Halo halo haloo~~~Sya comeback again guys 😚 Yuhuuuuuu 😚
Sya baru ada kuota 😅
Happy reading 🌼🌼🌼
" Baiklah anak anak, kalian kedatangan tiga teman baru. Kalian bertiga masuklah" ucap buk Mirna selaku wali kelas
Tiga murid yang dimaksud pun masuk. Seakan akan ada efek slow motion. Kedatangan mereka disambut dengan keriuhan penghuni kelas.
Berbanding terbalik dengan Seano yang menidurkan dirinya di meja. Ia tak peduli dengan hal itu.
" Perkenalkan diri kalian masing-masing" ucap buk Mirna
" Perkenalkan nama saya Arjuna Pradipta"
" Saya Aidil Fitrah"
" Dan saya Tirta Wahyudi"
Seano langsung melihat ke arah depan. Ia terkejut begitu mengetahui bahwa ada ketiga sahabatnya.
" Kalian silahkan duduk di bangku yang kosong" ucap buk Mirna.
Mereka pun duduk di bangku kosong yang kebetulan dekat dengan bangku Seano.
" Gimana kejutan nya An? Gak usah dijawab. Lo pasti terharu" ucap Aidil
" B aja" ucap Seano
Aidil cuma ngelus dada Tirta yang disampingnya. Tirta pun menepis tangan Aidil.
" Apaan sih Lo?" Ucap Tirta
" Udah woi. Jan ribut lo pada" ucap Juna
Mereka diam dan mendengarkan penjelasan buk Mirna.
~~~~~
" Eh eh, cogan baruuu"
" Stok cogan kita bertambah guysss"
" Fiks dia masa depan gue"
" Kyaaaaa".... Dan banyak lagi bacotan yang keluar.
" Baru sehari sekolah, udah famous gue" ucap Aidil dengan pedenya
Juna, Seano dan Tirta berpandangan.
' Biarin aja lah. Seneng sesekali' telepati mereka 😭
Mereka berempat tak luput dari pandangan Teguh dan sahabatnya.
Teguh merasa iri melihat adiknya dengan mudah berbicara dengan mereka, mengingat Seano tak suka bicara basa basi atau omong kosong
( Keduanya sama gak sih 🤔)
Surya yang paham langsung menepuk pundak Teguh.
" Sabar Guh. Gue yakin. Suatu saat lo juga bakal ada di posisi itu" ucap Surya
Teguh mengangguk walau tatapannya tak pernah berpaling dari Seano.
Seano yang menyadari ditatap, menatap orang tersebut yang ternyata Teguh. Dapat ia lihat, bahwa tatapan itu menyiratkan kesedihan.
Seano memalingkan wajahnya. Ia tak mau jika harus kembali lagi ke rumah, bersama dengan Ayah kandung nya dan Teguh.
" Kenapa An? Lo liatin apa tadi?" Ucap Juna
" Bukan apa apa kok" ucap Seano.
Memilih abai, Juna pun memakan soto ayam nya. Fiks makanan ini akan makanan favorit di kantin.
~~~~~
Jam pelajaran telah usai dan sekarang Seano tengah berada di apartemen nya.
Seano pusing. Entah mengapa ia teringat akan Teguh. Bujukan yang selalu diucapkan oleh Teguh terbayang.
" Gue gak sanggup ke sana. Gue mau disini sama ayah Rian. Gimana klo yang dibilang Teguh boongan. Gak gak gak. Pokoknya gue gak mau. Gue gak mau" ucap Seano dan mulai meracau.
"Arghhhhhhhh" teriak Seano sembari menjambak rambutnya sendiri.
" Gak.. gak.. gakkk. Gue gak mau. Hiks.. hiks.. berhenti. Gak.. gak. Jangan. Hiks"
Seano mulai menangis. Kenangan yang ia lupakan mulai kembali perlahan. Mulai dari dimaki,dihina hingga dipukul dengan sapu pun terbayang.
" Gak.. gak..jangan.. hiks"
~~~~~Arrian baru saja tiba di apartemen. Ia baru pulang dari rumah sakit.
" Seano. Ayah pulang" ucap Arrian.
Aneh. Bukannya anak itu sudah pulang. Tiba tiba ia mendengar teriakkan Seano. Arrian langsung menuju ke kamar.
Arrian langsung memeluk Seano yang masih meracau dan menangis.
" Tenang nak . Ayah disini. Jangan pikirkan yang lain. Tenang Seano." Ucap Arrian kemudian melafalkan kalimat kalimat penenang lainnya.
" Ayah... Jahat.. hiks.. jangan...tolong.." ucap Seano.
Hati Arrian teriris melihat Seano yang sudah ia anggap seperti anak sendiri begini.
Seperti nya Seano mengingat hal hal yang seharusnya ia lupakan.
" Tenang nak tenang. Ayah ada disini. Ayah bakal lindungin kamu. Tenang nak" ucap Arrian. Ia terus melafalkan kalimat kalimat penenang.
Seano tak meracau lagi. Yang tinggal hanya isakan. Arrian terus menenangkan Seano hingga Seano tertidur.
Arrian merebahkan Seano dan menyelimutinya. Ia akan cuti di rumah sakit. Juga ia akan izin ke wali kelas Seano bahwa Seano tak akan masuk sekolah untuk beberapa hari kedepan.
Karena kejadian barusan membuat ia sadar bahwa trauma Seano belum pulih, dan ada kalanya akan lebih parah dari dulu.
Arrian harus siap walaupun ia tak ingin jika Seano seperti ini. Arrian akan egois. Ia tak kan mempertemukan Seano dengan keluarganya jika bukan Seano yang memintanya sendiri.
" Kamu harus sembuh nak. Ayah tak ingin melihat mu begini" ucap Arrian kemudian ia ikut merebahkan diri dan memeluk tubuh Seano yang terlelap.
To be continue
Sorry for typo 😁
See you 🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
FanfictionRasa sakit akibat duri yang tumbuh dari hati yang terabaikan, perlahan mengubah sosok nya yang dulu penuh ceria menjadi sosok misterius yang tak tersentuh. Dapatkah ia menjadi seperti semula atau malah tambah jatuh ke dalam kegelapan. " I like bein...