisung tentu saja mengundang detakkan jantung yang lebih cepat dan semburat merah pada wajah cantic Suzy. Tanpa sadar ia mengulum senyum lalu mengalihkan pandangannya untuk menghindari tatapan Jisung.
Baru mendengar pernyataan Jisung saja sudah membuatnya salah tingkah begini.
Belum sempat ia memulihkan jantung dan wajahnya, ia kini dihadapkan dengan Brian yang tiba-tiba saja sudah ada didepannya. Hah! apa mereka berjalan dengan awan kinton, sampai ia tak dapat mendengar suara langkah mereka.
Pandangan Suzy tak lepas dari Brian, ia menatap dengan penuh keterkejutan juga ketakutan. Ia takut Brian mendengar pernyataan Jisung barusan, atau melihatnya salah tingkah karena ucapan Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul, I'm In Love || Young K
RomanceYou call it madness, but I call it love. || 93L & 94L Brian Kang, Suzy and Mark Tuan on Altrnative Universe.