7

54 6 0
                                    


Halo halo haloo~~~~

Sya comeback again guys 😚 Yuhuuuuuu

Happy reading 🌼🌼🌼

Masih flashback 🍃

Saat ini mereka sedang berada di ruang BK. Mereka diminta untuk menghadirkan orang tua masing-masing.

Dikarenakan orang tua Juna, Aidil dan Tirta berada di luar kota, jadi diputuskan maka Ayah nya Seano yang akan mewakili mereka.

Orang tua yang lain telah tiba, hanya tinggal menunggu Ayah nya Seano.

" Pokoknya saya gak terima anak saya diginiin. Mereka harus dihukum berat" ucap ibu dari siswa yang ditendang oleh Tirta

" Gak bisa gitu dong. Jelas jelas anak anak kalian yang datang datang nyari ribut ama kami. Jadi yang harus dihukum anak anak kalian" ucap Juna

Juna sebenarnya gak mau adu mulut ama orang tua, tapi anak nya udah kelewatan dan mereka gak salah. Kebenaran kan harus ditegakkan, ya kan?

" Tapi yang luka anak saya. Kalian gak tuh!" Ucap ibu dari siswi yang mau nampar Seano

" Saya tanya ke ibu. Klo ibu mau ditampar, apa ibu bakalan bela diri atau ibu mau pipi ibu ada jiplakan tangannya" ucap Aidil

" Pasti saya bakalan bela diri" ucap ibu siswi

" Nah tu tau. Itulah yang terjadi tadi. Kita ngebela diri. Dan soal yang tendangan tadi, dia mau nonjok saya dan saya tak ada pilihan selain menendangnya" ucap Tirta

Tetap saja orang tua tersebut tak percaya. Adu mulut pun semakin menjadi jadi. Guru BK dan Kepsek kewalahan

Ceklek

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian mereka. Dan nampaklah Rian dengan membawa sebuah iPad.

Kepsek dan guru BK yang mengenal Rian langsung memberi hormat.

" Ada apa tiba tiba bapak datang ke sini?" Tanya Kepsek panik

" Ya benar. Biasanya bapak akan memberi tahu jika ada keperluan" ucap guru BK yang juga ikutan panik

Gimana gak panik? Orang yang punya sekolah datang secara tiba-tiba.

Yup, benar. Arrian Giovano adalah pemilik sekolah ini. Tak hanya sekolah, ia juga punya sekolah yang lain,  rumah sakit, mall dan lainnya.

Bukannya mau sombong tapi itulah adanya.

" Saya datang ke sini karena anak saya masuk ruang BK" ucap Rian

Mereka yang ada disana terkejut kecuali Seano, Juna, Aidil dan Tirta tentunya.

" Maksud Anda, Anda adalah orang tua Seano?" Tanya Kepsek

" Seano. Bukannya Ayah sudah bilang pada mu untuk memberi tahu bahwa kamu anak ayah" ucap Rian ke anaknya yang sedang duduk di pojokan

Bukannya menjawab Seano malah merolling eyes.

' Hadeuhh, punya anak satu gini amat' batin Rian

" Jadi tak ingin mengaku yang sebenarnya? Atau saya yang akan membuktikan nya" ucap Rian kepada lima murid yang lain

Hening. Tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka. Entah mengapa nyali mereka tiba tiba menciut setelah melihat seringaian Rian.

Rian memutar rekaman video yang ada di iPad nya. Muka mereka pucat pasi. Karena bukan hanya video saat tadi yang terputar, melainkan video pembullyan yang lain juga terputar.

Para orang tua, Kepsek dan guru BK tak menyangka bahwa kelakuan anak anak mereka seperti ini.

" Gimana? Sudah jelas ha?" Tanya Rian mengejek

Mereka berlima terdiam.

" Saya tak menyangka kalian sangat keterlaluan. Dan kami sebagai pembimbing kalian merasa sangat gagal. Dengan berat hati saya putuskan kalian berlima akan dikeluarkan dari sekolah" ucap Kepsek dengan tegas.

Mereka berlima pun keluar dari ruang BK bersama orang tua mereka yang bermuka masam.

Sementara di ruang BK, Kepsek dan guru bk meminta maaf kepada Rian karena telah lalai.

Rian memaafkan mereka dengan syarat, jika kejadian tersebut terulang maka siap siap kalian akan digantikan.

Rian pun keluar dari ruangan bersama mereka berempat.

" Om ucapkan terima kasih telah menolong Seano. Klo kalian gak bantu udah bonyok ni anak" ucap Rian merangkul Seano, dan tangan yang lain mengacak-acak rambut Seano

" Ayahhh"

" Emang udah kewajiban kita buat pasang badan kepada sahabat" udah Juna sambil busungin dada

" Hahaha. Kalian sahabat yang baik. Ayo kita mampir ke rumah Om. Jangan lupa beri tau orang rumah. Eh, tas udah ada kan?" Ucap Rian

Mereka mengangguk. Kemudian berjalan menuju mobil Rian untuk pulang ke rumah Rian dan Seano

Flashback end 🍃

" Hayo lagi mikirin apa? Mikirin pacar yaaa?" Ucap Rian

" Ayah ngagetin aja. Nggak lah . Seano cuma keinget Juna, Aidil dan Tirta aja. Kangen mereka Yah" ucap Seano

" Kangen toh rupanya. Nanti pas libur sekolah kita ketemu ama mereka" ucap Rian

" Beneran? Makasih Ayah" ucap Seano sambil memeluk Rian yang disampingnya

" Iya nak. Apapun buat kamu" ucap Rian

' Senyum terus nak. Cukup waktu itu kamu menangis. Ayah akan berusaha agar air mata mu tak jatuh lagi' batin Rian.

Mereka berdua berpelukan erat, menyalurkan kehangatan satu sama lain.

To be continue

Sorry for typo 😁

See you 🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang