3

83 7 0
                                    

Halo halo haloo~~~

Happy reading 🌼🌼🌼

" Dasar anak tak berguna, itu saja kamu tidak bisa. Seharusnya kamu contoh Abang mu. Nilai nilai nya sangat memuaskan. Sedangkan kamu tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengan Abang mu"

Kata kata pedas tersebut keluar dari mulut Ayah nya. Seano kecil saat itu hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kepala menunduk tak ingin memperlihatkan mata nya yang berkaca-kaca.

Selalu seperti ini. Padahal jika kita lihat bahwa nilai nya Seano itu paling tinggi di antara teman-teman sekelasnya. Walaupun tidak seperti punya kakak nya

" Maafin Sean Ayah. Sean sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap Seano atau yang saat kecil dipanggil Sean

" Banyak alasan. Ini semua pasti karena kamu sering bermain main. Udah bodoh terus penyakitan lagi" ucap Ayah nya terus pergi keluar

Badan Seano meluruh kelantai. Air mata yang sedari tadi ditahan akhirnya tumpah . Sungguh, menahan tangis adalah hal yang menyesakkan bagi Seano.

Pandangan nya beralih ke arah Abang nya yang berada di lantai dua. Berharap sang Abang akan datang dan memeluk nya. Tapi itu semua tak mungkin, Abang nya malah pergi ke kamar nya sendiri.

Lengkap sudah. Ayah seperti ini. Abang seperti itu.

" Hiks... Hiks... Semua nya gak sayang sama aku. Mama.. Mereka jahat. Mama.. Mau Mama. Mama..."

"MAMA!!!"

Seano terjaga dari tidurnya. Ia terengah-engah dengan peluh membasahi kaos yang ia pakai.

Mimpi itu datang lagi. Padahal sudah lama ia tak pernah bermimpi hal itu lagi. Apa karena ia bertemu dengan orang tadi?

Tak lama kemudian Seano merasa tubuhnya menjadi tak terkendali. Dengan terburu-buru ia langsung membuka laci nakas dan menemukan sebuah botol berisi obat penenang.

Seano langsung menelan obat nya tanpa bantuan air. Perlahan lahan ia merasa sedikit tenang. Ia melihat jam yang menunjukkan pukul 2 pagi.

Kring kring kring
( Anggap aja bunyi dering panggilan)

Seano langsung mengangkat nya tanpa melihat nama

"Hmm"

" Apa kamu baik baik saja nak? Bilang ke ayah"

" Ayah.. mimpi itu datang lagi.. "

" Tenang nak. Kamu ingatkan yang sudah pernah Ayah bilang, lakuin seperti itu"

" Iya ayah. Seano udah lakuin"

" Sudah kamu minum obatnya?"

" Sudah"

" Jangan minum melebihi dosis. Sekarang kamu tidur yaa. Ingat seperti yang sudah Ayah bilang"

" Iya ayah"

" Ayah tutup ya. Hati hati nak"

" Ayah juga"

Panggilan pun berakhir. Entah ini anugrah atau apa, karena setiap Seano kambuh atau terjadi apa apa pada nya, sang ayah yang berada di negara berbeda pasti akan menelponnya.

Seano pun tak tau. Tapi yang pasti sekarang ia harus tidur kembali karena masih awal untuk bangun.

~~~~~~~

Paginya 🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄

Disebuah rumah terdapat dua orang laki-laki beda generasi sedang berada di meja makan.

Tak ada pembicaraan seperti biasa. Yang ada hanya keterdiaman karena obrolan tadi malam.

Flashback on~~~~🍃

Saat ini teguh tengah menonton TV di ruang keluarga. Tak lupa juga sang ayah yang duduk di seberang sofa.

Awalnya sih biasa aja. Tapi saat sang ayah mengungkit masa lalu tentang sang adik disitulah ia merasa campur aduk

" Teguh. Ayah sangat menyesal telah menyakiti hati adikmu. Apakah salah Ayah ingin ia kembali?"

Teguh terdiam mendengar ucapan Ayah. Tapi sekarang ia tau bahwa sang ayah telah menyesali tindakan nya dahulu

" Teguh juga nyesel Yah. Harusnya Teguh peduli ama Sean. Ini semua salah kita berdua. Teguh pengen ketemu adek. Tapi Teguh gak tau dia dimana"

Mereka berdua terdiam, tak melanjutkan obrolan lagi. Hanya TV yang sibuk menyiarkan acara

Flashback off~~~~~🍃

Setelah sarapan, mereka berdua langsung menuju tempat tujuan masing-masing. Ayah Teguh dengan mobil nya, dan Teguh dengan motor sport dark blue nya

~~~~~~

Sementara di apartemen Seano. Saat ini sipemilik baru saja bangun. Karena tadi malam ia terjaga, tadi pagi ia agak sedikit telat bangun dari biasanya.

Setelah sarapan ia langsung mengendarai motor sport hitam nya menuju sekolah.

Beberapa saat kemudian ia tiba di sekolah. Seperti biasa, teriakan ciwi ciwi ia abaikan . Ia berjalan menuju kelas nya. Tapi seperti di film film, ia berpapasan dengan orang yang telah membuat nya bermimpi buruk semalam.

" Eh lo yang di rooftop kemaren kan?" Tanya Aldi

"Maaf" ucap Seano kemudian memilih melanjutkan langkahnya menuju kelas nya

" Dingin banget tu orang" ucap Surya

" Ho'oh. Agak merinding gimana gitu" ucap Khai

" Ayuklah kita ke kelas" ucap Teguh

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke kelas mereka.

' Gue merasa pemuda tadi familiar. Dan gue ngerasa dia natap gue dengan penuh amarah. Pokoknya gue harus cari tau' batin Teguh

To be continue

Sorry for typo 😁

See you 🌼🌼🌼

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang