2.

21 4 0
                                    


Pagi bisa jadi salah satu momen spesial di setiap harinya. Pasalnya, pagi adalah saat di mana dibukanya lembaran baru. Namun tidak dengan kediaman keluarga Bae, mereka sedang terlihat resah karena lagi-lagi putri bungsu mereka tak pulang kerumah. Sang ayah bisa saja terserang serangan jantung jika mengetahuinya, untung saja saat ini sang ayah sedang disibukan dengan urusan pekerjaannya di ruang kerja.

"Sunghoon, bagaimana? Kau sudah bisa menghubungi teman-temannya?"

"Aku sama sekali belum mendapat kabar bu Suzy dimana." Ujar Sang menantu seraya teru berusaha menghubungi seseorang di seberang sana.

Sunghoon menantu mereka ini kakak sulung dari Hyungwon sahabat Suzy. Namun tetap saja tidak mudah mendapat informasi tentang adik iparnya dari sang adik nakalnya itu. Karena Sunghoon tau pasti Hyungwon akan menyembunyikan apapun darinya. Seperti pagi ini, setelah terus mengabaikan banyak panggilan darinya, Hyungwon bahkan mematikan ponselnya, dan membuat sang kakak kalang kabut.

"Bagaimana ini Rene? Ayahmu bisa terkena serangan jantung kalau adikmu selalu seperti ini."

Si sulung Irene terus berusaha menenangkan sang ibu dengan memeluk bahunya, dan mengusapnya perlahan.

"Oppa akan menemukannya bu, tenanglah."

Suasana tegang dirumah Bae ini semakin tegang dengan kehadiran sang ayah yang bekerja lebih cepat dari biasanya.

"Ada apa ini? Kalian sudah berada disini pagi-pagi? Dan kenapa wajah kalian begitu tegang?"

"A.. Ayah." Sunghoon membungkuk ragu melihat presensi sang mertua, dan kemudian melempar pandang pada sang istri.

Irene hanya memejamkan matanya, mencoba menenangkan dirinya.

Semua orang hanya terdiam disana.

"Kenapa semua diam?"

"Kemana Suzy?"

Ketiga orang itu tersentak kala sang ayah bertanya keberadaan si bungsu, dan saling melempar pandang mencari solusi.

"Kenapa kalian hanya saling menatap?"

"Suzy sudah pergi dari tadi pagi ayah, teman-temannya berkumpul. Hyungwon yang tadi menjemputnya." Sahut sang menantu.

Sang ayah hanya melempar pandang tak percaya pada ucapan menantunya itu. Dan berlalu dengan raut wajah menahan amarah. Dan si ibu yang sedari tadi memijat pelipisnya bangkit lalu menyusul sang suami.

"Aku sudah kembali berbohong pada ayah..." Sunghoon memijit pelipisnya karena ulah sang adik ipar yang merepotkan baginya.

Melihat suaminya yang pusing menghadapi kelakuan adik bungsunya, Irene langsung memeluk suaminya. Melingkarkan tangannya pada pinggang sang suami.

"Maafkan aku oppa."

Sunghoon mendenguskan kasar nafasnya.

"Aku harus ke kantor, nanti aku suruh orang untuk mencarinya, kau disinilah dulu tenangkan ibu emm?"

Sunghoon pun berlalu setelah mengecup pucuk kepala sang istri.

Irene dan Sunghoon ini baru melangsungkan pernikahan mereka dua bulan lalu, namun masa pacaran mereka yang cukup lama membuat Sunghoon faham betul keluarga istrinya ini. Sang ayah yang menuntut kesempurnaan anak-anaknya, sang ibu yang sibuk dengan butiknya, dan Irene yang sibuk dengan kegiatan modelingnya juga bisnis fashionnya. Sementara Suzy, Sunghoon merasa ia hanya jengah dengan sikap keluarganya yang seakan tak peduli namun tetap menuntut kesempurnaan padanya.

***

TOK

TOK

TOK

Seoul, I'm In Love || Young KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang